Mengejar 'hari' di Alexandria

Ini kesekian kalinya saya berangkat ke Alexandria, saya selalu saja ingin menghabiskan waktu beberapa hari dikota ini, namun hal tersebut belum pernah sempat saya lakoni. pun kemaren saat ada momen perayaan "Sham el-Nassim" tahun ini 2010.

Alexandria kota yang indah sejuta pesona, kota ini sangat indah dengan pantainya membentang luas, eksotis, selalu menarik untuk dikunjungi dan nyaman.

belum habis istirahatku dari Long Jurney to Heaven, siang hari acung menelpon mengajak ke Alexandria, melihat perayaan "Sham el-Nassim" katanya.

Tak lama setelah kami sepakat berangkat ke Alexandria, aku, acung, adri, imam dan asim segera bersiap menunggu jam setengah dua pagi untuk berangkat ke Ramses Station agar bisa ikut kereta yang berangkat pukul 3, masih pagi buta!.

Kami berlima sampai di stasiun pukul 02.30, dan segera menuju gerbong kereta ekonomi yang ekonomis. namun kereta yang akan kami tumpangi telah penuh sesak, tak ada bangku kosong! kami terpaksa berdiri, tak kebayang bila kami harus berdiri sepanjang Kairo - Alexandria dalam keadaan seperti ini; ngantuk, capek, pegel! arghhh!


Kereta mulai berjalan pukul 03.00 tepat, pelan dan santai kayak dipantai. rasanya kami tak sabar ingin segera sampai ke Alexandria, karena kami tak dapat tempat duduk dan harus menahan kantuk!
beberapa stasiun sudah kami lewati, sebenarnya disebelah kami ada bangku kosong, namun orang disampingnya bilang nanti ada orangnya, untuk mengisi waktu sementara beberapa orang dari kami langsung menyikat tersebut. hanya menyisakan aku dan adri yang masih berdiri menahan kantuk!
dan sialnya, hingga paruh perjalanan, tak satupun orang yang datang untuk mengakui tempat duduk tersebut!. ah sialan sekali orang-orang ini...
tak berapa lama kemudian seorang dari kereta, dan kami semua sudah berada dalam alam mimpi masing-masing. akhirnya..... merem jugaa...


Kami sampai stasiun Masr, Alexandria pukul 7.30, terlalu siang untuk Mengejar Subuh, kami kira bisa sampai Alexandria sebelum waktu subuh habis, tapi ternyata kami terbangun di stasiun akhir pukul 07.30. sialnya kami... hingga ada paribahasa yang sering kami dengar "ada Gula ada Semut, ada Dhuha pake Qunut".. wahahha.

Cuaca cerah, langit megah, kotanya indah...
oh Alexandria pagi ini... betapa sungguh melenakan segalanya...

Tempat yang pertama kali kami kunjungi adalah Makam Nabi Danial, makam dan masjid ini sudah ditutup lama, karena disamping masjid ini, ada gedung yang tanahnya ambles, dan cenderung miring akan roboh. selanjutnya kami menikmati pagi yang sangat cerah ini dengan melihat-lihat bangunan dan rumah lama gaya romawi klasik yang masih berjajar di kanan kiri jalan.


Hingga akhirnya kami sampai pantai Alexandria, aroma lautnya selalu menggoda. kemudian kami menuju Benteng Qait Bay, foto-foto nongkrong beberapa saat sambil memandang laut dan para pengunjung yang datang. hiihiihi.
sambil mengobrol kesana kemari, memandangi pinggiran laut yang dibendung kecil depan benteng, si Asim nyeletuk "pantai kayak gini airnya tawar kan ya?". kontan saja semuanya menggelegarkan tawa.


Setelah kami puas di Qait Bay, selanjutnya kami menuju kompleks Makam dan Masjid Almursy, disini ada empat buah masjid yang saling berdekatan, pertama Masjid dan Makam Imam Bushiry, yaitu seorang ulama pengarang Qosidah Burdah. kedua Masjid dan Makam Syeikh Abul Abbas al-Mursy, kemudian sebuah Masjid yang megah tapi kurang jelas namanya, dan yang satu lagi masjid biasa.
disamping masjid-masjid dan makam tersebut, dikompleks ini juga terdapat sebuah taman dan dua buah makam, makam Ibu Sayyid Ibrahim ad-Dasuqi, dan Sayyidah Mandaroh Abu al-Majid al-Qursy. kami bersantai disini cukup lama, duduk-duduk ditaman sambil nge-Say, foto-foto dan sempet nge-charge batere kamera.


Kami sholat Jama' di Masjid Al-Mursy, kemudian berziarah ke Makam beliau yang terletak dibawah masjid. disini ada tragedi yang cukup memilukan. setelah keluar dari makam al-Mursy Jamper/Jaketku jatuh entah dimana, tak berapa lama kami kembali mencarinya, Jamper itu sudah lenyap, hilang entah kemana. aduh!!

namun tragedi Jamper sudah hilang, saat kami sampai di Pantai Miami dan Pantai Mandaroh. pengunjung hari itu penuh sesak, berjubel berjejal. padahal cuaca cukup panas.

Sepanjang sore kami habiskan dipinggir Pantai Mandaroh, kemudian kami menaiki City Bus Alexandria yang menyusur sepanjang pantai, bus berlantai dua ber-AC berwarna merah yang sangat nyaman itu bertarif 3 LE. kemudian turun (tepatnya diturunkan) di Jalan Stanley, awalnya kami bermaksud langsung menuju Jembatan 'Cinta' Alexandria, namun karena nama Jembatan itu sama dengan nama jalannya, kami diturunkan di jalan Stanley. kami harus berjalan cepat menyusuri bibir pantai untuk mengejar sunset di jembatan. dan menjelang matahari menghilang kami makan bareng di pinggir Jembatan tersebut ber-background Jembatan Stanley kala malam dengan lampu-lampu yang membuat suasana makin syahdu nan romantic.. wahahhaha..



Setelah berpuas-puas disana kami kembali ke stasiun kereta Masr, dan menaiki kereta pada pukul 20.30, Alhamdulillah kami dapat tempat duduk dan bisa selonjor dengan sak puas-puasnya! karena kecapekan berjalan seharian, di kereta kami langsung terlelap tak menghiraukan orang-orang yang bergelantungan digerbong. hajar bleh!

Akhirnya sampai Kairo pukul 00.30, lebih cepat setengah jam dengan waktu kita berangkat paginya. kemudian kami kembali keperaduan dengan berebut bus menuju rumah masing-masing, dan sampai rumah kami tepat pukul 01.30 pagi.
jika dihitung perjalanan 'Kupretist Goes to Alexandria' ini menghabiskan waktu 24jam tepat, dengan biaya yang sangat irit. karena kami berlima masing-masing mengeluarkan uang tak lebih dari 50 LE.

tiga kata yang tersisa... Mengejar Subuh, Membayar Gratis dan Pantai Air Tawar

Alexandria aku pasti kembali!!