tag:blogger.com,1999:blog-141630642024-03-08T02:47:05.193+02:00Keep U'r Dreams Alive"tetep ngeBlog meski Garing,<br> biar goBlog yang penting Sharing!"<br>
[by: akunamasao]Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.comBlogger218125tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-17178680934575487342011-10-30T09:12:00.003+02:002011-10-30T15:44:51.195+02:00Obrolan Pagi Setelah Ngaji<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://masoed.blogspot.com/"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDnLkxQ-Is2Y17x8o2F8CXalgk4lCcFQ541fe9GAbtLG-Zn5LEHYJkuacAkJg6ZTOSms0tMDgIEZopE4gtK0HCQwTNH00mAfVRtsZFhlKHZFuYstH8ZZHNIhYBd7s2sk3JLl6Q9w/s0/ali_bobo.jpg" border="0" /></a><br />Suatu pagi di akhir Ramadhan dalam perjalanan pulang dari Ngaji, terjadi percakapan antara saya dan Panjul (bukan nama sebenarnya-kayak bunga) seputar ngaji-mengaji. diantara obrolan tersebut sampai pada pertanyaan "seandainya <a href="http://alimamalallama.com">Syeikh Ali Jum'ah</a> (mufty Mesir, super sibuk) ada waktu untuk mengajar langsung (<span style="font-style:italic;">sorogan</span>), sepertihalnya <a href="http://www.facebook.com/DrYosriGabr">Syeikh Yusri Rushdy</a> di Masjid beliau. 'eman-eman' Ilmu beliau yang sudah sangat mapan kalau tidak ditularkan, karena beliau sibuk sebagai <a href="http://www.dar-alifta.org/">Mufty</a> dan kesana-kemari memberi pengajian," <div class="fullpost"><br /><br />Obrolan kami tersebut mungkin saja hanya harapan dan ada didalam angan saja, namun setelah Idul Fitri tahun ini, ada kabar mengejrutkan. karna ada pengumuman akan diadakan 'Ngaji Bareng Mufty di Masjid Azhar' tidak tanggung-tanggung, 3 hari dalam seminggu beliau akan menularkan ilmunya melalui 3 kitab yang akan beliau kaji. (<span style="font-style:italic;">Ghoyah al Wushul - Tamhid - Asbah wa Nadhoi</span>r). dalam jadwal yang di rilis juga Grand Syeikh Azhar, Syeikh Ahmad Thayyeb juga akan mengampu di <a href="http://www.facebook.com/AzharTvSite">Masjid Azhar</a>, namun sampai sekarang belum pernah sekalipun terlaksana, mungkin karena kesibukan beliau yang ruar biasa.<br /><br />Saya yakin, obrolan kami pagi itu mungkin saja hanya angan-angan, akan tetapi saya lebih yakin kalau yang berangan-angan seperti itu tidak hanya kami, bahkan lebih banyak dari pada angan kami yang hanya 'santri' -jarang- ngaji. hihi<br />saya ber-azam kali ini saya harus mengaji, mengangsu, menutup kebodohan-kebodohan. saya ndak mau menyesal seperti dulu ketika Syeikh Thantawi terlalu cepat meninggalkan kami, dan saya belum ikut mengaji meskipun sekali. hiks!<br /><br />Tapi untuk kawan-kawan yang tidak sempat meluangkan waktunya, atau berada ditempat yang jauh, sekarang bisa mengikuti pengajian beliau via <a href="http://www.youtube.com/sheikhaligomaa">Youtube</a>. <br /><br />Semoga Berkah!<br /><br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-73824888849522279242011-09-25T10:57:00.008+02:002011-09-25T13:39:30.640+02:00Griya Jateng, Senyaman Rumah Sendiri<a href="http://facebook.com/griyajateng"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKvWvABFqyfTjZhkdR1-RHwkE3Z4t0ZVV8eqih_rWpB3oO4gqU1cEHCva-ykYnx1Q20Usq-46I6CV9FQQs7koJk2D4ij7ZBAm4f1WehYOieCykiqB1SWkQcYSw0R4LvAmJnkay2A/s0/griya_mesir.JPG" /></a><br />Ada banyak kenangan di Mesir, salah satunya tempat dan bangunan bernama Griya Jawa Tengah. Griya (begitu kita menyebutnya) diresmikan pada 25 September 2005 oleh Bapak Wakil Gubernur Jawa Tengah saat itu, Ali Mufiz, MPA. <div class="fullpost"><br /><br />Pada awalnya KSW (Kelompok Studi Walisongo) hanya menginginkan sebuah sekretariat permanen dari Pemda Jawa Tengah, ada tarik ulur alot disana, namun singkat cerita Pemda memberikan tiga buah flat yang difungsikan sebagai TIC (Trade & Information Centre), sekretariat KSW (lantai dasar), auditorium dan penginapan (dua flat pada lantai satu). <br /><br />Para senior KSW yang terbentuk dalam PPRD (Panitia Pengadaan Rumah Daerah) tiap siang dan malam secara bergantian piket. kalau siang menjadi mandor kuli bangunan. dan ketika malam tiba menjaga barang-barang. bangunan tersebut belumlah tertutup rapat, jendela dan lain sebagainya belum ada, namun lucunya pihak 'pembo(h)rong' sudah membelikan 12 AC. jadi anggota KSW -termasuk saya (kadangkadang)- ketika malam tiba harus menyambangi tempat tersebut, kebetulan kediaman kami dekat dengan lokasi.<br /><br />Acara peresmian dilangsungkan dengan meriah, Wagub dan rombongan disambut dengan rebana, dilanjutkan pemotongan pita dan rentetan acara lain kemudian kelantai dua memasuki wilayah penginapan lalu menuju auditorium untuk berdialog dengan mahasiswa. beritanya bisa dibaca di <a href="http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0509/28/int5.htm">SuaraMerdeka, 28 Sept 2005</a>. <br /><br />Setelah itu, ditunjuk sebagai Direktur Griya saudara Rois Mahfudz, saya sendiri sejak itu didaulat sebagai Bagian Administrasi yang sekaligus OB hingga tahun 2008. Kami yang mahasiswa Al-Azhar tanpa basis manajemen dan lain sebagainya harus mengatur bagaimana memenej sebuah penginapan, bagaimana melayani tamu dengan baik dan lain-lain. <br /><br />Dalam jangka waktu tersebut, Alhamdulillah -meski tak banyak- ada kenangan yang bisa saya berikan untuk Griya Jateng ini, diantaranya adalah logo Griya Jateng dan Slogannya, <i><b>"Senyaman Rumah Sendiri..."</b></i>, disamping itu masih banyak lagi kenangan yang susah dijelaskan disini. *halah<br /><br />Dan terakhir saya pribadi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Griya Jawa Tengah yang telah memberikan banyak pengalaman, banyak pelajaran berharga.<br />dan... <b>Selamat Ulang Tahun Griya Jateng!!</b> semoga tetap <b>"Senyaman Rumah Sendiri..."</b>.<br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-21336990614781653362011-08-30T10:41:00.006+02:002011-08-30T22:28:50.038+02:00Diantara Malam-malam Ganjil<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWD8AMqVkY2lW4cM1c4SCLhglsF3S27-2c4O3emevvQ8hUoU3-OJun1kXJvExNyuYvBYPLYoMt3QVDOe0KZ_ObhvxyYkqpvgyD9II4IRKeiSPp-yGN3KWufwj3SmeOvUKUvC2i1A/s1600/ramadhan_kareem.JPG" />
<br />
<br />Setelah catatan <a href="http://masoed.blogspot.com/2011/08/sepuluh-hari-pertama-berebut-rahmah-1.html">Sepuluh hari pertama Ramadhan</a> dan yang <a href="http://masoed.blogspot.com/2011/08/sepuluh-malam-kedua-menculik-maghfiroh.html">Sepuluh kedua</a>, saya sengaja tidak menulis yang sepuluh hari ketiga, karena saya tidak banyak jalan ke masjid yang bermacam-macam. karna saya ke masjidnya hanya kadang-kadang saja, kadang semalaman dirumah, kadang menyambangi gus Ridwan, gus Falih dan beberapa kawan lain yang sedang I'tikaf di Masjid Al-Asyraf Muqottom, sedangkan saya numpang bikin Indomie, lalu pulang. <span style="font-style:italic;">hihi</span><div class="fullpost">
<br />
<br />Konon, di Masjid Al-Asyraf itu tarawihnya 20 rakaat, bahkan pernah 36 rakaat, dan bilangan bacaannya kurang lebih 4 juz setiap malam. Ramadhan tahun ini masjid tersebut menghatamkan Al-Qur'an sebanyak 5 kali, hal tersebut terlaksana dalam sholat Isya, Tarawih, Tahajud dan Witir kadang sama Subuh juga. jadi sepanjang malam terbentang masjid tersebut tak pernah sepi.
<br />
<br />Diantara jeda antara 10 rakaat pertama, diselingi mengaji kita Bahjat el-Nufus, kemudian dilanjutkan kembali 10 rakaat kedua, kemudian istirahat sebentar. kadang diselingi bersenangdung Shalawat Nabi ataupun membaca Khizb Bahr. kemudian makan sahur sekitar pukul 2, lalu dilanjutkan sholat Tahajjud dan ditutup Witir sampai adzan Subuh berkumandang.
<br />
<br />Pernah, suatu malam saya mengunjungi kawan-kawan yang sedang menikmati malam ganjil, saya melihat seorang bapak yang berumur 50an lebih, kata teman saya dari mulai sholat Isya' sampai Subuh bapak itu masih kuat berdiri (tanpa kursi) dan mengikuti setiap rakaat panjang sholat-sholat sunnah tersebut.
<br />betapa hebatnya orang Mesir satu ini, meski umur sudah begitu senja, namun semangat beribadah tetap membara. saya hanya geleng kepala, Subhanallah! benar-benar Ramadhan Karim!! .
<br />
<br />Saya lebih banyak menikmati malam-malam terakhir Ramadhan dirumah, bahkan pernah hampir tak sholat tarawih. hiks!
<br />
<br />Akhirnya Ramadhan-pun pamit meninggalkan kita, akhir bulan datang dengan perbedaan yang sudah biasa terjadi, namun penentuan awal Syawal kali ini tetap menarik, ada ego yang terlihat tak mau mengalah demi maslahat. mungkin karena sudah terlanjur koar-koar menentukan tanggal 1 Syawwal duluan kali ya... tapi sudahlah kalo gak gitu, gak Indonesia namanya. #abaikan! :p
<br />
<br />Semoga kita semua diberi keberkahan umur sehingga bisa bertemu Ramadhan ditahun berikutnya, amin..
<br />
<br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-31367206604425992492011-08-20T05:33:00.005+02:002011-08-20T09:07:21.972+02:00Sepuluh Malam Kedua; Menculik Maghfiroh (2)<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMdFg-h8n9VyuON6VvUV0ahTFHwtbwehMHzawDskcRORuMW_Se_LoPUoRbcUVVcK1qkuf7u3_twq2eGSLiJkkl3Ja47tBLHtadr-YEPGVf4GFx4WINy0jie7R97xIVeZoXGCxt3w/s1600/_arrahman.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5642818249278542034" />
<br />Tarawih secara bahasa bisa diartikan sebagai Istirahat, seperti yang dikatakan Ibnu Mandzur; tarawih dibulan Ramadhan yaitu istirahat setelah empat kali rakaat (dua kali salam).
<br />adapun bilangan shalat tarawih seperti yang dikutip dari <a href="http://www.dar-alifta.org/ViewBayan.aspx?ID=178">Dar el- Ifta'</a> Mesir (semacam MUI-nya Indonesia) adalah 20 rakaat, sebagaimana yang disepakati para ulama' fikih. adapun jika 8 rakaat itu dinamakan Qiyam el-lail. <div class="fullpost">
<br />meskipun demikian, 8 atau 20 rakaat sama saja, sama-sama lebih baik daripada tidak melalukan!! hehe
<br />
<br />Dan sekarang kita sudah memasuki hari yang ke-20, <a href="http://masoed.blogspot.com/2011/08/sepuluh-hari-pertama-berebut-rahmah-1.html">sepuluh hari</a> kedua sudah selesai, <a href="http://masoed.blogspot.com/2011/08/sepuluh-hari-pertama-berebut-rahmah-1.html">10 hari</a> pengampunan <i>'maghfiroh'</i> sudah tertutup kemarin, malam ini kita beranjak pada malam <i>'asyru al-awakhir'</i> sepuluh malam terakhir <i>'itqun min al-nar'</i> dijauhkan dari api neraka, biasanya 10 hari terakhir bulan Ramadhan dimanfaatkan untuk ber-i'tikaf di masjid. seperti kebanyakan masjid disini yang memberi ruang khusus untuk para pemburu pahala.
<br />
<br /><a href="http://masoed.blogspot.com/2011/08/sepuluh-hari-pertama-berebut-rahmah-1.html">Sepuluh hari</a> kedua terasa begitu cepat, rasanya Ramadhan akan segera meninggalkan kita, meski kadang kita tak menghiraukannya, tapi pada saat-saat tertentu rasa rindu akan menyeruak menanti saat-saat rohani kita sangat butuh kedamaian.
<br /><a href="http://masoed.blogspot.com/2011/08/sepuluh-hari-pertama-berebut-rahmah-1.html">Sepuluh hari</a> terakhir saya tak banyak kegiatan, beberapa kali <i>'night journey'</i> (baca:tarling) saya gagal dilaksanakan lantaran beberapa agenda silaturrahmi yang tak bisa ditinggalkan. ;)
<br />
<br />dan ini adalah catatan perjalanan yang berhasil kami kumpulkan dari tkp <i>(malah dadi mirip berita tipi nyakk, ckckck)</i>...
<br />
<br /><b>Malam Kesebelas</b> : Masjid Ar-Rachman Ar-Rachim atau dikenal Masjid Araby, Abbasea. masjid super megah yang resmi digunakan Jum'at 21 Agustus 2009 ini benar-benar megah dan istimewa baik dari interior maupun eksterior juga servis yang memuaskan untuk pengguna masjid, ketika memasuki area masjid kita disambut penjaga yang ramah, kemudian hendak masuk masjid masing-masing jama'ah diberi air mineral.
<br />
<br />Masjid ini didirikan oleh seorang pengusaha sukses pemilik pabrik Araby (Toshiba-Sharp) dibangun sejak (kira-kira) tahun 2000.
<br />
<br />bisa tarawih disini sangat menyenangkan, asik dan menarik, jamaah dipimpin seorang imam yang tunanetra ini berjumlah 8 rakaat dengan kecepatan bacaan sedang dan kultum dari imam yang sama menghabiskan waktu dua jam (plus shalat isya').
<br />oleh karena mulai malam kesebelas masjid ini sudah menyelenggarakan Qiyamul Lail, maka shalat witirnya dilaksanakan nanti ketika selesai Qiyamul Lail.
<br />
<br /><b>Malam Keduabelas</b> : FOSMAJA (Forum Silaturahmi Masyarakat Jepara) mengadakan bukber dirumah, wal hasil acara molor yang entah sampai jam berapa, akhirnya saya cukup tarawih di musholla Al-Ihlash, kilat pastinya ;)
<br />
<br /><b>Malam Ketigabelas</b> : Masjid Al-Rifa'ie, bersebelahan dengan Sultan Hassan, Masjid dengan ornamen terkeren didunia. tarawihnya cepet, 8 rakaat. tahun lalu saya shalat disini, kultumnya berada diantara 8 rakaat tarawih, tapi tahun ini kultumnya sebelum witir, dengan kajian yang sama; mengaji kitab hadits.
<br />"..disebelah saya ada seorang anak autis, meski dalam keadaan itu, dia sangat semangat, terlihat ketika dia memaksa -menarik nafas panjang- mengeluarkan suara <i>Aaaiiiin</i> yang (kira-kira) dalam hatinya bermaksud mengucapkan <i>'Aamiin'</i>. disamping itu, dia juga tarawih hingga akhir.."
<br />
<br /><b>Malam Keempatbelas</b> : Jama'ah Jum'at Sehat <i>(jamaah balbalan)</i> mengadakan paket Bukber, Tarawih dan Futsal, jadi malam ini saya shalat tarawih bersama para Jama'ah di Musholla Al-Ikhlas, Walisongo... dan cedera engkel saya kambuh. :D
<br />
<br /><b>Malam Kelimabelas</b> : Masjid Ar-Rachman, masjid ini biasa dikatakan Masjid UFO oleh kawan-kawan masisir, mungkin karena bentuknya yang mirip pesawat UFO. tarawih disini imamnya enak, meskipun tunanetra, bacaan dan kultumnya enak didengarkan dan menyenangkan. 8 rakaat plus kultum menghabiskan durasi 45 menit.
<br />
<br /><b>Malam Keenambelas</b> : Masjid Amir Syaikhu, masjid dan khonqoh (tempat belajar sufi) ini menghimpit jalan Saliba, berada diantara masjid Ibnu Thulun dan masjid Sultan Hassan. tarawih disini seperti standarnya masjid lain, 8 rakaat bacaan santai dan memakan waktu yang relatif singkat, 45 menit plus kultum.
<br />seperti di masjid Qodhi Yahya dulu, kultum disini cukup komunikatif dengan membagi-bagikan doorprize berupa snack atau makanan kecil.
<br />
<br />nb : malam ini kami menikmati sajian konser musik di Amir Taz Palace, yang kata MCnya "Mesir Bangettt" yaitu sebuah grup dari Port Said, grup yang bernama Tanbura ini beranggotakan 15 orang, personilnya terdiri dari berbagai bidang pekerjaan, mulai dari profesor, kuli, pelajar, namun kebanyakan pelaut. sangat folklore, enak banget!
<br />
<br /><b>Malam Ketujuhbelas</b> : Masjid Sultan el-Ghouri, masjid ini berada di jalan Muiz Lidinillah, di antara pasar yang sangat ramai, jadi wajar bila jama'ah tarawih lebih sedikit dibanding jama'ah sholat Isya'. tarawih disini super cepat, 8 rakaat, tanpa kultum hanya setengah jam kurang, jadi selepas tarawih kami langsung menuju bangunan disebelahnya, Qubbat el-Ghouri, karena disitu ada Samaa International Sufi Music Festival 2011.
<br />
<br /><b>Malam Kedelapanbelas</b> : Masjid Rab'ah Adawiyyah, shalat tarawih disini bisa dibilang favorit, disamping posisi yang strategis, juga suasana yang nyaman dan menyenangkan. di masjid ini, jamaah selalu membludak dan meluber setiap malamnya, hal ini bisa dilihat dari seluruh halaman masjid baik kanan, kiri dan pelataran masjid semua dipenuhi jama'ah baik putra maupun putri.
<br />sebelum shalat Isya' terlebih dulu ada ceramah singkat, setelah itu jama'ah Isya', dilanjutkan dengan shalat Tarawih, jeda antara empat rakaat pertama dan kedua diisi oleh kultum lagi.
<br />Isya', Tarawih plus Witir dengan intonasi yang santai dan menyenangkan ini semuanya menghabiskan waktu kurang lebih 45 menit, menyenangkan!!
<br />
<br /><b>Malam Kesembilanbelas</b> : Masjid Thoriqoh Naqsyabandiyyah, Syubro.
<br />Alhamdulillah, saya diberi kesempatan untuk mengunjungi pusat Thoriqoh Naqsyabandiyyah yang ada di Mesir. tarawih bersama jama'ah thoriqoh disini persis seperti sholat tarawih di 'Indonesia' kebanyakan. 20 rakaat tarawih dengan model yang sama, setiap rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlash, durasinyapun tak berapa lama, cenderung cepat. persis seperti tarawih ditempat saya, Jepara.
<br />
<br />Menjelang adzan Isya, ada ngaji Al-Hikam, setelah adzan Isya tak berapa lama langsung sholat kemudian dilanjut tarawih. jeda tiap 4 rakaat membaca Al-Ikhlash 3 kali. jeda setelah 12 rakaat cukup lama, ada pembagian minuman (kopi, jus dll). setelah selesai tarawih plus witir berqunut ada dzikir thoriqohnya, tapi saya gak ikut karena bukan anggota. :) ..pengalaman yang sangat menarik!
<br />
<br /><b>Malam Keduapuluh</b> : Masjid Sayyidah Nafisah, ini agenda sejak<a href="http://masoed.blogspot.com/2011/08/sepuluh-hari-pertama-berebut-rahmah-1.html"> 10 hari pertama</a> Ramadhan baru bisa terlaksana malam tadi, berbekal keinginan kuat akhirnya saya sendirian ke masjid ini. suasana masjid yang terdapat makam selalu saja ramai, tak terkecuali disini. masjid ini dalam masa renovasi, pilar-pilar yang semula sudah tua saat ini dalam masa peremajaan dibalut dengan marmer baru.
<br />
<br />Tarawih di masjid ini berjumlah 8 rakaat, satu juz dilafadzkan dengan enak dan cepat plus kultum seperempat jam menghabiskan durasi satu jam-an lebih sedikit. kebetulan malam ini live <i>Idza'ah el-Qur'an</i> (Radio Qur'an) Mesir, jadi jeda antara shalat Isya dan Tarawih ada prolog dan semacamnya.
<br />
<br />Alhamdulillah.. semoga diantara malam-malam yang telah lewat tersebut, Rahmat dan Manghfiroh Allah Swt. senantiasa diberikan kepada kita semua. sehingga kita bisa menikmati apa yang telah dijanjikan Allah. dan selanjutnya kita akan menghadapi malam-malam yang penuh misteri, yang penuh dengan keajaiban. pemilihan malam ganjil, penantian Lailatul Qadr.
<br />
<br />Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kemudahan untuk selalu menjauhkan diri dari api neraka, dan mendekatkan diri kepada Allah <i>Subhanahu wa Ta'ala</i>.. amien
<br />
<br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-63629280867291398252011-08-10T04:36:00.010+02:002011-08-10T10:54:05.147+02:00Sepuluh Hari Pertama; Berebut Rahmah (1)<div class="imgcontainer">
<br /><a href="http://masoed.blogspot.com/"><img style="width: 485px; height: 282px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrlWy1yriNBFziSfOD8b6I_Wx0Mm9G3RHgPA0QwXaaI2IQM-9yB2Ys3bXjL-B9ku3DKFzMba7pevLsg3eRcsUzkBeioA6e6IJNY8SWxnsWIWNfmo8jZj47F-vmyL_v6pa68AZySA/s600/tarawih_sultan_hassan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5639085804730357442" border="0" /></a><div class="caption">Suasana shalat Tarawih di Masjid Sultan Hassan. Cairo, 3 Ramadhan 1432 H </div></div>
<br /><i>"ketika yang slalu kau rindukan datang, apa yang akan kamu lakukan?
<br />Marhaban Yaa Ramadhan.. semoga slalu berlimpah keberkahan.."</i> tulisku pada status facebook sehari menjelang Ramadhan datang. dan dari status tersebut puluhan orang menyukainya, artinya mereka juga merindukan Ramadhan, seperti saya. ;) <div class="fullpost">
<br />Dan Alhamdulillah, saya masih dipertemukan dengan Bulan Seribu Bulan 1432 H kali ini. dan masih di negeri yang sangat memuliakan bulan Ramadhan, Mesir. pada kesempatan Ramadhan kali ini saya mencoba menelusuri malam-malam yang selalu dirindukan, selalu berbeda satu dengan yang lainnya, dari masjid satu ke masjid yang lain. dan Alhamdulillah pada sepuluh hari pertama, keinginan tersebut dimudahkan Allah Swt.
<br />
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJCD-ilqcJdbZlgP6X3DMgrGp2Dlizz7n97-XvUnVkEpEABxRk07oWKVwMhxiIOm3y-1ZH7WzVNQ9QdaXyp3ys6Xvf9t4IZqg72wh7CMX2bvS-0r57NJfkBobB46ODgeh8jxf_Tw/s1600/sultan_hassan+copy.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 267px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJCD-ilqcJdbZlgP6X3DMgrGp2Dlizz7n97-XvUnVkEpEABxRk07oWKVwMhxiIOm3y-1ZH7WzVNQ9QdaXyp3ys6Xvf9t4IZqg72wh7CMX2bvS-0r57NJfkBobB46ODgeh8jxf_Tw/s400/sultan_hassan+copy.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5639085802982115826" border="0" /></a>
<br />
<br /><b>Malam Pertama</b> : Masjid Al-Azhar membuka hari pertama dengan khusuk dan khidmad, tarawih 20 rakaat, semalam satu juz setiap dua atau empat rakaat menggunakan qira'ah yang berbeda, santai dan nyaman dinikmati. dengan jeda kultum disela-sela tarawih, serta doa qunut pada rakaat terakhir shalat witir semuanya memakan waktu 2 jam.
<br />
<br /><b>Malam Kedua</b> : Masjid Indonesia Cairo, sebenarnya saya lebih ingin menikmati masjid lain dulu, tapi karena sebuah undangan dan yang giliran kultum mbah Bejo, ya saya oke saja. tarawih 8 rakaat imamnya (Sdr. Muttaqin) suaranya enak, disamping antar-jemput juga ada bonus makannya. :p
<br />
<br /><b>Malam Ketiga</b> : Masjid Sultan Hassan, masih dengan imam yang suaranya merdu, santun dan menyenangkan. 8 rakaat dengan satu juz tiap malamnya, waktu jeda diisi kultum santai dan menyenangkan, witir bonus doa qunut semuanya memakan durasi dua jam.
<br />
<br /><b>Malam Keempat</b> : Masjid Sayyidah Zainab, tarawih 20 rakaat dengan bacaan yang lumayan enak, meski tak menghabiskan satu juz tapi suasana santai seperti di Indonesia, saat jeda 4 rakaat membaca Surat Al-Ikhlas, plus shalat witir dan Qunutnya semua memakan waktu hampir satu jam setengah.
<br />
<br /><b>Malam Kelima</b> : Masjid Imam Syafi'i - <i>"ada yang lucu saat tarawih di masjid Imam Syafi'i malam ini, ketika 8 rakaat selesai tapi satu juz belum didapat, maka ditambah 2 rakaat lagi agar genap 1 juz, jadi tarawih plus witir bonus qunut komplit smuanya 13 rakaat."</i> tulisku pada status fb, sesaat setelah sampai rumah. komentarpun bermunculan, satu komentar yang saya suka adalah dari Bapak Bukhori, MA. <i>"pengalaman yang menarik, apakah ini bisa disimpulkan bahwa bilangan rakaat tarawih bukanlah hal yang amat penting ? capaian bacaan qur'an justru lebih penting...?"</i>
<br />
<br /><b>Malam Keenam</b> : Masjid Qodhi Yahya, sebenarnya kami hanya kebetulan saja tarawih di Masjid ini, karena sejak sore hari itu kami ada hajat berziarah di makam Syeikh Abdul Wahab As-Sya'rony (Bab el-Sya'riyyah) sekaligus jadi anggota PPT (Para Pencari Takjil :p ) dan setelah kami rundingkan bertiga, akhirnya pilihan jatuh pada sebuah Masjid kecil unik dan sangat menarik yang berada ditengah-tengah jalan padat antara Azhar - Attaba, tepatnya daerah bernama Mosky.
<br />Tarawih 8 rakaat super cepat, tarawih - kultum - witir, semuanya hanya menghabiskan 40an menit. satu hal yang menarik dari prosesnya, saat kultum sang imam sangat komunikatif dan membagi-bagi <i>doorprize. nice!</i>
<br />
<br /><b>Malam Ketujuh</b> : Masjid Nur el-Khitob, meski sudah cukup tua imam masjid ini masih memiliki suara yang merdu dan enak didengar. sayangnya tarawih 8 rakaat itu sangat cepat sekali, sehingga kami yang masih ingin mendengarkan tilawah sang imam harus sedikit kecewa. saking cepetnya, ketika saya sampai didaerah tempat tinggal saya, masjid yang terkenal cepat itu masih melaksanakan shalat tarawih. padahal perjalanan menghabiskan waktu sekitar 15an menit. <i>nah lo!</i>
<br />
<br /><b>Malam Kedelapan</b> : Masjid Fadhil Pasha, disini kami berharap bahwa kami bisa shalat tarawih bersama Mufti Mesir, Aly Jum'ah. tapi ternyata info yang kami dapat salah, karena masjid yang dimaksud adalah Masjid Fadhil (tanpa Pasha) yang berada di daerah Sittah Oktober (6th October). tapi <i>overall</i> kami tidak kecewa, karena masjid yang nyaman dan menarik ini mempunyai interior yang indah, bahkan saya sangat tertarik dengan mimbar-nya. (dulu sewaktu jalan bersama <a href="http://www.facebook.com/Kupretist">Kupretist du Caire</a> tidak sempet masuk masjid ini)
<br />
<br /><b>Malam Kesembilan</b> : Masjid Sayyidina Hussein, tarawih di Masjid ini berbanding terbalik dengan masjid diseberang jalan alias Masjid Al-Azhar. disamping jumlah rakaatnya hanya 8, tarawih dan witir bonus doa qunut disini juga hanya memakan waktu sekitar setengah jam. dan saya bisa pulang lebih awal, karena sejak siang hari saya sudah di masjid Azhar.
<br />
<br /><b>Malam Kesepuluh</b> : Masjid Ja'fariyyah, Darrosah. masjid yang berada tepat disebelah terminal Darrasah ini adalah masjid dari thoriqoh Ja'fariyyah yang dinisbatkan pada Syeikh Sholih Ja'fary. tarawih disini berbilangan 20 rakaat, bacaan pendek dan menyenangkan membuat satu jam disini terasa nyaman. disamping itu AC yang dingin membuat kami semakin nyaman dan menikmati ibadah malam ini.
<br />
<br />'Rahmah, Maghfiroh dan dijauhkan dari Api Neraka' begitu kira-kira arti dari sebuah hadits nabi, maka ketika Rahmah sudah tergeser oleh Maghfiroh marilah kita semakin berlomba-lomba dalam mendapatkannya. ya Rahmah, ya Maghfiroh, ya dijauhkan dari Api Neraka. Yaa Kariim..
<br />
<br />Semoga kita semua mendapatkan berkah dalam bulan yang penuh rahmat ini, diberikan kehidupan yang semakin lebih baik, diberikan syafaat kelak dihari akhir, dan selalu diperkenankan menikmati nikmat Allah yang Maha Luas. amin.
<br />
<br />Ramadhan Karim...</div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-21172633826364957232011-08-03T13:38:00.006+02:002011-08-03T14:51:52.973+02:00Ziarah ke Makam Syeikh Mutawally Sya'rawi<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeio9405wwhk3iET5jc8F8kHWnfuzsbmmfYZxcJeJ9IhONbrs7vV45VRASRq5vWZdSAe7oZA7KzBNrHhYDK3i64khL9BuWp-RPtaGAYk9pSWz9erK3kR_vIRdXMxO6ibU0CY8WJg/s1600/makam_syarawi.jpg" /><br /><br />Menjelang bulan Ramadhan ini, saya dan kawan-kawan ada <i>'krenteg' ono ing jeroning ati</i> (niat) hendak melakukan ziarah kemakam orang-orang sholih yang belum sempat kami ziarahi di negeri Mesir, salah satunya adalah makam Syeikh Mutawally Sya'rawi. bukan kepedean akan segera pulang, hanya saja kami tak ingin kehilangan kesempatan.<div class="fullpost"><br /><br /><a href="http://www.facebook.com/SarKub.Mesir">Sarkub Mesir</a>, adalah salah satu pusat informasi mengenai makam para auliya' dan salaf as-sholih yang ada disekitar Mesir. dengan bantuannya kami bisa sampai pada makam Syeikh Mutawally Sya'rowi yang berada di desa Daqdus kecamatan Miet Ghomr kabupaten Daqahliah, Mesir.<br /><br />Setelah informasi terkumpul, pada tanggal 27 Juli kemarin, kami memberanikan diri melakukan perjalanan ini. mulai dari Terminal Ramsis kemudian menuju Terminal Aboud, cari angkot menuju Miet Ghomr, turun di mahattah akhir, lalu cari tuk-tuk menuju makam Syeikh Sya'rawy.<br />perjalanannya ditempuh sekitar 2 jam dari Kairo. sangat mudah, bahkan yang belum pernah-pun saya yakin bisa sampai pada tujuannya.<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig0E5s8Tnt_VMy26QAvN_9NhC80Rqaf6LxoJaX_Wg9JnxTWn0r7hcYIVN7mofmxywGIwk-eMErhC-dzURaz6ggVszl_oosHfRDSSXo9XBg5FgTVsQCnwZ381HLYoWh-3bU7AnACw/s1600/makam_syarawy.jpg" /><br /><br />Syeikh Mutawally Sya'rawi secara singkat :<br /><br /><ul><li> Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Mutawalli al-Syarawi al-Husaini nasab keturunan bapaknya sampai kepada Imam Husain bin Ali R.A.</li><li> Dilahirkan pada 15 April 1911 di Kampung Daqdus, Daerah Miet Ghamr, Daqhaliah, Mesir.</li><li> Sejak kecil diberi gelar ‘al-Syeikh al-Amin’.</li><li> Beliau selesai menghafal al-Quran ketika berusia 11 tahun.</li><li> Beliau wafat pada Rabu pagi 22 Safar tahun 1419 H / 17 Jun 1998 M.</li></ul><br />diantara karangan beliau :<br /><br /><ol><li> Tafsir al-Syarawi.</li><li> al-Isra Wa al-Miraj.</li><li> al-Islam Wa al-Fikr al-Muasir.</li><li> al-Islam Wa al-Marah.</li><li> al-Tariq Ila Allah.</li><li> al-Fatawa.</li><li> Mujizat al-Quran.</li><li> Min Fayd al-Rahman.</li><li> al-Qada Wa Qadar.</li><li> al-Salat wa Arkan al-Islam.</li><li> Nazarat Fi al-Quran.</li><li> Hadha Huwa al-Islam.</li><li> al-Hayat wa al-Maut.</li><li> al-Taubat.</li><li> al-Zalim Wa al-Zalimun.</li><li> Sirah al-Nabawiyyah.</li><li> dan masih banyak lagi..</li></ol><br /><br /><br />*FYI; awalnya saya mengira Miet Ghomr itu Mitghom, setelah sampai terminal Abud baru tau ternyata tulisan aslinya adalah Mayyit Ghomr.<br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-90298625289641783962011-06-30T09:00:00.006+02:002011-06-30T21:06:45.298+02:00Serunya Nonton Derby Kairo<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhalinR5le0ivwn8tBfMYAq6a9gmPEgcQASZ_-fuuQ6TF3y7VqeXlml23sktM4rSnddeB8fqjJgJuBz_7YrONXGJBeVXPYaYf8OhSPIbFdP6HoLmcbr74kGiU-8P8HCJR4s1NVGuQ/s1600/akunamasao_derby.JPG"/><br /><br />Derby, dimana-mana selalu menarik untuk diikuti. tak terkecuali di Kairo, Mesir. pertandingan antara klub Al-Ahly melawan Zamalek semalam (29/06) benar-benar memenuhi dahaga penasaranku pada dua kubu yang selalu bersitegang. pertandingan yang dilaksanakan di Cairo International Stadium ini hampir saja gagal dilaksanakan karena di Tahrir Square kembali terjadi demonstrasi seperti peristiwa 25 Januari lalu.<div class="fullpost"><br /><br />Pertandingan baru akan dihelat pukul 20.30, tapi sejak sore, pukul 16.00an ribuan masa sudah berbondong menyerbu tribun kelas 3 dengan harga tiket LE. 20 (setara dengan 30 ribu) berbagai kalangan turun jadi satu membawa simbol merah, didominasi anak muda. banyak juga bapak-bapak, bahkan ibu-ibu dan remaja puteri. tak heran juga terlihat satu keluarga lengkap dengan bekal berbagai <i>snack</i> dan minuman.<br /><br />Saya dan Koh Wan (Panjul) berangkat selepas Shalat Ashar, kami mencoba peruntungan mendapatkan tiket, karena kabarnya sehari sebelum pertandingan, tiket yang dicetak 54.390 lembar, dengan 32 ribunya untuk kelas 3 itu sudah habis. dan ternyata sampai diloket, tiket termurah itu sudah ludes, hanya tersisa kelas 2 (40 LE) kelas 1 (60 LE) dan VIP (100 LE). manalah mampu kami membelinya, apalagi sekarang tanggal paling tua. <i>(alasan wae :p)</i><br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVPXr7qUKdTzbYk7byJKWOcpbR3ajCEEjXLbIsAtwBKF6Hz4pi7GQHJkWllszeMCw057fLam8B4j7s3zIGwqV94g4_moAEuaKkX39DMTPKozFqjtf7T15iVaTmC-NFqMShGHiZ1A/s1600/tiket_derby.jpg" /><br /><br />Setelah lirik kanan kiri, akhirnya anak kecil yang ternyata calo itu mendekat, setelah tawar-menawar akhirnya si Koh Wan menebusnya dengan 25 LE. saya lebih beruntung karena ada seorang yang baik hati menawari satu tiket dengan harga sama seperti di loket, karena teman dia tak jadi berangkat.<br /><br />Sejak dari pintu gerbang utama, suporter dengan berbagai aksesoris dan alat musiknya terus bersahutan, terompet dan berbagai nyanyian dilagukan, benar-benar semarak! penjagaan berlapis oleh aparat keamanan semakin membuat derby malam ini benar-benar sangat seru, saya ndak sabar!.<br /><br />***<br /><br />Satu jam lagi Adzan Maghrib baru berkumandang, tapi kami sudah tak bisa melihat tempat duduk kosong. walhasil kami harus memutar mencari-cari lebih lama untuk mendapatkan tempat duduk yang masih tersisa, dan Alhamdulillah dapat, meski ditempat teratas. disebelah kami ada satu keluarga dengan dua anak, kemudian menyusul seorang perempuan tua.<br /><br />Yel-yel dan lagu-lagu terus bersahutan, berbagai atraksi gerakan diperagakan, tak kenal tua muda bahkan ibu-ibu semuanya berhamburan. kami berada di tribun bagian Al-Ahly dimana suporter Ultras Ahlawy ini memiliki massa terbesar di Kairo. dibanding suporter Zamalek (Zamalkawy) yang hanya menempati kurang dari separo tempat yang disediakan.<br /><br />Tak di Inggris, tak di Indonesia bahkan di Mesir-pun yang namanya supporter sama saja, lagu dan yel-yelnya banyak yang berbau provokasi. apalagi di sini masyarakatnya sangat fanatik dan cenderung berlebihan. meskipun diakui disini lebih terlihat kompak dan bisa berjalan satu sama lain dengan satu bendera yang mereka dukung, dibanding Indonesia.<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn2gsmjfPbIvdac3YRDzb_cH6R8DYDcKBdUh6Z3kZU98oOa420dY0nvgOc5Mr0MOksk2hyFUyKJcOJGe1Trw7-V6h4znaTgEVLVF4cL4Gc_sTdsb1w-AlN792In2A6-t3ph3VCzg/s1600/derby_kairo.jpg"/><br /><br />Atraksi terus berlanjut, di setiap bangku sudah disediakan plastik, ada yang hitam, putih, kuning dan orange. kami diberi arahan ketika ada komando (kembang api), plastik tersebut dibentangkan dan akan membentuk tulisan entah apa (saya dari samping, jadi tak bisa membaca dengan jelas). setelah itu bentangan kain ukuran besar juga disiapkan, berbagai kain lain juga disiapkan. <br />dari kubu suporter lawan-pun demikian, memberi perlawanan yang seimbang. maklum kedua kubu ini adalah musuh bebuyutan, seperti The Jack vs Bobotoh, Bonek vs Aremania, Jetman-Banaspati vs Panser-Snex, seperti itulah Ultras Ahlawy vs Zamalkawy.<br /><br />Pertandingan berjalan seru, kembang api terus berhamburan di langit Cairo Stadium, tak hanya dari Ahlawy tapi juga Zamalkawy, apalagi saat Zamalkawy unggul 2 - 1 di babak pertama. rona muka para Ahlawy di sebelah saya semakin pucat ketika pertandingan kurang dari seperempat jam akan berakhir. umpatan dan hujatan terhadap wasit, pemain lawan dan berbagai yel-yel provokasi terus bergantian, bersahutan, duh!<br />terlebih ketika didalam lapangan terjadi insiden, semua muka semakin merah, semakin marah. dari kubu suporter Zamalek tampak melempar kembang api. suasana didalam lapangan semakin susah dimengerti, beberapa pemain masih bersitegang. dan akhirnya wasit dari Belanda itu menghadiahi kartu kuning untuk masing-masing yang bersitegang.<br /><br />Suasana masih panas, terlebih saat salah satu pemain Al-Ahly harus meninggalkan lapangan karena mengganjal pemain lawan. dalam keadaan tertinggal, Ahly harus bermain 10 pemain, sungguh keadaan yang tak diinginkan tim manapun.<br />namun beberapa menit sebelum pertandingan berakhir, Al-Ahly mampu menyamakan kedudukan menjadi 2 - 2, dan hal ini membuat massa dari kubu Zamalek tampak kecewa, membuat aparat keamanan harus menambah personil keamanan.<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7j2t-UOcdvHzwJgeBIBxwN7yi9QC4vEcoRMooXF9SWUc0hwzj8gGo1Pos5_XGdTjethUewtFROtwGlIMl2o6Y0jTbDdVIVE68I19a1Uwme1MFeNpjV8uIqY9rCaY40iUlwUOsZA/s1600/keamanan_berlapis.jpg"/><br /><br />FYI, kemanan dalam stadion sangat berlapis, dari bangku penonton yang terdepan sekitar 5 lapis (5 kursi) diisi polisi, kemudian setelah pagar pembatas, ada polisi lagi, lalu polisi berpangkat lebih tinggi (kalo gak salah semacam PM) lalu polisi berseragam seperti pemadam kebakaran, puluhan polisi dengan anjing pelacak, dan ketika laga hampir berakhir polisi kembali berdatangan membentuk pagar betis, mempertebal keamanan dalam stadion. <br /><br />Saat saya meninggalkan tribun, suporter masih bersorak dan tampak dilapangan ada yang berkejaran, entah siapa. kemudian saya keluar dengan ribuan suporter lain. beruntung saya memakai kaos hitam, hal ini akan menyelamatkan saya jika nanti ada bentrok atau chaos diluar.<br /><br />Benar saja, saat saya menaiki bus dan beberapa Ultras Ahlawy juga ada didalam bus, ketika melewati pintu keluar suporter lawan (jalan sebelah monumen Anwar Sadat), bus kami dilempari batu, dijalanan banyak serpihan kaca, suasana mencekam, semua penumpang bus berlindung dibawah jok, suporter Zamalek semakin beringas, masuk bus dan mengumpat lalu melemparkan sesuatu, tak sekali dua kali. chaos! <br />penumpang lain panik, Ahlawy yang ada didalam bus mencopot pakean mereka, menghapus corat-coretan muka. bus melaju kencang, salah satu Zamalkawy naik bus, membawa paving besar hendak dihantamkan, tapi beruntung seorang penumpang memaksa pemuda yang membawa paving itu turun, dan bus lari kencang. tapi batu dan benda-benda lain terus beterbangan. meski kami sudah menjauh dari kerumunan, tapi rasa was-was masih ada, sesampai di perempatan Nurul Khitob, terlihat beberapa anak muda saling lempar. gendeng!!<br /><br />Dan akhirnya, saya sampai rumah dengan selamat, puas rasanya menikmati euforia malam ini bersama Ahlawy... saya bukan Ahlawy atau Zamalkawy, tapi saya Andunisy..<br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-40105995885049816122011-06-27T21:16:00.009+02:002011-06-28T08:52:18.935+02:00Ziarah ke Alexandria<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD9U9KUmhMEb_i5x2Cl0pKPMJX8iCfacMjJfXiYY4AW360jDB8mUzTYWZFR4jhlQumXAuhGigdG9yWKsTy619L55Yy14GNspsj2jwQKmjBRUOe4YKslCNBTMZ7Qt80-BeszkBK-g/s1600/komplek_bushiri_almusry.jpg" /><br /><br />Alexandria, kota berjuta pesona, selalu memikat siapa saja untuk berkunjung kesana. berkali-kali saya pergi ke kota itu, tetap saja kali ini sangat menarik.<br /><br />Kali ini saya berangkat berziarah para Auliya' disana, tidak seperti biasanya yang dengan sengaja berniat liburan atau lepas penat. kali ini saya benar-benar tulus ingin menziarahi makam orang-orang alim disana. <div class="fullpost"><br /><br />Entah yang keberapa kalinya saya pergi ke Alexandria, yang jelas tiap kali saya kesana, selalu ada kesan berbeda dan kebanyakan itu menyenangkan. dulu ketika bersama 'Sapu Jagad' itu pertama kalinya saja jatuh cinta pada Alexandria, kemudian <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/02/alexandria.html">bersama Ibu-ibu pengajian KBRI</a> saya <s>dipaksa</s> jadi <i>guide</i>, <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/04/mengejar-hari-di-alexandria.html">lalu Ngupret du Alex</a>, <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/09/lebaran-kali-ini.html">mudik Lebaran 2010</a>, dan beberapa kali lagi yang saya lupa sebutkan, kemudian terakhir kemarin Ahad, 26 Juni 2011.<br /><br />Perjalanan kali ini bisa dibilang istimewa, awalnya saya berniat berangkat sendirian, tapi oleh karena satu lain hal, akhirnya saya menawari kawan saya untuk turut serta, dan dengan senang gembira beliau (Mbah Yatno) ikut dalam <i><b>HolyTour</b></i> kali ini.<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZEIOadr2ZXzQx6HDFrarYk_LP160gEmwaFgaZ-dea9auH0sFhqFS3M9pDpuIDOvBRBM_ppErM4R4IB2fEGQSUZ10UuBD_yn8fdEQ2LqsbmihBI7oPtRr0RyZcR5ZzRVi0vxI8mg/s1600/imam_bushiry.jpg" /><br />Dari awal saya berniat ini adalah perjalanan spiritual, dimana hanya mengunjungi para 'aulia saja tanpa ketempat 'indah' lainnya, dan Alhamdulillah, hajat tersebut bisa dikabulkan Allah.<br /><br />Pertama kami mengunjungi Masjid dan Makam Imam Syarofuddin Abi Abdillah Muhammad Bushiry, seorang pengarang Qasidah Burdah yaitu 'Qasidah Cinta untuk Sang Nabi', karena di masjid tersebut suasananya menyenangkan, kami sempatkan melepas lelah sejenak.<br />kemudian setelah shalat Dhuhur, kami menziarahi makam Imam Abu el-Abbas Al-Mursi, yang berada satu komplek dengan masjid Imam Bushiry. makam Al-Mursy berada di bawah Masjid, kebanyakan orang tidak tau, karena di dalam masjid tersebut juga terdapat cungkup makam buatan, dan yang asli berada tepat dibawahnya. untuk menuju makam tersebut, kita harus memutar sebelah kanan masjid.<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfSpd4jjYeqJOVtDZY-G2At_ZSe-NvdJ0O3wENiGSKTl1ZziUZ9YGkKftM22WnK8et9aTkeN2i9_fiGDEvmzwDpzrlWzOFZ0CI7sIlacq1w8QahyphenhyphenTvV8oB_ByvqieHj-NpDtfmrA/s1600/abul_abbas_almursy.jpg" /><br /><br />Setelah beristirahat di Masjid Imam Bushiry lagi, kami melanjutkan perjalanan menuju makam Sahabat Abu Darda', sayang sekali saya lupa rutenya, kemudian ada bantuan datang, tapi tetap saja ada kendala, transportasinya. setelah kami menunggu kereta yang sungguh lama, akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan taksi saja, sebelum dapet taksi saya iseng nanya pada seorang tua yang sedang nongkrong. kemudian dia bilang tidak jauh, cuman jalan lurus saja, nanti ada perempatan tanya lagi. firasatku kok kurang <i>iyes</i> ya? haha. <i>(maafkan saya pak tua..)</i><br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjz-jxo_yrY8bgZ1SFDtl6akzPBsMFZVCHxr7H2YGn5mbbDg60VZu84wG6ltTIL1kMd-0EdwV2M-JDvwSerbJirM1e7t0327yWawQE_6ZUfYXRj9aqi7M3d3cdAID5oEwwI7i3cg/s1600/makam_abu_darda.jpg" /><br />akhirnya kami sepakat untuk berjalan mengikuti arahan bapak tua tersebut, sesampai diperempatan kami tanya lagi, ternyata makam Abu Darda' dari tempat kami tanya yang pertama tadi cukup lurus saja terus, dan ketemu sebuah bangunan makam ditengah jalan raya, diapit rel kereta api. Alhamdulillah.<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlZYHRI235VKn2UbiY-5QCeUMg8ydtiI0bQ3-_tY1zk3065WYVgUU4LU9R33UBzkb-zucWYZa11AxBPw4W7DccYTjFB4FWUkZn-JErrixez_vqq661Yp9IDpJ9Ld6ZOOgnQ-bs6Q/s1600/nabi_danial.jpg" /><br />Misi terakhir di Alexandria kali ini adalah menuju Masjid dan Makam Nabi Danial, Alhamdulillah sungguh super Alhamdulillah, sore yang bersahabat tersebut kami diperkenankan berziarah setelah sekian lama Masjid dan Makam tersebut terkunci rapat dan tak seorangpun diperbolehkan memasuki area masjid, karena ada sebuah bangunan didepan masjid yang miring dan dikhawatirkan roboh.<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-mKIc4ppYdYFOQ4MJ863f462c1_A3L5VMggyeWmm8R7mwpyNX7lQ6tzdmpVJeibXOzAebHAJa2LghCj9Bdpeys4sO2GjmN30y4k4vsOlc9MjjZh16PlgjVkFtDbPf38ucX-LLgw/s1600/nabi_danial_.jpg" /><br /><br />kemudian setelah bangunan itu dirobohkan, kini para peziarah diperbolehkan berziarah kembali. sedikit cerita tentang makam tersebut, makam itu ada dibawah masjid, yang jika kita hendak mengunjungi harus melalui tangga kayu, dan didalam area makam tersebut terdapat sebuah makam lagi, yang konon makam tersebut adalah makam seorang 'alim bernama Luqman Hakim yang diceritakan dalam Al-Qur'an.<br />disamping itu, terdapat pula beberapa lubang semacam goa-goa yang kami semua tidak ada yang tau fungsi dan sejarah goa tersebut.<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLsQn-zP8ObqMv-cobvyopGrjSB_0pfjnIvMpYIET9e2xYOYP9rS2lisWFp84fCOo0dADcHAUctnHtGAtFWDE4UupET5z0hHa2po17v0g0LNZXj1TlfERM-elm3Q-Okxi1rU0JDQ/s1600/nabi_danial_1.jpg" /><br /><br />Setelah selesai berziarah, kemudian kami menuju terminal Masr yang jaraknya tak jauh dari situ, untuk mencari kendaraan menuju <i>Mawqif</i> (<s>juga</s> berarti terminal) oleh karena disana pusat transportasi untuk jurusan seluruh luar kota, disamping itu penataan yang rapi juga menjadi pemandangan tersendiri <i>Mawqif</i> ini. tak lama setelah itu, kami mendapati sebuah sedan Peugeot klasik berwarna cokelat yang kemudian mengantarkan kami menuju kota Thanta, tujuan akhir kami.<br /><br />Pukul 18.30 kendaraan beranjak dari <i>Mawqif</i> menuju Thanta, dalam perjalanan petang sudah menghadang gelap sudah menyelinap, Peugeot cokelat berbahan bakar gaz tersebut melaju antara 100 hingga 120 KM/jam, tegas dan mantab. kurang lebih pukul 20.00 kami sampai Thanta, dan Alhamdulillah disana sup rajungan 'Pak To' sudah menunggu kami.<br /><br />Setelah rehat sejenak, Pak To mengantar kami menuju makam Syeikh Ahmad Badawi. tapi malang, sampai sana kami kemalaman, makam dan masjid sudah tutup. kemudian kami kembali ke rumah Pak To, untuk melepas lelah karena perjalanan yang cukup panjang.<br /><br /><img style="width: 486px; height: 257px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU9bhaPn_PQw1cPmh_AXnVgYOUali1Zik2TjpZXWZ2t0kFUHYpHLvemo31V0Ixb3rPUDkC51n2vDNeJjZrUITbOIKCJTtJlNzGDM6plp4Krk-18iAwU4YU_rPbGy21xVDsWu2bkQ/s1600/makam_badawy.jpg" /><br /><br />Pagi harinya setelah silaturrahmi ke rumah Si Ujang, kami kembali ke Masjid dan Makam Syeikh Ahmad Badawy, sampai sana suasana cukup menyenangkan tidak sepi, tidak pula ramai. setelah berziarah kami melanjutkan perjalanan menuju pulang.<br /><br />Salah satu keistimewaan lain perjalanan kali ini adalah, semua sarana transportasi yang saya lewati tidak seperti biasa saya gunakan. kali ini (Kairo - Alex 208 KM) saya menggunakan kereta api (mereka menyebutnya <i>Faransawy</i>) kelas II dengan AC yang cukup dingin. (FYI; biasanya saya naik <i>sepur wedus</i> yang memakan waktu 5 jam, kali ini hanya 3 jam saja).<br />tak hanya waktu berangkatnya, perjalanan pulangpun terbilang istimewa, karena dari Alexandria kami melanjutkan ziarah menuju Thanta. kemudian baru menuju Kairo.<br /><br /><blockquote>Alhamdulillah, Nabi Danial menyambut kami dengan ramah. meski Sahabat Abu Darda' sempat membingungkan kami. tapi Imam Bushiri selalu bisa menjadi penenang dan penampung lelah, juga Abul Abbas Almursy yang slalu memberi kami isyarat kesejatian diri. Syeikh Badawy sempat menolak kami, tapi kemudian menyambut dengan indah kedatangan kami.<br /><br />#AlexandriaTrip 26062011</blockquote><br /><br />Semoga perjalanan hidup kita diberikan kemudahan dan keberkahan. amin </div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-71707507601851849492011-06-08T04:08:00.000+02:002011-06-08T04:08:00.446+02:00Rabu, Puluhan Tahun Lalu...<div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivkzYCcvApf5skdOOY-Zy-S3uRgwbuFtUeNohYxFxD-HsEyKIPn41RUplQBkgt2OigNq7w7_eaZ9LK-Yp3NFEK_YP33YRr1fz5bPPnPXeOFipwqSNCFIavy4wMoGKqgy_gAsPn3Q/s1600/akunamasao_iduladha.JPG" /><br /><div class="caption">'Iedul Adha 2010 [at] Suq Sayyarat</div></div><br /><br />Dan....<br />Hari ini datang lagi, persis hari Rabu seperti hari dimana aku dilahirkan dulu. delapan Juni tahun itu. puluhan tahun yang lalu.<br /><br />Ulang tahun, jadi inget tentang kelahiran, beberapa waktu lalu bapak sempat bertanya, berapa umurmu?. pertanyaan seperti ini biasanya berlanjut pada pertanyaan seputar pasangan hidup, mau kerja apa nikah dulu dan pertanyaan lain sebagainya yang 'terpaksa' membuatku berkilah.. <i>"kita lihat saja nanti pak,..."</i>. dan selalu seperti itu jawabku ketika terdesak. <div class="fullpost"><br /><br />Bapak seperti itu bukan tanpa maksud, disamping saya satu-satunya anak yang belum menikah, juga yang belum punya keturunan sendiri dari 6 bersaudara. mungkin bapak pengen segera mempunyai cucu dari aku, atau... memotivasiku untuk lebih cepat selesai.<br />apapun itu, smoga semuanya berjalan dengan lancar.<br /><br />Bapak sekarang menjadi satu-satunya harapanku untuk selalu membuatnya bahagia, setelah ibu terus tersenyum dialam sana, juga didalam hatiku. <i>alfatihah..</i>.<br /><br />dan pada hari yang 'istimewa' ini, saya hanya berharap bisa memberikan kebahagiaan kepada keluarga, terutama Bapak tercinta. juga orang-orang yang selalu mewarnai hari-hariku, baik yang lalu maupun yang akan datang.<br />memohon maaf atas segala khilaf, disengaja ataupun tidak, baik ucapan, tindakan, atau tingkah laku juga tindakan yang tidak menyenangkan, mohon maaf.<br /><br />Saya sadar, tak ada jaminan menjadi yang terbaik, yang bisa dilakukan hanya menjadi lebih baik, dan lebih baik lagi.<br /><br />Terimakasih semua kawan-kawan dimana saja, di dunia nyata dan dunia maya, P.O.S, I Love Jepara, dan smua muaa..muah.. ;)</div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-60311622101566155262011-05-16T19:40:00.004+02:002011-05-16T21:30:14.756+02:00Semacam Updating..... errr<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://akunamasao.blogspot.com/ "><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihpG7xybzYndwDSUpo2kjfTcAEsXslGmv2NRjqBUXmQyj3Li792hZFV6OScF8mzYSlrq57gGMCG6xRGGBuMcSJt46gPwkp-2h1nbd_8fAd2O_i9QvpRAw2pGWiqMpjCQGP1ADjWg/s1600/akunamasao_pret.JPG" border="0" /></a><br />dan... saya sudah lama tidak meng-update daripada blog ini, bukan berarti tak cinta lagi, atau pindah kelain hati, bukaaaaaaaaan!! ini hanya <i>mis</i> komunikasi, ini hanya salah persepsi, sejujurnya aku masih sangat cinta kamu, BLOG! <i>huehahahahahaa</i><div class="fullpost"><br /><br /><span style="font-style:italic;">well</span>, akhirnya saya tergerak juga untuk memulai update blog ini, meski bingung harus memulai dari mana, yang jelas saya ingin memulai dari sini saja. ya, dari sini.<br /><br />beberapa minggu ini saya 'seperti' tak punya kesibukan yang berarti (?), jadwal ngampus hanya Senin dan Rabu, setelah itu balik lagi kedepan 'pacar' saya. <br /><br />ohya, saya belum cerita kalo saya punya 'pacar' baru, ini juga termasuk dalam <a href="http://masoed.blogspot.com/2011/03/berkah-evakuasi.html">'Berkah' evakuasi</a> beberapa waktu lalu. karena dengan evakuasi tersebut saya bisa nitip pacar baru, bukan pacar sih, tapi soulmate, ah bukan juga.. mmm... ya semacam itulah.<br />saya nitip netbuk ASUS Eee PC yang sudah pake prosesor DualCore, ya karena ini sudah paling keren dan sesuai kantong saat itu.. hihi <br /><br />Okay, saya mulai cerita saja, kegiatan yang rutin saya jalankan selain Senin-Rabo itu, saya juga ikut-ikutan maen bola-bola-an yang biasa kawan-kawan sebut Jum'at Sehat. <br /><br />Selain itu agenda yang sering saya nantikan adalah, <a href="http://masoed.blogspot.com/search/label/NguPret">Ngupret</a>! yes ngutungupret, pret! :p <br />beberapa agenda <a href="http://www.facebook.com/Kupretist">Kupretist du Caire</a> beberapa waktu ini cukup menggiurkan, sebut saja pasca Revolusi ketika kami menelusuri debu <a href="http://galery-misykati.blogspot.com/2011/03/misykati-telusuri-darb-el-ahmar.html">'Darb el Ahmar'</a> bersama Misykati (Almamater) 1 Maret 2011, kemudian bersama Kupretist du Caire <a href="http://www.facebook.com/event.php?eid=190049347705549">Journey Pasca Revolusi 9 April </a> 2011, kemudian <a href="http://www.facebook.com/event.php?eid=151499054918110">3 Mei menelusuri Saliba St.</a> (lagi), dan terakhir menuju kota (bekas) <a href="http://www.facebook.com/event.php?eid=225386830808275">Pelabuhan, Bulaq 16 Mei 2011</a>. agenda terakhir ini sih katanya penutup mengupret musim ini (sebelum ujian) padahal aslinya mah mengupret itu tak kenal ruang dan waktu, tak bisa dibatasi hanya segitu.. haha<br /><br /><span style="font-style:italic;">and the last</span>, waktu ujian akhir sudah mendekat, saatnya kita cepat bersiap, melengkapi segala kekurangan, memaksimalkan waktu yang ada, agar tak menyesal akhirnya... Semoga Tahun Ini Selesai dan kembali keperaduan, Amien.<br /><br /><br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-88307747086496316412011-03-21T07:12:00.004+02:002011-03-21T11:01:56.316+02:00Berkah Evakuasi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1E1U1p1S8wrTauATvUouFlngM2_xVJWzsuZwtABI7Xkc7AoiaCAuZrYCpK7DdqNzfN0vpFjoKEOJIin1-Q8goFk7GU37cJUUzUqfOng_6srrxVKfPA7DuSc78nd1_7_EH_kyHyg/s1600/evakuasi.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 486px; height: 243px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1E1U1p1S8wrTauATvUouFlngM2_xVJWzsuZwtABI7Xkc7AoiaCAuZrYCpK7DdqNzfN0vpFjoKEOJIin1-Q8goFk7GU37cJUUzUqfOng_6srrxVKfPA7DuSc78nd1_7_EH_kyHyg/s500/evakuasi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586455566493911202" border="0" /></a><br /><br />Evakuasi WNI Mesir yang terjadi beberapa waktu lalu, ternyata membawa banyak berkah. <i>sik, sik..</i> kata berkah sendiri diambil dari bahasa arab yang -seinget saya dulu waktu masih sekolah- diambil dari kata 'Barokah' yang berarti <i>"ziyadatul khoir wassa'adah"</i>, mudahnya berarti bertambahnya kebaikan dan kebahagiaan.<br />sedangkan evakuasi sendiri bisa dipisah menjadi tiga bagian; yaitu EVA (nama perempuan) KUA (kantor urusan agama) SI (imbuhan dibelakang kata yang berarti menguatkan -khusus Jepara-. <i>exp : he eh sii...</i>) *bwahahahha.. <i>nulis karo ngekek dewe.</i><div class="fullpost"><br /><br />Berkah evakuasi WNI dari Mesir yang hanya berlangsung kurang lebih satu bulan setengah itu membawa berkah bagi sebagian mahasiswa dan mahasiswi yang bisa pulang menaiki pesawat kebanggaan tanah air, Garuda Indonesia. disamping liburan gratis fasilitas pemerintah, para 'korban evakuasi' juga bisa bersilaturrahmi dengan sanak saudara, kawan lama dan yang lebih penting momen tersebut juga banyak digunakan kawan-kawan yang sudah menjalin asmara sekian lama menjadi resmi, atau setidaknya kedua keluarga saling bertemu -lamaran-. ada puluhan <i>'nganten anyar'</i> yang melangsungkan pernikahan dalam waktu yang relatif singkat. bagi saya, itu lebih baik daripada <i>runtang-runtung</i> rajelas statusnya. rapenak diliat orang .. :p<br /><br />Dan bagi kami yang 'korban <s>gagal</s> evakuasi' tetap ada berkah lain, selain sebagai <b>saksi REVOLUSI MESIR 25 Januari</b> <i>*kata-katane serem jek*</i> karna revolusi tak datang dua tahun sekali, atau malah sepuluh taun sekali, tidak. kami juga merasakan sensasi<i> adrenaline </i> yang super dahsyat. ketika merasa terancam dan dada berdebar saat melewati militer, atau penjagaan penduduk lokal yang membawa golok dimana-mana, atau ketika kami merasa WNI-lah satu-satunya warga asing terbanyak yang masih bertahan di Mesir. dimana-mana orang Mesir menyapa.<br /><br />Apapun itu, tetap saja harus bersyukur dengan masing-masing bagiannya.. ;)<br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-82556978391615956892011-02-21T10:49:00.011+02:002011-02-22T07:37:38.988+02:00Menikmati Hari 'Day of Victory'<div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrkdoKDslRYL1KPLWuMY9fWdhWlybecjLzqzAAGp7geX9v4qZinVYV5bFFsf9svA43gpAzES2LsGfQwzlklBMy9E8TQHsMxXHYYe6KfR0Ht6wMO80ksdePrKnrieozAE7zQe6SyQ/s1600/25jan.jpg" /><br /><div class="caption">Numpang foto di Tahrir Square</div></div><br /><br />dan kami hanya menunggui hari-hari, mencoba mencari kepastian masa depan disini, masih dinegeri seribu menara, masih dengan berjuta pesona. namun kampus Al-Azhar tak kunjung buka.<br /><br /><i>eits.. </i> bukan itu yang mau saya tulis!<br /><br />Ada banyak hal menarik yang masih tersisa di negeri Mesir ini, salah satu yang unik, ketika kemarin selesai berdemo, mereka berbondong-bondong membersihkan dan menata kembali fasilitas umum yang berserak rusak.<div class="fullpost"><br />dan jujur saja, Mesir kali ini terlihat lebih bersih dari biasanya, dari sebelum ada peristiwa 25 Januari.<br /><br />Jum'at kemarin (18/02), kami dan beberapa teman ikut merasakan euforia 'kemenangan' rakyat Mesir menggulingkan penguasa diktatornya. Jum'at itu mereka namai <b><i>'Day of Victory'</i></b><i></i>.<br /><br />Menjelang ditunaikannya Shalat Jum'at, jutaan orang sudah memadati TahrirSquare. penjagaan oleh militer sangat ketat, untuk memasuki lapangan Tahirir, kita harus melewati pemeriksaan berlapis semua yang kita bawa, jika kita warga asing, maka akan ditanya paspor dan masa berlaku visa.<br /><br />Khatib shalat Jum'at kali ini langsung datang dari Qatar, tak kepalang tanggung Syeikh Yusuf al-Qardawy yang di<i>'banned'</i> dari Mesir oleh Mubarok, akhir-akhir ini sering keluar masuk Mesir. terus memberikan suntikan semangat untuk rakyat Mesir dalam mencapai kebebasan dan demokrasi.<br /><br />Kira-kira pukul 12.00, saat khutbah sudah dimulai saya mulai merangsek kedalam kerumunan jamaah yang sudah mendengarkan khutbah ditengah jalan raya, jalan utama pusat kota Kairo, Tahrir. tak ada karpet, tak ada sajadah yang disediakan, kami menggunakan koran, jaket, bendera, dan apa saja sebagai alas.<br />masa terus merangsek dan mencoba mencari tempat yang lebih nyaman, namun karena terbatasnya tempat, semua harus menyesuaikan diri.<br /><br />Khutbah yang juga sebagai pemberi semangat itu hanya terdengar <i>'lamat-lamat'</i>, sayup-sayup, kadang jelas kadang tidak sama sekali. jutaan umat muslim masih merangsek, mencari tempat yang nyaman, dari itu khutbah Syeikh Qardawy hanya terdengar sesekali saja.<br />sementara umat agama lain menahan diri untuk tidak masuk wilayah lapangan guna memberikan ruang umat muslim untuk melaksanakan ibadah.<br /><br />Saya sendiri ikut berjama'ah ditengah jalan raya, dan hanya beralaskan saputangan, bersujud dengan ruang gerak yang sempit, ketika Shalat dimulai, suara sang imam lebih terdengar jelas, hal ini karena jama'ah yang sedari tadi sibuk mencari tempat nyaman, kali ini sudah mengikuti gerakan sang imam.<br /><br />Selesai shalat Ghoib untuk para Syuhada 25 Januari, mereka mulai berdiri dan bergerak, meneriakkan yel-yel sementara umat kristiani mulai memasuki Tahrir dengan membawa salib dan tanda lain.<br /><br /><b><i>"Irfa' Ra'sak Fou', Enta Masry"</i></b> yel yel tersebut disuarakan siapa saja, anak-anak, bapak-bapak, ibu-ibu, remaja putra-putri, dan siapa saja yang datang di Tahrir Square.<br /><br />dan kami hanya sesekali ikut dalam kerumunan, sambil melambai-lambaikan bendera Mesir, sesekali berfoto dengan kamera hape. setelah itu kami berburu sovenir berupa t-shirt dan berbagai barang lain yang kami anggap menarik untuk dijadikan kenangan kemenangan 25 Januari 2011.<br /><br />sepanjang sudut terlihat kerumunan kebahagiaan euforia kemenangan terasa dimana-mana, stand dan panggung-panggung terlihat diberbagai tempat, ada konser musik, ada orasi-orasi, ada stand karangan bunga untuk para syuhada dengan foto para syahid. ada juga keluarga korban yang membawa foto anggota keluarga yang gugur, anak-anak kecil mewarnai wajah mereka dengan cat air bendera Mesir, setiap sudut, setiap jengkal semuanya bergembira..<br /><br />tak sampai petang kami disana, setelah dapat 2 t-shirt yang kami cari, lalu kami kembali keperaduan, kembali kerumah masing-masing sembari membiarkan rakyat Mesir menikmati 'kemerdekaan' mereka. <i><b>"Tahya Masr!"</b></i><br /><br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-86980379720323092512011-02-12T08:29:00.006+02:002011-02-12T12:20:46.177+02:00Melewati Hari-hari 'Mencekam'<div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivJISVDbB3ND7KmhyphenhyphenXLNgE3560LhNV8fyfs3mbfU_75wSsXWKE1oSoPAGuL2-mVY-vPmx9WejzE7YAjBzwjIm3KsT97ES9l__KiLUcxsfIkTjT3sGz-FtWsv146U_LJB4tRIp7gA/s1600/mesir25jan.jpg" /><br /><div class="caption">.. Tahrir Square ..</div></div><br />dan pagi ini begitu cerah, suasana begitu bersemangat, indah, semua belahan bumi terasa bungah sumringah, senyum bangga terus merekah, seperti yang terjadi di bumi kinanah, tanah Musa yang terjajah penguasa serakah.<div class="fullpost"><br /><br />Semalam, kurang lebih pukul 18.00 peristiwa penting Mesir terjadi, Wakil Presiden Mesir, Omar Solaeman -yang baru dilantik beberapa hari- mengumumkan lengsernya Presiden Mubarok, dan menyerahkan kekuasaannya pada Militer. hal ini dikarenakan jutaan warga Mesir berdemonstrasi diseluruh wilayahnya, sejak 25 Januari, kemudian klimaks serentak pada <i>Jum'at 'Tahaddy"</i>, sebelumnya <i>Jum'at Ghodhob</i> (28/1) <i>Jum'at Rahil</i> (4/2) dan terakhir <i>Jum'at Tahaddy</i> (11/2). setelah itu keadaan berangsur membaik, saya tak akan cerita soal itu, itu urusan negeri ini, karna mereka gak mau urusannya dicampuri.<br /><br />Beberapa hari ini, suasana begitu mencekam, tank-tank <i><s>(tanpa top)</s></i> berkeliaran dimana-mana, setiap perempatan besar, paling tidak ada militer atau kendaraan panser (bukan nama supporter). suasana menjadi lebih haru ketika warga asing meninggalkan negeri seribu menara ini dengan dramatis, lebih dari 1 juta turis keluar dari Mesir. dan pemerintah Indonesia dengan gagahnya mengirimkan burung kebanggaannya, GARUDA INDONESIA. sayangnya, burung itu hanya mampu terbang dua hari sekali, itupun satu-satu. entah dengan alasan apa, yang jelas evakuasi WNI terbilang paling lambat meski termasuk start pada urutan yang terdepan.<br /><br />Suatu pagi, saya berjalan dibilangan Thub Ramly sambil terus melirik kanan kiri was-was (waspada, buka wassalam!). saat itu saya habis mengirimkan dua karton berisi buku-buku dan majalah yang selama ini saya kumpulkan. tangan saya masih <i>'kemeng'</i>, tiba-tiba sebuah sedan berhenti didepan saya, diikuti truk militer lengkap dengan tentara bersenjata laras panjang dibelakangnya, turunlah dua bapak tentara yang sudah berumur menjelang tua dengan pistol ditangan kanannya.<br />jantung saya seperti senam SKJ94, jedug-jedug gak karuan karena liat tentara senior itu berjalan kearah saya sambil menghunus pistol (lho?).... para tentara diatas truk itu memandangi saya seperti lihat mahkluk aneh sambil sesekali bercanda dengan kawan-kawannya. *pasang muka serius*<br /><i>"Fein Game' ....... "</i> dia bertanya sebuah masjid yang namanya tak jelas..<br />... ternyata dia bertanya pada pegawai cafe disebelah saya, tapi kenapa sambil melirik saya?.. sudahlah.<br />tak lama setelah itu, tersiar kabar 20an mahasiswa ditangkap militer, dibawa entah kemana..<br /><i>Blaik..</i> kaget setengah mati, karena jika aku telat beberapa menit saja, aku pasti ikut tergaruk oleh militer tadi.. Alhamdulillah.<br /><br />Hari-hari mencekam terus menghantui WNI disini, terlebih banyak kisah yang tak mengenakkan terjadi pada kami. ada saja kejadian <i><b>nggwaple'i</b></i> yang terjadi diluar kendali, tentang sebuah partai yang mengeklaim kadernya ikut membantu revolusi, ada juga segerombolan 'katanya mahasiswa' yang berdemo di Bundaran HI menginjak-injak foto Mubarak.. dan imbasnya terjadi pada kami, diintimidasi, dilempar batu, digunjing, dan bahkan diusir dari kontrakan. suasana lebih tidak nyaman ketika evakuasi yang dilakukan pemerintah RI terksesan setengah hati.<br />dan kami disini, seperti benar-benar menjadi asing, WNI adalah warga asing terbanyak yang masih -terpaksa- bertahan di Mesir, dengan menu indomie setiap hari.<br /><br />Masjid Nurul Muhammadi, sebelah rumah terlihat lenggang, lantai dua yang biasanya dipenuhi jama'ah warga Malaysia itu, Jum'at kemarin terlihat kosong <i>mlompong</i>, ruangan yang biasanya berjubel penuh sesak itu, kemarin hanya 3 <i>Shaf</i>, dan hanya beberapa wajah orang asing.<br /><br />Alhamdulillah, hari ini Mesir terasa bersahabat, bunyi klakson tanda pesta terdengar dimana-mana, kegembiraan rakyat meluap. Selamat untuk pemuda Mesir, Pejuang Twitter, Facebook yang memulai pergerakan ini pada 25 Januari 2011!<br /><br />Semoga Damai Selalu menyertai langkah kita! Amin.</div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-83712348402631241972011-01-10T19:41:00.005+02:002011-01-11T10:12:12.389+02:00Habiskan Umur di Jawazat<div class="imgcontainer"><br /><img style="width: 485px; height: 328px;" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/photos-ak-snc1/v2053/116/107/1538334552/n1538334552_30149982_6917.jpg" /><br /><div class="caption">gambar ini hanya fiktif belaka, tidak ada sangkutpautnya dengan Gayusius</div></div><br />Sudah 2011, saatnya menambah sedikit umur (baca:perpanjang) visa, agar tetap aman hidup di negeri orang, tanpa harus dikejar pihak keamanan atau nunggu diancam setrum alat vital kita?, aduh jangan sampe kejadian lah..<div class="fullpost"><br /><br />Okey, cerita tentang hari ini, masih sama seperti tahun lalu, ditempat yang sama, dengan orang yang sama, dengan antrian yang masih sama panjang dan pastinya dengan negara yang masih sama, Mesir.<br /><br />Pagi ini saya bangun sebelum subuh *bukan nyombong*, tapi karna subuh sekarang jam 5.20 AM, jadi matahari akan lebih lama muncul dipermukaan, itu berarti jam setengah 7 masih lumayan gelap untuk ukuran musim dingin yang berkisar 12 - 19 derajat, lumayan dinginnya tak begitu 'gila'.<br /><br />Saya sudah siap sebelum jam 7, hanya saja melihat langit yang belum juga 'padang' sayang urungkan niat untuk keluar kamar sebelum jam 7. setelah jam hape menunjukkan pukul 07.00 saya keluar kamar asrama dan langsung menuju tempat pengambilan visa yang hanya beberapa jengkal.<br /><br />Setelah keluar pintu belakang <i>*pintu gerbang belakang, bukan pintu belakang yang lain lho yaa*</i>, saya dikejutkan dengan beberapa orang berpaspor Russia dan yang lain melayu khas Indonesia. karena hari Senin emang khusus warga Russia dan Indonesia. setelah saya dekati kerumunan tersebut, jantung saya sudah senam duluan, <i><b>terkejruttt</b></i> *saking kagetnya*.<br /><br />Kalau <a href="http://masoed.blogspot.com/2009/11/4-jam-untuk-1-tahun.html">tahun lalu (2009)</a> saya dapat pertamax, dan itu pula bulan November jadi dingin belum begitu menusuk, dan angin belum-lah suka merajuk mengajak berkerumun selimut.<br />dan pagi ini, jantung saya terkejrut karna baru jam 7 saja antrian sudah pada urutan nomor 43!! <i>yoweslah..</i> diterima saja... <i>*lemes jo.. jo..*</i><br /><br />Ada hal unik yang semakin lama, semakin kelihatan menarik untuk dijadikan trik sukses antri <i>Jawazat</i> (tanpa mengantri lebih lama) antara lain :<br />- bersiap membelikan sarapan untuk madam<br />- membawakan makanan untuk madam (konon ini yang dilakukan mahasiswa Malaysia)<br />- menyiapkan balpoin jika tiba-tiba pulpen madam macet<br />- membelikan makan -lagi-<br />- membelikan makan -lag-lagi-<br />- membelikan apa saja yang diminta madam<br />- memelas pucat pasi. hahahaa<br /><br />dan yang saya rasakan, semakin lama, madam ini semakin doyan yang namanya hal-hal semcam itu, terhitung 3 orang yang tadi pagi sukses dengan trik tersebut, membelikan makanan, membelikan makanan, dan membelikan makanan. hahahaha, dan ketiga-tiganya pulang lebih awal. <b>TOP!</b><br /><br />Saya sendiri baru beranjak dari kantor yang berdinding marmer itu sekitar setengah 12, lumayanlah dapet visa sampai akhir Desember 2011. semoga ini terakhir kali saya memperpanjang visa. amin. ;)</div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-31410335094995683692010-12-27T20:11:00.006+02:002010-12-28T19:45:03.435+02:00Dan Waktu Terus Berlalu<div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj65FUZyWAjgyEmQBIks7Zf6XQm2IKUy0wF_U1WZajDXL-_BFDyWPsEK55_Wla9h3oxMJ-9EZMwhmUK9QEq-r30dXCxOSDZdXM2yJGtCIHTMoKuNmk0GOo-oLmXBrz1F4mvL13-kg/s1600/akunamasao_egypt.jpg"/><br /><div class="caption">Long Jurney ... </div></div><br /><i>Well</i>, akhirnya sampai juga pada penghujung tahun 2010. Desember sebentar lagi berakhir, sementara Januari 2011 sudah menanti dengan janji-janji.<br />meski tak banyak, ada beberapa hal yang terekam disepanjang 2010 dalam blog ini, walau aku tak banyak, tapi sepertinya tiap bulan ada postingan. <div class="fullpost"><br /><br />Janurai 2010, melewati malam tahun baru ditengah pusat kota Kairo <i>(unpublished)</i>, sepi, tak ada kembang api, hanya manusia berjejal berjalan memenuhi jembatan diatas Sungai Nil. Februari, <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/02/ujian-dalam-ujian.html" target="_blank">Ujian</a>, <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/02/makerod-sudah-lewat.html" target="_blank">Ma'rodh</a>, jadi <i>guide</i> ke <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/02/alexandria.html" target="_blank">Alexandria</a>, <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/02/tentang-ruzz-bil-bashol.html" target="_blank">RuzBilBashol</a>, dan <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/02/parade-thoriqoh-mesir-2010.html" target="_blank">Parade Thoriqoh</a>!. Maret 2010 <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/03/halawet-el-moulid.html" target="_blank">Halawet el-Moulid</a> dan <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/03/fosmaja-keluarga-jepara-di-mesir.html" target="_blank" >FOSMAJA</a>. kemudian April; <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/04/longjurney-ziarah-makam-syeikh-as.html" target="_blank">Ziarah Syeikh Sadzily I</a> & <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/04/longjurney-terpanggang-diantara-aswan.html" target="_blank">II (Aswan - Luxor - Cairo)</a>, dan <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/04/mengejar-hari-di-alexandria.html" target="_blank">a day in Alexandria</a>. Mei;<a href="http://masoed.blogspot.com/2010/05/3-bulan-ujian.html" target="_blank"> 3 Bulan Ujian</a>. Juni; <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/06/tentang-hari-ini.html">Anaknya Bapak Ulang Tahun</a>. Juli; <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/07/setelah-ujian-lalu-apa.html" target="_blank">Setelah Ujian</a>, <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/07/hangout-bab-zuwayla-sayyidah-nafisah.html" target="_blank">HangOut Kupretist</a>, dan <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/07/siwa-kota-tua-penuh-sejarah.html" target="_blank">Oase Siwa (1)</a>! Agustus; <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/08/mak-apakabar-disana.html" target="_blank">Kangen Simbok ( 2 tahun kepergian Ma'e )</a>, <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/08/oase-siwa-sensasi-jantung-geringgingan.html" target="_blank">Kenangan Safari Jeep, Oase Siwa (2)</a>, <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/08/teringat-tentangmu-lagi.html" target="_blank">Kelingan Simbok (lagi)</a> dan Catatan Ramadhan <i>(unpublished)</i>. September; <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/09/lebaran-kali-ini.html" target="_blank">Lebaran Kali ini (mudik ke Alexandria)</a>. Oktober; <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/10/koleksi-gak-penting.html" target="_blank">Koleksi Tiket (<s>gak penting</s>)</a>. November; <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/11/kenyataan-perasaan.html" target="_blank">Kenyataan Perasaan : Pait</a> dan <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/11/tolong-rumah-saya-banjirr.html" target="_blank">Tolong, Rumah Saya Banjir!</a>. Desember 2010; <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/12/negeri-yang-aneh.html" target="_blank">Orang Aneh, dinegeri Aneh</a> dan <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/12/dan-waktu-terus-berlalu.html" target="_blank">Waktu Terus Berlalu</a>. dan masih banyak tulisan yang <i>unpublished</i> hahaa..<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisMo1xH0_w45Z0pdmRSKFYCFnKC5OLizNezfM6FD6q7J8ysIkm0fDZeqEZonG_0OgXdwauAWgXlhC1DtSVDmKo3gn6QEP0-uSn1QFnm-p0vfNQyKGbzV_bY9fEoW7oqIyzYt48_A/s1600/_akunamasao.JPG"/><br /><div class="caption"><i>Maidan Tahrir,</i> the middle of Cairo </div></div> dan waktu terus melaju, manis asam asin semuanya terasa. awal tahun ini optimisme begitu menggebu, rapalan doa tak seolah tak pernah putus, usaha semampunya sudah termaksimalkan, namun pada kenyataannya hasil tak seperti yang didamba, aku gagal menyelesaikan kuliah tahun ini, begitu pula dengan asmara yang tak mampu kupertahankan. aku terpuruk, gagal semuanya, meski perasaan lebur membaur, tapi pada kenyataannya tak hanya aku yang mengalami hal yang sama. perasaan campur baur tak teratur selalu menghinggapi diri yang lebur, seolah dunia ini tak adil apalagi makmur.<br /><br />dan putaran waktu mengajakku untuk berlalu, dengan sisa-sisa tenaga dan sedikit asa yang masih tersisa, aku merasa lebih beruntung dari pada belahan alam lain yang tak lebih mujur dariku, masih banyak orang yang lebih menderita daripada kepedihanku, tak bijak jika harus terpuruk dan hanyut dalam keadaan yang tak berimbang.<br /><br />dan dari sedikit yang masih ada, marilah kita syukuri apa yang kita punya, kita tak akan menjadi lebih baik jika terus meratapi nasib yang tak lagi mujur, semoga kedepan kehidupan semakin lebih baik, lebih indah, dan lebih bijaksana.<br /><br />dan taukah kamu kawan, bahwa mempunyai blog seperti ini adalah salah satu kebahagiaan tersendiri, membantu kita mengungkapkan sesuatu yang bagi orang lain mudah, tapi tidak bagiku.<br />meski aku tak pandai menulis, dan lebih seringnya kupaksakan untuk mengisi rekaman jejak yang kadang tak lebih bijak. di blog ini aku tak perlu seorang editor handal untuk menerbitkan tulisan <i>'gak mutu'</i> seperti ini. cukup ketik saja apa yang mau diketik, lalu publish, beres! dan setelah itu aku tertawa sendiri, pede-pedene tulisan <i>rambejaji</i> disuguhkan kepada khalayak. hahaha!<br /><br />Selamat Tahun Baru 2011, Semoga Kebahagiaan Selalu Menyertai Langkah Kita Selamanya!<br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-81802591865548654752010-12-05T19:01:00.006+02:002010-12-06T20:17:25.720+02:00Orang Aneh di Negeri Aneh<div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnFboo-Bf4BQdz-plbzZ1xmzqe9j22OZawIFjIFfE8YKNANYyNPZnrcxc__X2DMa2BdnEhRT7sE3WcFDn4kKmWPTIub3Z3LCoJU4venEIWgPUHmvfQol3IzrrYQpU-XwpeI_vS9Q/s1600/menggantung.jpg"/><br /><div class="caption">tangan-tangan menggelayut.. menggantung semrawut.. </div></div><br />Ada ada saja keanehan yang kudapati selama di negeri Mesir ini, seperti hari ini, ketika hendak berangkat ke kampus. bus 65 Kuning datang dengan ter-engah-engah, mungkin karna usia yang tak lagi muda, atau karena saingan armada bus baru yang semakin lebih menarik.<div class="fullpost"><br />seperti biasa manusia didalam bus berdesakan tak terbantahkan, saling merangsek untuk mendapatkan rasa <b>PeWe</b> <i>(posisi wenak)</i>. wajah-wajah anak baru yang masih polos, pemuda-pemuda <i>ndeso</i> Mesir yang baru datang, juga tak terkecuali wajah-wajah mencurigakan copet yang menggerayangi setiap kantung celana penumpang.<br /><br />Perjalanan sangat biasa, lancar dan sedikit tersendat. suasana dalam bus masih sangat sesak dan terus ditambah penumpang yang hendak menggunakan jasa bus renta tersebut, sampai datang seorang penumpang separuhbaya (tapi tetep manusia, bukan buaya) yang rese, dia tak mau mendesak dan tak mau didesak hingga menyebabkan kisruh, adu mulutpun tak terbendung, ditambah suara-suara penumpang lain yang mencoba melerai dan saling gontok-menggontok. tapi tetap saja penumpang paruhbaya <i>(yang tetap manusia)</i> itu menguatkan argumen dia sendiri, kemudian sang sopir turun tangan <i>(baca: menurunkan tangannya, menarik pedal handrem, bus berhenti)</i> tapi pemuda tetap bergeming, ibu-ibu turun kaki (?), tetap saja pemuda tersebut <i>ngeyel</i>, sang kondektur menengahi, mengalah menawarkan tempat duduknya, sibuaya itu tetap saja dengan kengeyelannya. hingga akhirnya sang sopir ngambek dan tak mau jalan, lalu turun entah kemana. diikuti sang kondektur.<br /><br />Dan semua penumpang yang didalam bus itu saling menggerutu, mengumpat tak jelas dan tak terarah pada siapa. ada yang merasa sudah bayar karcis, ada yang buru-buru, ada yang merasa mendapat tempat duduk karna kebanyakan turun mencari bus lain.<br />dan saya sendiri berlari mengejar bus lain, karena kebetulan disebelah samping adalah terminal kecil bus 3 Jim yang juga menuju arah kampus.<br /><br />Selalu ada Musa diantara sekian banyak Fir'aun, mungkin demikian tepatnya kisah hari ini, disamping orang-orang yang mengandalkan egonya, gak mau kalah, ngeyel, dan tak perduli orang lain. seperti bapak kondektur bus 3 Jim ini, setiap penumpang ditanya, <i>"..apakah tadi kamu penumpang 65?"</i>. dan bila iya, kamu tak usah lagi membayar karcis, <i>enak tho!</i> meski tak seberapa nominal, namun sikap seperti ini jarang kami dapati difasilitas umum.</div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-24051542777238305662010-11-13T11:37:00.008+02:002010-11-13T14:30:21.922+02:00Tolong Rumah Saya Banjirr<div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxuGG3GBgFIus3JaRWSexeQIg8v_M8vlzZ_DzidvNNeLI0A0rGdSe96f8HKaBKqXNvIl6hZz2Xgbs6zpzIXXZX2ByzPioif98tB4bG65bswDWAELbC3_Kg8GsbYw7YrReToFfx1g/s1600/duwaiah.jpg"/><br /><div class="caption">Kawasan rumah disekitar Duwaiqoh (baca: duwai'ah) dipoto dari atas bis 45 :p</div></div><br />Bel berbunyi beberapa kali, panjang dan lama, tak seperti kebanyakan teman-teman kami yang bertamu kerumah. suara bel yang serupa suara burung itu menggema seantero isi rumah, menggelegar menusuknusuk gendang telinga. terlebih saat itu jarum jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, tepat setelah aba-aba shalat subuh berhenti, Iqomah.<div class="fullpost"><br /><br />Suara tuit tuit panjang yang diterima sinyal langsung masuk ketelinga, memaksa <i>turn on</i> otak lalu membuka jendela mata. dan benar saja, ternyata ibu-ibu tetangga bawah sedang membangunkan kita. bukan untuk jama'ah Shalat Subuh, tapi lebih dari itu dia bilang <i>"Omahmu bocor Le!! Omahku kebocoran!!"</i> jika diterjemahkan dengan bahasa yang mudah dipahami kira-kira seperti itu. kontan saja si Thole yang membuka pintu langsung mengecek kamar mandi dan dapur, seraya memohon maaf atas kekhilafan penduduk rumah kami. lalu Ibu Ibrahim kembali turun menuju kediamannya dengan mata yang masih kantuk dan sedikit mangkel.<br /><br />Di pagi buta itu kami 'terpaksa' harus olahraga, mengepel, menyerap air yang membanjiri ruangan dapur kami. setelah diselidiki, ternyata semalam, sewaktu air mati, ada kawan kami yang lupa menutup kembali kran, sementara saluran westafel macet karena tersumbat sisa nasi. dan setelah air kembali mengalir otomatis luber keluar westafel dan sudah bisa ditebak, BANJIIIIIIIIR....<br />begitulah air ditempat kami jika malam hari, biasanya air mati meski hanya beberapa saat. itupun disaat kita tak lagi membutuhkan air, menjelang subuh dan setelah adzan subuh kembali hidup. tapi tidak untuk hari itu, dimana air mati lama sebelum subuh, dan baru mengalir sebelum adzan subuh. tak bisa ditebak, seperti cinta <i>(lho?)</i>.<br /><br />Ini bukan pertama kalinya rumah bawah kami kebocoran karena kecerobohan anggota rumah kami, dulu bahkan lebih parah, karena kami baru terbangun pada waktu yang sudah tidak lagi buta, pukul 8 pagi kami digedor oleh anaknya Pak Ibrahim, Hanny namanya. dan saat itu banjir lebih parah sampai ke ruang tv rumah kami.<br /><br />Sistem rumahrumah penduduk di Mesir yang bertumpuk-tumpuk seperti 'gudang kardus' memiliki banyak kelemahan, terlebih rumah-rumah yang kami tempati rumah yang sudah ber-umur puluhan tahun yang memiliki bangunan yang tak lagi rapat, sedikit rapuh, dan bocor. meski banyak juga rumah baru yang juga bocor. <br />kebanyakan yang bocor adalah sekitar kamarmandi <i><s>yaeyalah maaass, masak kamar tidur bocorr?!</s></i>, padahal kamarmandi itu sudah melalui beberapa proses, termasuk di-aspal dan lain sebagainya. tapi tetep saja kadang bocor.<br /><br />Dan tragedi banjir seperti ini membuat saya semakin <i>pekewuh, rikuh, dan ra penak</i> kepada keluarga Pak Ibrahim yang baik hati, terlebih ibu Ibrahim yang selalu terlihat kalem kemana-mana komatkamit melafadzkan dzikir. maafkan kami, yang terlalu ceroboh ini.<br />smoga kedepan tak ada lagi yang membuat 'kisruh' hubungan silaturrahmi ini. <br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-24263872329601477832010-11-05T11:11:00.001+02:002010-11-05T12:57:54.838+02:00Kenyataan Perasaan<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiusK83EFtDjkiBl-XyIARGzHu1QRgI842b7vv4ySdr54tly8Cbv_jNFDJffjAs2Ch15eHlzR57q2BsANx84lUVjvYyYd3-NitSByN1P-J-AJQmNMoYkqnBV8Z_bg3FI3DU3cHjLg/s1600/akunamasao_kupretist.jpg" /><br />Hitungan waktu terus saja berjalan, hari-hari terasa begitu cepat, perasaan baru Jum'at kemarin ziarah ke makam Imam Syafi'i, sekarang sudah Jum'at lagi. gundah hati atas kenyataan yang tak sesuai harapan perlahan mulai kembali membaik, semangat mulai ada, meski masih semu, naik turun dan terus dicoba untuk kembali menggelora.<div class="fullpost"><br />Kesempatan untuk kembali membangun mimpi perlahan mulai menghampiri, meski masih banyak mimpi-mimpi yang terus berlari meninggalkan, membuyarkan perasaan. banyak hal yang dirasakan akhir-akhir ini, cenderung memaksa untuk menutup diri, mencoba mengobatinya dengan jalan apa saja, asal bisa bahagia meski mungkin sifatnya masih sementara.<br /><br />Ada hal-hal kecil yang kadang membuat saya tersenyum, meski kadang saya sendiri tak tau apakah ini benar-benar senyum atau sekedar pemuas lawan bicara saat bercengkrama. ada pula hal-hal kecil yang kadang membuat saya kecut, meski orang lain tak menyangka bahwa hal kecil tersebut begitu menusuk, menghujam dan menghantam. namun itu bukanlah sebuah alasan untuk tidak tersenyum.<br /><br />Banyak keadaan yang perlahan meninggalkan kita, ada yang begitu pahit dan terus memenjara perasaan, membatasi diri demi kebaikan hati, tapi yakinlah kawan, saya menjadi seperti ini demi kebaikan bersama, kebahagiaan semua-mua.<br />ada pula hal-hal baru yang membuat kita untuk tetap tersenyum dan menghadapinya dengan lapang dada, menerima semua kenyataan yang ada untuk kehidupan yang lebih baik, hati dan mental yang lebih tertata.<br /><br />Maaf atas segala khilaf, untuk rindu yang menderu, tangis yang terkikis, bahagia yang tertunda, perasaan yang tak perlu dinyatakan, gundah yang membuncah, sikap acuh membuat kisruh, dan berjuta perasaan yang dirasakan mohon dimaafkan dan diikhlaskan. <br />semoga kedepan menjadi lebih baik dan menjadi jalinan silaturrahmi yang lebih sempurna. <br /><br />Hidup ini anugerah, hidup itu indah kawan, mari kita menikmatinya!<br /><br /><br />ps : untuk kawan-kawan Griya Jateng, maaf untuk semuanya. rekan-rekan P.O.S maaf untuk ketidak maksimalan. dan semuanya mari berdoa bersama untuk kehidupan yang lebih baik, lebih bahagia dan menjalaninya dengan sabar dan ikhlas.<br /> </div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-41469829652100438352010-10-10T07:28:00.010+02:002010-10-12T23:05:14.504+02:00Koleksi Gak Penting!<div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZmccy9S3XhgkSzYKKPraHqYgCY39Vjw8hfxbOCr7klgm1c_GJR3ybE8dHmjVG4MXIcEwpHBuZMH6aSnnwdtYnH4VDoQ_acAsaUcYRqwdYI4uMsVSX5SVPgC4yG_fIUuV0KZiTiQ/s1600/alexandria_bus.JPG" /><br /><div class="caption">Tiket Bus Eksklusif yang menyusuri sepanjang Pantai Alexandria!</div></div><br />Ada hal entah apa namanya, bisa dibilang <i>'nyleneh'</i>, aneh, atau mungkin bisa mendekati unik yang sering saya lakukan beberapa tahun ini, hobi yang tidak penting ini adalah mengoleksi Tiket.<div class="fullpost"><br /><br />Tidak setiap manusia mempunyai sifat yang kurang menyenangkan kalau tidak mau dibilang <s>buruk</s> <i>upss!</i>, salah satunya saya, yang selalu menyimpan sesuatu yang kadang tidak penting, dan itu sangat sering saya dapati. seperti halnya tiket-tiket ini, kadang merasa begitu tidak penting, atau ada yang salah dengan saya?. (lho?)<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img style="width: 485px; height: 364px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7QSBerPtvP1m_qaK8QWvMpHmqEL9pBczMfCph-x2NwUEUmvlgrJSE9ZF70XjcmnfgoLGkmKoS5svP7bVAW1EiJJXuy7UfWS_asRMlCKfUBHybJwJ_jxja41q8BslZqbWMMAENtQ/s1600/piramid_akunamasao.jpg" /><br /><div class="caption">Tiket Masuk Obyek Wisata</div></div><br />Saya memulai mengumpulkan tiket-tiket ini sejak pertengahan april 2007, ketika kami tersesat di Giza, dekat Piramid menjelang dini hari, dan saya menyebutnya "Lost In Love". tapi cerita itu sekarang sudah tidak penting dan tidak baik untuk kesehatan. <i>hihi</i><br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq4poM6bc0pSLT3rNLAanCK2guhX9uj94dFByL-s2yrlSnRnmT72xD_Z8-G7B2QikgXdAazPq87pRaWDECC5SWvzuVh0KqGPYHwPQRkN0oRsTexU9OJSk9bjedgWS0ZrDbgRQjCg/s1600/tiket.JPG" /><br /><div class="caption">Tiket ber-iklan.. hihi</div></div><br />Tidak sembarang tiket saya masukkan kedalam <i><b>'koleksi gak penting'</b></i> ini, diantaranya tiket yang diberikan <i>'Kumsary'</i> (kondektur) itu harus utuh, tanpa tersobek ditengah atau tanpa cacat. kedua, tiket itu bukan tiket pasaran yang artinya dalam koleksi saya sudah ada tiket tersebut. selanjutnya tiket itu unik dan tidak keluar sepanjang tahun, misal ada pengumuman dibelakang tiket <i>'gak penting'</i> ini. berikutnya saya juga memasukkan dalam <i>'koleksi gak penting'</i> ini tiket-tiket unik sepanjang perjalanan kemana saya melangkah, keluar kota misalnya, Alexandria, Thanta, Banha dan lain sebagainya.<br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIAFfGtsG874SXrjSFgk8B_G86pH-4Gp_EMQMV7kkm8zIXVk4jW9py0NMMOIvEAHCfOSJO9YfT3TixITWMpOEOUB_zCG_7sHxjAsJen2vy9kUGfXlZkjcDI63Yp57mKJB55u6KHA/s1600/thanta_bus.JPG" /><br /><div class="caption">Tiket Bus Thanta </div></div><br />ada pengecualian <i>rule</i> ketika saya berada diluar kota, karena tidak setiap hari saya kesana maka tiket koleksi saya juga tidak melulu mengikuti aturan diatas, utuh.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1MhWjQK9TkLAQnWrBj6KpHun1f5sKfY4yh4XWTdGU91gNudafMLMIQHT06R8AszU5he_JbtIdbeRhaAqYaWQDAGJb4kF2MamRVzzR0WtCLbnvDaPIN-ao7N-082GnyeDXb9NJBA/s1600/toilet.JPG" /><br /><div class="caption">Tiket Toilet, Alexandria - Kairo</div></div><br />Disamping tiket Bus, Kereta, Pesawat, saya juga kadang mengoleksi tiket masuk obyek wisata, dan membandingkannya setiap tahunnya. misal ketika dulu tahun 2007 tiket masuk Piramid untuk pelajar masih 20 LE, kemudian tahun 2010 tiket tersebut kini menjadi 30 LE. atau masuk Biblioteca Alexandrina yang dulunya hanya 2 LE, sekarang menjadi 5 LE. <i>ahh... memang kadang semuanya terasa tidak penting! hihii</i><br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img style="width: 485px; height: 298px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip8Phqgevg18W1IcbzI5MtErXyblbAOXmEYFYmxjQD2eaz074_v5Jr3OK7RDuJLh75zlhndtxwoFrC76A4knpA7xBSRWiZ_9WU99l915zXekjSd9A_rDOT6tEuuLbVDGLRCMMiDw/s1600/tiket_kairo.jpg" /><br /><div class="caption">Tiket Bus Cairo</div></div><br />Ada sekitar seratusan tiket-tiket yang ada dalam koleksi gak penting saya ini, dan masih akan bertambah ketika kelak saya menemukan tiket lain yang unik menggelitik dan apik. pastinya satu dengan yang lain tidak ada yang sama, semisal tiket toilet di terminal Ramsis dengan tiket toilet di terminal kereta Alexandria, meskipun harga nominalnya sama, 25 PT.<br /><br />Okay, bagi kawan-kawan yang punya tiket unik, cantik, nan menarik, jangan segan untuk menghibahkan kepada saya.. ;;)<br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-61778166387324578502010-09-10T02:38:00.004+03:002010-09-10T18:18:55.562+03:00Lebaran Kali Ini<div class="imgcontainer"><br /><img style="width: 489px; height: 268px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU3jN7jEdrFxOYZ0mI7mdPS8N8r8vi9PsbvvsTwYTUCs-W22sgWlKfdVIxnoV4T8RXpQCFMRUeSX6nItnRy01Z7qtvYdy6E7MPFyrO3L97eFevi7J7XSSlC8Br-9ZvrSoxG3NShQ/s1600/akunamasao.JPG" /><br /><div class="caption">.. maaf lahir bathin ya.. </div></div><br /><br />Bapak, Lebaran kali ini saya tak bisa pulang, tak bisa menyertaimu saat ziarah ke makam Ibu, tak bisa mengantarkan kemanapun kau mau, tak bisa membelikanmu rokok DjiSamSoe saat kau seruput kopi dipagi buta. juga untuk berbagi mieayam kesukaan kita, harus tertunda beberapa waktu, maafkan aku.. anakmu.<br /><div class="fullpost"><br />Ada banyak hal yang membuatku tak bisa pulang kali ini, perjalanan panjang yang sesuai rencana bisa berakhir tahun ini, belum bisa terselesaikan dengan <i>ending</i> yang memuaskan. tak juga untuk sebuah harapan mempunyai menantu tahun ini. hiks!<br /><br />Mbak, aku tak bisa banyak berkata untukmu, banyak kata yang kukirimkan padamu namun hanya beberapa jawab yang kau beri. aku tak tau harus dengan cara apa memahamkanmu atas keadaanku. jalanku tak lagi seperti dulu, umurku tak semuda waktu itu. maafkan aku, adikmu yang belum bisa bantu dan terus menerus bergantung padamu.<br />mbak, maafkan jika terlalu merepotkanmu, membebanimu dengan keadaanku, memaksamu untuk terus memperhatikanku,<br /><br />Kak, aku tak tau kabarmu, entah masih bisa kita bertengkar seperti dulu, bersikukuh dengan argumen yang kadang hanya sesuai ukuran kemampuanmu. yang susah dimengerti orang lain, bahkan bapak-ibu juga aku. semoga egomu bisa semakin terbuka untuk hidup lebih baik.<br />kak, maafkan jika aku tak bisa bantu, tak bisa membuka jalan yang lebih terang untuk masa depan lebih cerah, memberikan solusi untuk segala keadaan yang tak sejalan denganmu. maafkan aku tak bisa bantu untuk hak yang terbelenggu. bukan tak mampu, tapi kau butuh waktu untuk membuka matahatimu membuka jalan lebih terang untuk masa depan keluargamu.<br /><br />Dik, aku masih butuh banyak bicara padamu, tentang masa lalu, tentang sebuah keluh-kesah yang entahlah, mungkin kau tak pernah tau.<br /><br />Untuk semuanya keluarga dirumah, tak banyak yang bisa saya berikan dihari yang sangat istimewa, selain meminta maaf atas segala khilaf dan dosa dosa disengaja ataupun tidak.<br /><br />Lebaran kali ini, saya mudik ke sebuah kota berpantai indah, berangin asin, beraroma amis khas pesisir sepanjang pantura, Lebaran kali ini saya di Alexandria.<br /><br />Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1431 H. <i>Minal Aidin wal Faizin</i>, mohon maaf lahir dan bathin... <i>kullu sanah wa antum thoyyibun.... </i>;)<br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-10427251771875710832010-08-25T09:16:00.001+02:002010-08-26T18:39:45.547+02:00Teringat Tentangmu (lagi)disuatu siang yang panas, pikiran kosong, seketika itu saya teringat ibu saya, banyak hal yang membuat saya teringat tentang ibu, lalu sejurus kemudian mata saya berkaca-kaca.<br />saya sadar ada banyak hal yang saya lakukan dan mungkin kurang berkenan dimata ibu. ibu selalu memberikan apa yang aku minta, memberikan yang terbaik bagiku. <br /><br />saat kecil dulu, Ibu selalu membelikan apapun yang lebih besar dari ukuran saya. contoh baju, selalu sedikit kebesaran. mungkin beliau berharap saya cepat tumbuh besar.<br /><br />sewaktu sekolah di Kudus, setiap pagi setiap berangkat ibu selalu membuatkan saya mie rebus, diminta atau tidak. kemudian beliau berpesan <i>"nek nyebrang nolah-noleh"</i> saya mendengar kata itu setiap pagi, setiap berangkat sekolah.<div class="fullpost"><br /><br />sewaktu di Solo, setiap minggu pagi saya selalu menelpon rumah dan tentu saja mendengar suara ibu, hanya untuk memastikan bahwa saya baik-baik saja. pertanyaan pertama ibu selalu sama<i> "duite ijek?"</i>. dengan bercanda saya jawab <i>"nek ijike sih ijek, tapi nek meh dikirim yo rapopo.."</i> hehe. <br />satu hal, ibu selalu berpesan untuk tidak berhutang, apapun keadaannya.<br /><br />sewaktu di Kairo, pada tahun-tahun awal ibu selalu menelpon memastikan saya baik-baik saja dan memberikan kabar dirumah baik-baik saja. tahun-tahun berikutnya giliran saya yang menelpon, dan setiap kali saya mendengar suara ibu, saya mendengar penderitaan ibu, lewat suara berat menahan tangis dan berkaca-kaca, seraya berkata beliau baik-baik saja. dan tak ada satupun yang cerita tentang ibu atau tentang bapak waktu itu.<br />yang kemudian setelah berjalan beberapa tahun akhirnya saya tahu bahwa saat itu ibu terkena penyakit gula, dan bapak mengalami penyumbatan pembuluh darah. orang biasa menyebutnya Stroke.<br /><br />jempol kaki ibu harus diamputasi karena terkena pecahan gelas, dan bapak dengan suksesnya melawan penyakitnya tersebut, meski kemudian tidak sepulih seperti semula. namun bapak sehat dan baik-baik saja. tidak seperti ibu yang kemudian mengalami komplikasi beberapa penyakit, darah tinggi, liver, gula, dan entah apalagi.<br /><br />satu hal yang sangat saya sesali entah sampai kapan, dimalam terakhir dimana ibu akan pergi untuk selamanya, ibu memintaku mendampingi beliau. tapi karena satu lain hal, saya tak bisa mengabulkan permintaan ibu. maaf..<br /><br /><br />teringat kembali Senin 25 Agustus 2008. disore cerah yang kemudian malam gerimis basah dan tangis terus menerus pecah.<br /><br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-77603891541052449922010-08-13T05:53:00.013+02:002010-08-13T15:56:28.933+02:00Oase Siwa; Sensasi Jantung Geringgingan!! (2)<div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRWRkKF5-WT4i8u0BLFsErUPvJ_3aYy4EeNDnqDQBEQdireLavx7mBsOJQRvqlkKs1Jm8jRBKARVG2LMJCCJ21jRnhKP_kEN39MRwVArZalwmBDg9h3I991QiGaPaJdQrXRQRuZg/s1600/oase+1+dingin.jpg" /><br /><div class="caption"><i>Ciblungan</i> di Mata Air di Gurun Siwa</div></div><br />Safari Siwa Oase, hari ini hari yang sudah saya tunggu-tunggu sejak beberapa tahun lalu. menelususi gurun pasir menggunakan Jeep, serasa ikut Rally Paris Dakkar, menerjang gumpingan pasir ditengah panas yang menyengat hamparan oase, sepanjang penglihatan hanya ada pasir, langit dan sensasi!.<br /><br />Siang hari kedua di <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/07/siwa-kota-tua-penuh-sejarah.html">Siwa</a>, setelah kami <a href="http://masoed.blogspot.com/2010/07/siwa-kota-tua-penuh-sejarah.html">mengelilingi beberapa tempat indah</a> di kota kecil itu, kami ditawari untuk Safari Oase dan tentu saja kami tak mungkin menolaknya, karena memang salah satu agenda besar saya ikut wisata ini yaitu untuk merasakan sensasi Oase.<div class="fullpost"><br />Pada awalnya yang hendak turut dalam safari tersebut hanya 25 orang, namun menjelang ditutup pendataannya, hampir semua rombongan ikut dalam safari tersebut, 50 orang! angka yang sangat luar biasa, kata <i>guide</i> kami itu angka terbanyak sepanjang sejarah.<br />Setiap peserta yang mengikuti safari ini harus menyerahkan passport guna pendataan pihak keamanan, biasanya harga untuk mengikuti safari ini berkisar antara 180 - 200an Pound Mesir untuk turis biasa, entah karena apa kita semua hanya membayar 100 Pound per-orang.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXwJf_LGQLKvpx7rsHYhWqShIfwnlesdXqXt8DCoi0V1DFBXtMhZHazmkyg9tTAOxwln-NZwIuh8HtvZheDvt3UKMoCe9tveOv7Wi27DWiLRLet1ietZGTYdLVUrVl2uL2eyoMbA/s1600/melompat+di+oase.jpg" /><br /><div class="caption">Katroknya mulai Kumat..</div></div>Perjalanan ini dimulai pukul setengah lima sore, biasanya pada musim dingin perjalanan ini dilaksanakan pada siang hari ketika terik mentari sedang hangat. dan sangat jarang dilakukan safari oase pada musim panas, karena sengatan mentari yang begitu membakar.<br />setelah Adzan Asar berkumandang, beberapa Jeep sudah meraung-raung memanggil kami didepan hotel. dan dengan sigap para peserta memilih Jeep yang akan ditumpangi mengarungi bahtera padang pasir sebentar lagi. setelah semuanya siap, konvoi pun dimulai!<br /><br />Kami beruntung, Jeep yang kami tumpangi adalah ketua rombongan dari konvoi ini. jadi setiap apa saja, selalu mobil kami yang paling pertama dan utama! <i>dapet pertamaxx mulu nih gan..</i><br />'Ammu Ali, sang kapten senior dari perjalanan sore ini yang sekaligus sopir kami umurnya sudah matang dan terkesan santai saat mengendarai Jeep Toyota berkursi 6 penumpang.<br />Lima menit setelah kami berjalan dari hotel, kami sudah mulai memasuki hamparan pasir, dan dari sini dimulailah petualangan sore ini!<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirfnu0oMuWN1LUHlyO1xmueMJGvN3UjXeZ4i-U3v1bLneWir1qx3gEvmm2iTrBpWRuTagdIjHpUxHG-yTY0tgtqQzSxGZVexiMaaefK-CAU9ITpMOpnH-6J2cn0rh-XNp4ylcI3w/s1600/siwa+oase.jpg" /><br /><div class="caption">Menukik... photo by Coh An..</div></div>Diawali jalan berkelok mengikuti alur yang sudah biasa dilalui, kemudian tak lama setelah itu 'Ammu Ali sudah mengejutkan kami dengan jumping digundukan pasir pertama kemudian langsung menikung membuat jantung kami berhenti berdetak sepersekian detik, <i>ma' lhesss..</i>...<br />tak lama setelah itu, kami diajak terjun dari tebingan pasir yang cukup curam, membuat dada kami seperti geringgingan, tinggi dan curam. kami ber-enam sontak teriak.. <i>Hwaaaaa!!! Pa'ee.....</i><br /><br />Jurang demi jurang terus tinggi-curam-dalam kami lalui dengan teriakan yang semakin kencang dan mengencang, dan kelakar tertawa kepuasan masing-masing dari kami terus keluar dari mulut satu dan yang lain. Jozz!<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtw_-gnhFv2ggzdw1jAADLLjZhQLWeHEPwt7yYOpL7bQGSD0kiHEnQnYnvs17zPoNmcxyb-kKxGDBVXI_uV7KqBtXSKGv2SUYd5oqAzyCkIV5_QI9-hhNFs8dXowYKcmwnB1WmxA/s1600/oase+siwa+1.jpg" /><br /><div class="caption"><i>sok Iyes... kecipak-kecipuk... padahal raiso renang..</i></div></div>Setelah melewati beberapa jumpingan dan tikungan yang bikin merinding, akhirnya kami sampai pada mata air pertama, yaitu sebuah kubangan air yang cukup besar ditengah padang pasir dikelilingi oleh rerumputan tumbuh tinggi dengan air tawar yang dingin. dan tanpa komando lebih lama, kami langsung berganti baju kemudian melompat! <i>Byarrr Byurrrrrrr!!!</i> dan kami berenang seperti jaman kecil dulu di sungai kecil yang airnya seger dan belum terkontaminasi apapun.<br /><br />Setelah kami puas berenang dimata air pertama, datanglah segerombol turis eropa dengan bikini mungil yang bikin <i>gerrr</i>..... <i>*halah, ndeso!*</i><br />namun sebelum kami menikmati bioskop 'gratis' yang berajak mulai diputar, 'Ammu Ali sudah memanggil kami bersicepat untuk petualangan yang lain yang lebih seru.<br />namun sebelum itu, teh hangat dengan campuran daun <i>mint</i> sudah menunggu kami selepas mandi di tengah gurun. daun <i>mint</i> yang masih alami itu memberi kami aroma khas skaligus meredam tenggorokan kami yang sedari tadi teriak terkejut menikmati perjalanan sore ini.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSpFyeGXSgmrN69oWdojGfoFM0oWOXuAua5MeFiAnldyEUiYL6KBGTVfoE7jo_RuGYAN_xeA_pmUDuOgzNO7iaj6qufk30wfYRSycbRAK8MlCwAkko2pb2tgicXLWZlo2XOoEdnA/s1600/mata+air+siwa.jpg" /><br /><div class="caption">Mata Air kedua (Panas).....</div></div>Setelah kami siap, Ammu Ali langsung tancap gas diikuti Jeep-jeep lain menguntit dibelakang mobil kami. setelah memutar arah dan melewati beberapa jalan berkelok dan menjulang tinggi, kami kemudian sampai pada mata air kedua, mata air dengan air yang panas yang konon katanya kedalaman sumber mata air ini mencapai 1000 meter.<br />kondisi udara yang sudah cukup <i>ma' senut..</i> membuat kami terpanggang dan menghilangkan selera kami untuk mencicipi mandi air hangat ala Oase Siwa. dan kami hanya merendam kaki-kaki kami didalam air hangat yang terus mengeluarkan gumpalan air hangat langsung dari sumbernya.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWd672rR2C2FMuukyiS3WnCwxht0DRMPtHm7J7Rg_jutSONVv9GoKUVv12_7yXxlLnOHxz65GOjytbt9Nwq-olCkimw5Wfm9rEmVLb0C4UsJUiOGVJb2tPdL_UG1IARVqAbo4RjA/s1600/ammu+ali+siwa.jpg" /><br /><div class="caption">Kami dan 'Ammu Ali didepan Toyota-nya</div></div>Dari mata air kedua, lalu kami meneruskan perjalanan menuju jurang-jurang yang lebih tajam dan seru. yang terus membuat kami semakin ingin berlama-lama dalam petualangan ini. dan 'Ammu Ali semakin girang ketika melihat kami ketakutan. perasaan takut yang bercampur dengan senam jantung geringgingan dan teriakan yang terus membumbungkan <i>adrenaline</i> kami. <i>'Ammu Ali, You're Rock MAN!</i><br /><br />Kemudian kami sampai pada jurang yang teramat dalam <i>(kayak lagu aja nih)</i>. sebelum terjun, kami berhenti dulu memastikan semua siap pada jurang ini. 'Ammu Ali sebagai ketua rombongan memastikan semua siap, kemudian dia terjun dengan kekuatan yang membuat kami berteriak seperti kesetanan tak keruan! <i>hwaaaaaaa... aku urung kawinnn</i> pekik si Singo (bukan nama sebenarnya) :p<br />Setelah mendarat sampai bawah, Ammu Ali dengan sigap keluar dari mobil dan memberi aba-aba kepada para junior untuk terjun satu-per-satu. tidak semua berani melewati jurang yang curam dan tajam, beberapa kendaraan harus memutar arah mencari jurang yang lebih landai.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJQx5I998ERt0XxB1UbVxusAQosLh-2_gqQKhrjQQwxxA8CvYgn5t2lKxpvUGT6hCSkZQXy4SkVc1DUo9HwpLyGcDZ9EvTJEAUpoqCBhWvzaFklk57zXOBgBXt4JdsEr3EkTe8Cg/s1600/jurang+kenikmatan.jpg" /><br /><div class="caption">Menukik kedalam jurang kenikmatan!!</div></div>Setelah dibawah kami tahu bahwa disini bekas sebuah dasar laut yang masih dipenuhi fosil-fosil hewan laut yang sudah kering seperti ter-semen, terhampar luas kemudian dikelilingi bukit dan jurang pasir.<br />tak lama kami disini, karna hari sudah mulai beranjak petang, kami harus bersicepat mengejar <i>Sunset</i> diujung gurun <i>Ghorby</i>.<br /><br />Dengan cepat amu ali mengomando rombongan untuk kembali ke Jeep masing-masing dan melanjutkan perjalanan guna mengejar <i>Sunset</i>. dengan iringan lagu khas <i>arab sya'bi</i> kami terus menyusui hamparan pasir dan tentu saja masih menjumping dan meliuk-liuk seolah mau ambruk.<br /><br />Kami sampai gurun <i>Ghorby</i> dengan pemandangan seperti desktop windows yang indah dan alami. sejenak kami berlarian tak jelas, melompat, berfoto tak karuan dengan berbagai gaya 'norak' berjingkrak dan berteriak sambil menikmati indahnya matari terbenam diantara hamparan gurun pasir Siwa. setelah berpuas menikmati senja di Oase, petualangan hari inipun berakhir, dan kami kembali kepenginapan dengan satu kata, PUAD BANGESS!! <i>halah, Puas Banget!</i><br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp0j2MpBO9XF1cJOewDzCmW9iOLbiqXFxQv3N5Z04tc0uV4b_kOfvnVb1bAkK40LoVxeDhraopaJKqMd6faG2X-3uDwcHh9DzmJyhQlacORUtuFHbXv2hDfaMa4fU3gn_xBXsCGA/s1600/vew+siwa+oase.jpg" /><br /><div class="caption">Apik Tenan..... Maha Suci Allah..</div></div>Sesampai di hotel, perasaan kami tak henti-henti, terus-menerus berdecak kagum dengan keagungan Allah menciptakan alam yang begitu indah, begitu mesra, begitu sempurna. dan kita sebagai manusia hanya bisa bersyukur menikmati keindahan-Nya. thx God!<br /><br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-77086083964100971182010-08-02T10:04:00.007+03:002010-08-03T07:11:04.035+03:00Mak, Apakabar Disana?<div class="imgcontainer"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://ilovejepara.com"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiECOtaw5NEMjSSEo6ZpV0heAJatgDCZ_fdC3cR9vYmzro4nYl_-rEZ1fbffvpbTfV-by2ZXPVVXdkPM3NXHCxEIwJEST7ZZnbZesWV5bnfBQZGquD3BMSCeJydNTl6l931LuZpAA/s1600/makam+sultan+hadlirin.jpg" border="0" alt="Komplek Makam Mantingan" /></a><div class="caption">di tempat batu itu, Ibu dikebumikan..</div></div><br />Suatu malam yang sunyi, suara lirih seorang ibu memanggil anaknya. seorang ibu yang sedang mencoba melawan komplikasi penyakit yang dideritanya. si anak mencoba menenangkan ibu yang terus menahan penyakitnya yang sedang kambuh malam itu.<br /><div class="fullpost"><br />Permintaan ibu saat itu, supaya anaknya tidur bersamanya dikamar untuk menemani, meringankan penderitaan. sayang, anaknya tidak mengabulkan permintaan ibu karena melihat kondisi kamar yang kurang longgar dan cenderung panas, nantinya takut terasa <i>sumpek</i> dan membuat sirkulasi udara kurang segar dan susah bernafas. dan si anak memohon untuk tidur diluar pintu saja, diatas kursi hongkong (nama kursi, bukan nama negara).<br /><br />Pagipun datang, dan ibu masih saja seperti semalam yang menahan rintih penyakitnya, kemudian kami periksakan ke dokter pagi hari.<br />dalam kondisi demikian harusnya ibu menjalani rawat inap, namun karena ibu yang keukeh dan tak mau untuk tinggal di rumah sakit. <i>"nek aku lungo, aku lungo ko omahku dewe..." </i> kata ibu berulang-ulang. dan anak-anaknya hanya bisa mengabulkan dengan meng-iyakan agar tenang.<br /><br />Sepagian sampai siang, ibu banyak mengobrol tentang keluh-kesah beberapa hal, tentang masalah-masalah yang ibu susah menerima, sedikit demi sedikit sang anak terus menenangkan ibu, sambil terus berusaha memahamkan ibu untuk meng-ikhlaskan apa yang menjadi ganjalan ibu.<br />disamping itu si anak terus menerus merayu ibunya untuk mau mondok dirumah sakit. setelah ibu mau menerima dan mengikhlaskan semuanya, menjelang siang akhirnya ibu menuruti keinginan anak yang memang paling disayang diantara yang lain. karena siang yang begitu terik nan menyengat, akhirnya ibu dijanjikan untuk ke rumah sakit sore hari. berharap angin sore lebih bersahabat dan bisa lebih nyaman untuk perasaan ibu.<br />sesaat setelah tenang, ibu diminta untuk beristirahat, berharap supaya lebih baik sore nanti. dan lagi-lagi ibu menuruti kata putra tersayangnya.<br /><br />***<br /><br />Pukul 14.30, saya keluar rumah untuk menengok tempat kerja sepupu yang tak jauh dari rumah, sesaat adzan Ashar berkumandang, saya kembali kerumah untuk menunaikan kewajiban shalat ashar. saya-pun menengok ibu yang masih istirahat dengan mengulum senyum, tenang.<br />kemudian saya kembali ketempat bongkar kayu sepupu lagi, tak lama setelah itu saya ditelfon dari rumah, untuk segera kembali ke rumah. suara genting mbak alfi menandakan duka.<br /><br />sampai dirumah beberapa saudara sudah ramai bermuka sembab, membaca Yaasin dan dedoaan, terlihat ibu sudah terbujur membisu, besedekap tak menjawab suara tanyaku. saudara dekat-jauh mulai berdatangan, sanak saudara kecil-dewasa mengumamkan tangis kehilangan. suara-suara itu tak lagi terdengar... ternyata istiratat ibu siang itu untuk selamanya.<br /><br />aku menyesali diri, kenapa tak kutemani ibu terus-menerus sedari pagi.. kenapa aku harus meminta ibu untuk istirahat... kenapa.. kenapa ibu harus pergi disaat aku baru datang... kenapa ibu meninggalkanku disaat kangen belum terobati...<br /><br />Suatu sore yang tak terlupakan di Mantingan, Jepara 23 Sya'ban 1429 H. 25 Agustus 2008 seminggu menjelang Bulan Ramadhan. ketika malam menangisi kepergian ibu, gerimis malam itupun tak pernah terhapus dari ingatan.<br /><br /><b><i>...Mak, Apakabar disana? Adakah kau rindu aku, anak tersayangmu..?</i></b><i></i><br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-42292450434872911122010-07-21T12:55:00.013+03:002010-08-13T08:35:25.707+02:00Siwa; Kota Tua Penuh Sejarah (1)<div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglmOPcCdLuxGedEiAS8DUFYwpsw9NphJ2t1CzsiqG9pp6cGo3oraeyVE1OUe5n2ZARx65cFtnf_ajihmn-VESGnOgXHusoKSONnY0TxNbIuJ7w0cZMFIyGz23HUCMb7QlWTDHxLQ/s1600/hammam_roml_siwa.JPG"/><br /><div class="caption">Hammam Roml, Tempat Pengobatan Alternatif</div></div><br />Salah satu cita-cita saya ditahun terakhir adalah menggenapi penjelajahan Negeri Seribu Menara dari ujung satu ke ujung yang lain, setelah pada awal April lalu saya berhasil menziarahi kota Aswan untuk yang kedua kali, Aswan adalah ujung Mesir yang bersebelahan dengan perbatasan Sudan. Alhamdulillah (17-18-19) Juli ini saya bisa menjelajah bagian Mesir yang lain, kota Siwa - Matrouh yang berbatasan dengan gurun Libya.<div class="fullpost"><br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAB048OIubpcFxV2m-wEpUSk3rWNyJdG3mDkSYAyeyoUfAolnj-H3bYvRhCl8UbEtkBaSaPGNvw5tEAi3PrW0YCqOTfpwBO8PxJ0xkCqGx6eHvNxajBTj5H_5NqXgmQGe4H5A4uQ/s1600/miniatur_shali_siwa.jpg"/><br /><div class="caption">Miniatur Siwa lama, Shali Qodimah 1900 </div></div><br />Siwa merupakan salah satu kota tua di Mesir yang mempunyai sejarah panjang. disini terdapat berbagai peninggalan kuno dari zaman yang telah lewat beberapa ratus tahun silam. kota Siwa, merupakan sebuah kota kecil yang religius juga masih kuat menjaga adat dan budayanya, seratus persen penduduk Siwa memeluk agama Islam. 752 kilometer dari Kairo dan termasuk wilayah propinsi Matrouh. <br /><br />Penduduk Siwa memiliki bahasa sendiri, bukan bahasa arab <i>Ammiyah</i> bukan pula <i>Fusha</i> sebagaimana di Aswan yang juga terdapat suku Nubiyyah yang mempunyai bahasa sendiri, <i>Nubiyyah</i>. keramahan penduduk Siwa tak terbantahkan, kejujuran penduduknya patut diacungi jempol, hal ini bisa dibuktikan dari kejahatan yang sama sekali tak pernah terjadi di tempat ini.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6tLtaJ-wEP9ouom-F-NWCDQH4lWU0YnMVYQAzGJWpqckL-H_JebyxgX_XePmY6W45wn5eGncUgyycB9MRh-1MM9JC4EeXBa07pAVE1_SMEE52LkBRzrCTVqK78r-538JIIbkQIw/s1600/shali_siwa.JPG "/><br /><div class="caption">Di Atas Shali</div></div><br />Suatu hari, segerombol kawan datang ke Siwa dengan bekal yang seadanya, saat hendak mengambil uang di ATM (disini hanya ada satu Bank) ternyata ATM tersebut sedang kosong, dan baru akan diisi siang hari. padahal saat itu kebutuhan sangat mendesak. jika tidak ada uang dipastikan dia tidak bisa mengikuti Safari Gurun dan Oase. <i>walhasil</i> kebaikan dan kepercayaan orang Siwa terbukti dengan memberikan pinjaman sejumlah uang yang cukup banyak dan akan diganti kelak jika ATM sudah berisi uang. sebegitu percayanya penduduk Siwa terhadap orang asing? <br /><br />Anda akan terheran-heran jika menemukan kota Siwa yang sepi kaum perempuan keluar rumah, di jalan-jalan, di pasar-pasar tak ada satupun sosok perempuan. karena memang adat disini, Ibu adalah Madrasah, jadi mereka tidak membiarkan kaum perempuan keluar rumah, kalaupun keluar pastinya dengan seorang muhrim dan dengan mengenakan pakaian yang menutup seluruh anggota badan dengan gamis dan cadar yang mempunyai ciri khas tersendiri.<br />adapun adat dalam pernikahan disini cukup unik, yaitu dengan memilih atau meminang <i>(mengkhitbah)</i> perempuan ketika mereka masih berumur sekitar 10 tahun. kemudian akan dinikahi pada 10 tahun kemudian. <br /><br />Undang-undang disini cukup unik, salah satunya "kamu boleh memakan apa saja yang ada dikebun, tapi tidak boleh membawa pulang". maklum saja, Siwa termasuk kota yang subur dan makmur, sebagian wilayahnya dikelilingi oleh laut dan sebagian lain hamparan gurun pasir. meskipun disini masih terlihat pedesaan, namun mempunyai potensi yang sangat besar, diantaranya mata air yang tersebar diberbagai wilayahnya lebih dari 1000 mata air kecil dan besar. dan hal ini bisa kita ketahui dari banyaknya air mineral yang beredar di Mesir, sebagian besar bersumber dari mata air Siwa.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidwBdcq8NPnNj-JAem5blXZHup0VIbUgR63uU_rjMvJ1-F4eKUC362L64mvt65WHkzHMti-iU7PoIHLuP2aQY9AyFBWxhP0qpMaxDLFQQfaRLJmFsdG1yoNBwgRoMD2sAlSF0hyphenhyphenA/s1600/mata_air_cleopatra_siwa.JPG"/><br /><div class="caption">Melompat... BYURRR... <br/><i>jan ndeso tenan...</i> </div></div><br />Salah satu mata air yang banyak dikunjugi adalah Mata Air Kleopatra, sebuah mata air yang berada ditengah-tengah belahan hutan kurma. sebuah kubangan air jernih, dengan kedalaman lebih dari 10 meter. ketika kami sampai pada tempat ini, disini sudah banyak anak-anak pribumi yang sedang mandi dan bermain air, melihat kondisi yang demikian, kontan saja beberapa anggota rombongan langsung meloncat kegirangan. seperti tak pernah melihat air jernih.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi40Pn6s6WjE6wdQs8aN7PTlWtc-0_raB-yZVqowES5elybj3WRxpVn5SlOl4EaPnAKqwFmBtgE56wsOOd59HibgTlRlGc8JacODkbb22R3-KJSWlTaglgKPloC1X6a3nAX9hSpTw/s1600/masjid_shali_siwa.jpg"/><br /><div class="caption">Sebuah Masjid Kuno di Shali</div></div><br />Potensi lain dari kota Siwa adalah peninggalannya, disini terdapat sebuah tempat peribadahan Fir'aun zaman dulu kala, biasa dikenal Ma'bad Amun. Ma'bad sendiri terbagi menjadi dua, <i>Ma'bad Wahyi</i> dan Ma'bad biasa (saya lupa). Ma'bad Wahyi hanya ada dua di Mesir, di Aswan Ma'bad Edfu dan di Siwa Ma'bad Amun.<br />yaitu sebagai kiblat pengikutnya seperti halnya umat Kristen Katolik yang berpusat di Roma, dan umat Islam yang berpusat di Ka'bah, Makkah.<br /><br />Disamping Ma'bad Amun yang saat ini hanya tinggal reruntuhannya, Siwa juga memiliki sebuah desa yang dibangun dari garam pasir dan bebatuan, jika dari kejauhan mirip istana pasir. konon tempat yang bernama "Shali Qodimah" ini dahulunya adalah tempat dimana umat Islam menyendiri (mengasingkan) dikarenakan saat itu penguasa yang memerintah adalah Fir'aun yang notabene bukan beragama Islam. di Shali Qodimah ini terdapat sebuah Masjid yang juga terbuat dari bahan yang sama. beberapa cerita mengatakan bahwa tempat ini dahulu masih digunakan hingga kemudian pada tahun 1900 tempat ini dikosongkan.<br />masih di kompleks Shali, terdapat pula gunung batu yang juga dikelilingi rumah-rumah dari pasir. dari atas Shali Qodimah, kota kecil Siwa bisa terlihat dengan jelas seluruh wilayah Siwa.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3RwPb8pURhsTM9msOTn8FiWKqBThZKjpcgMtskY4Fqt4OGh-FfKPqBvKw46B-nElfkwPzR-hHnWTIzCb9iVZnP49NpX3fuxH2eUlBLFlHzWt7I0esndnpXOxvNca05KfwLsFXVg/s1600/jabal_dakrur_siwa.JPG"/><br /><div class="caption">Jabal Dakrur.. </div></div><br />Tempat lain yang kami kunjungi adalah Jabal Ad-Dakrur, yaitu gunung batu yang dibawahnya terdapat bangunan permanen dengan tangga yang cukup tinggi, konon pada bulan Oktober ditempat ini semua masyarakat berkumpul saling bertegur sapa, dan jika ada masalah akan diselesaikan disini. kekerabatan masyarakat sangat tinggi, tenggang rasa dan saling menghormati.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga4gZi31c7JM3fM3Xec9YAMMq43z9YxXjp8XWN839N9KXYCkuRJHS4kukuOIqNG17ZfrfpA6zWSGy8Vyj3eYjDF0VTlSppzfSs03Qh2VbYcPNHj0eL6LFmMYS0mBA0j1HpBXSiPQ/s1600/lautan_garam_siwa.JPG"/><br /><div class="caption">Melompat 'katrok' di Lautan Garam</div></div><br />Setelah dari Jabal Ad-Dakrur, kami melanjutkan perjalanan menyambangi lautan garam, dimana sejauh mata memandang terhampar Garam yang masih sedikit ber-air, seperti tambak garam di daerah pesisir pantura. tapi disini lebih luas dan tanpa batas.<br /> <br />Selanjutnya <i>Hammam Romel</i> atau Kamar Mandi Pasir, ada beberapa Hammam Romel yang kita jumpai disini. Hammam Romel adalah salah satu pengobatan alternatif untuk menghilangkan penyakit tertentu dengan mengubur seluruh bagian tubuh kecuali kepala. dalam keadaan panas antara 40 - 45 derajat celcius, tubuh pasien ditanam selama 10 - 15 menit didalam pasir kemudian setelah itu berteduh di kemah yang telah disediakan.<br />konon, pengobatan ini terbukti mujarab dan manjur menghilangkang penyakit dan virus-virus. <i>lhawong udaranya saja panasnya kayak gitu, apalagi didalam pasir..</i><br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiiKi0iXmZjcd2AWN1gc5r4BH8_bXb1VflQGbrHQ_fb81Egl2Qq-_OhpZUVPneheR5KKg_g8NA8p4Uw3Kar2ce71fp6LWTmjVLPatJB3LHsf95XZBjUshHXGdDX2rGRk9FMSCIXQ/s1600/hamam+raml.jpg "/><br /><div class="caption">Cara Pengobatannya.. dikurbur dalam pasir panas.. </div></div><br />Disini saya dan hanya beberapa teman yang kebetulan bisa menyaksikan langsung prosesi pengobatan Hammam Romel. tidak lain karena saya dan empat orang lainnya yang paling akhir hendak kembali ke bus dan oleh Sang Syeikh kami disuruh melihat bagaimana prosesnya.<br />Walhasil, kami berhasil mengabadikan momen tersebut dengan kamera hp untuk beberapa saat.<br /><br />Selanjutnya kami kembali ke penginapan untuk bersiap-siap Safari Oase sore hari.<br /><br /><i>Bersambung....</i><br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-14163064.post-12340099479136527002010-07-15T23:44:00.015+03:002010-07-21T20:25:10.043+03:00HangOut; Bab Zuwayla - Sayyidah Nafisah<div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZXc2-xjjECn2tZFeCdSGiPSVmVtmoLWFaqrGDoYz8n6rgEO_FkD697THOXkjamFzHyxGM60UZdUOO4wlmwO5txlLO18SvgkHpOnZ6312iXtFqqHpi8-3ubMasEbNStkfjbv_A3A/s1600/kupret_1.jpg"/><br /><div class="caption"> Kupretist sedang mendengarkan penjelasan dari Si Gembil</div></div><br /><a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=10150118297125501">Kupretist du Caire</a>, namanya cukup eksotis unik dan menarik juga menggelitik, seperti yang banyak orang ketahui, ketika menyebut nama kupret dalam benak kita langsung tertuju pada keadaan yang tidak mengenakkan, suasana yang apa adanya dan cenderung <i>sa'anane</i>.<br /><br />Adalah sebuah kelompok mahasiswa Al-Azhar yang pada prinsipnya, kumpulan ini didasari rasa <i>interest</i> dan menyukai berbagai petualangan, bangunan kuno bersejarah, sudut-sudut kumuh, gedung-gedung megah kota Kairo, juga berbagai event kesenian dan lain sebagainya. salah satu event yang sering diadakan adalah jalan-jalan menjelajah sudut kota Kairo. menikmati warisan sejarah dan budaya baik sejarah Kairo lama, maupun berbagai dinasti yang pernah mendiami Mesir. <div class="fullpost"><br /><br />Agenda kali ini (14 Juli 2010) adalah <b><a href="http://www.facebook.com/event.php?eid=142600642420605&index=1">"Hang Out Bab Zuwaylah - Sayyidah Nafisah"</a></b>. agenda yang semula dijadwalkan pukul 9 pagi, sedikit mundur menjadi pukur 10.00 CLT. berkumpul di Masjid Al-Azhar, sekitar 25an anggota mulai menelusuri jalan kecil menuju wilayah Al-Ghoury, untuk kemudian menuju Bab Zuwayla, sepanjang jalan ini ada beberapa monumen yang bisa kita liat dan ketahui sejarahnya, yaitu Qasr Ghoury, Masjid Sultan Ghoury, Masjid Al-Fakkahany dan Sabil Ali Pasha. Sabil adalah sebuah bangunan yang menyediakan minuman untuk mereka para pejalan atau musafir yang membutuhkan minum. ada banyak Sabil diwilayah Kairo lama sebagian besar dibangun oleh penguasa dan orang-orang kaya waktu itu.<br /><br />Tak lama setelah Sabil Ali Pasha, kita sampai pada Masjid Syeikh Al-Muayyad. disini sudah ada beberapa anggota yang menunggu bergabung. <br />konon dahulunya Syeikh Al-Muayyad adalah seorang tahanan politik, sewaktu dipenjara beliau bernadzar kelak jika beliau bebas dan menjadi Amir atau penguasa, beliau akan membangun Masjid di tempat dimana beliau dipenjara.<br /><br />Masjid ini cukup besar dengan dua menara yang menjulang tinggi, meski dibangun pada masa Mamalik, namun gaya arsitektur masjid ini menggunakan ciri masjid zaman Fathimiyyah, yaitu sebuah bangunan masjid dengan atap (tengah) terbuka, ditengahnya terdapat sebuah bangunan, jika di Makkah bangunan tersebut adalah Ka'bah. namun disini bangunan tersebut adalah sebuah tempat wudhu.<br />Setelah selesai membuat masjid ini, Syeikh Al-Muayyad membuat sebuah pintu gerbang Kairo lama, Bab Zuwayla. dahulunya kota Kairo hanya sebatas pintu gerbang tersebut.<br /><br />Selepas keluar dari Bab Zuwayla, kita akan jumpai Masjid Sholih At-Thola'i, masjid ini dahulunya mempunyai menara seperti halnya masjid-masjid umumnya, namun karena pada tahun 1992 terjadi sebuah gempa yang turut meruntuhkan menara tersebut, hingga sekarang menara ini tidak dibangun lagi.<br />Menurut cerita dahulu kala penggalan kepala Sayyidina Husein yang dibawa dari Karbala akan dimakamkan di Masjid ini, namun oleh masyarakat setempat tidak disetujui karena tempatnya yang berada di luar Kairo, dikhawatirkan hilang ataupun dicuri. dibawah Masjid ini terdapat 7 buah toko, yang masing-masing pemasukan dari toko tersebut konon untuk pembiayaan <i>maintenance</i> masjid ini.<br />Didepan masjid Sholih Thola'i terdapat sebuah bangunan "Zawiyyah" yaitu tempat dimana orang-orang mempelajari Sufistik.<br /><br />Daerah sini terkenal dengan daerah Khayyamiyyah, yaitu tempat dimana dijual berbagai kain tenda dan jenis-jenis aksesoris dari kain yang bergambar ornamen-ornamen arab dengan warna-warna khas. disini terdapat sebuah bangunan memanjang seperti los-los toko berlantai dua, lantai dasar untuk berjualan kain-kain tenda dan pernak-pernik lain, dan lantai dua untuk beristirahat para pejalan waktu itu. <br />tempat ini sudah turun-temurun sejak zaman dulu hingga sekarang, konon pada zaman Abbasiyyah hingga kekuasaan Ali Pasha, Kiswah (penutup) Ka'bah dibuat dari sini, namun seiring berjalannya waktu, Kiswah Ka'bah tak lagi dibuat di tempat ini. <br /><br />Perjalanan terus dilanjutkan menyusuri pasar yang memanjang sepanjang jalan, lalu kemudian berbelok kanan menyambangi Masjid Qoishun, masjid yang berdiri kokoh dipinggir jalan umum ini berarsitektur baru, tiang yang kokoh dengan ornamen-ornamen yang masih jelas menandakan masjid ini berdiri tidak begitu lama.<br /><br />Kemudian kami kembali ke jalan pasar dan mendapati Masjid Bahlawan yang masih dalam masa restorasi. setelah itu disamping masjid tersebut terdapat Madrasahnya yang juga sedang dalam masa renovasi. walhasil kami tak bisa meng-eksplore lebih banyak dalaman tempat tersebut.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj35jGVdf4qbIjvwjPoIvGsPvUP8x1w5QQMOuyoRjBO1dDU4lQOlAPjXNPEVMFQXdrJEyW7uBPRUPtU9csbmTIbNEce19Crj8LLwDEHNn5bHXMFR9DYAb70hRHE0fm4XD82GbakBw/s1600/sama'_khana_.jpg"/><br /><div class="caption">Sama' Khana, dulunya tempat para sufi menari</div></div><br />Udara hari ini cukup panas, sekitar 35 derajat membakar kami yang sudah cukup berpeluh dalam perjalanan. para Kupretist yang semangatnya terus membara dalam menelisik lebih dalam tempat-tempat eksotis Kairo, akhirnya sampai pada sebuah tempat bernama "Sama' Khana", dahulunya tempat ini adalah sebuah markaz Mawlawiyya Jallaludin Rumy, tempat para sufi menari-nari memuja Sang Robbi. tempat tersebut saat ini masih bisa dilihat, sebuah bangunan melingkar berlantai dua terbuat dari kayu dengan ruang tengah luas untuk pertunjukan dan beratap sebuah kubah besar yang juga terbuat dari kayu. <br />dalam kubah tersebut terdapat gambar sebuah lukisan dari berbagai lukisan ada manusia pepohonan, hewan dan lain-lain kemudian mengarah ke atas, ada gambar burung-burung dilangit biru terbang menuju kearah pusat pusaran langit yang digambarkan dengan tulisan arab yang saya sendiri kurang tau isinya.<br />setelah ngobrol dengan petugas disana kemudian kami dijelaskan bahwa filosofi gambar tersebut kira-kira menggambarkan bahwa burung-burung tersebut merupakan ibarat dari para sufi yang yang sedang asyik kasmaran kepada Sang Tuhan dan sedang menuju keharibaan Robbi.<br />Setelah diadakan pemugaran dan restorasi yang dibantu oleh pemerintahan Italia, tempat tersebut berubah fungsi, yaitu sebagai Museum Mawlawiyyah (MUSEO MEVLEVI), selain itu tempat ini juga sesekali masih digunakan untuk pertunjukan tari-tari sufi.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGUBre0QVytCfb0daaVSBeWgNzKSXqqWRxakhoc9NvvTOwqOxgpbps5jL6ktmyi3tbQQ99aPSDfK20Hskvzk8w2_Ave05K5A7UjOxVGZsyCTijn8bbSW1oBJf6OpS2FlSShUUTSw/s1600/amir+taz_.jpg"/><br /><div class="caption">Istana Amir Taz</div></div><br />Beberapa ratus meter dari tempat tersebut, selanjutnya kami melewati sebuah Zawiyyah, lalu kemudian sampai pada Istana Amir Taz, yaitu seorang Amir atau penguasa saat itu yang membangun sebuah istana untuk menunjukkan kekuasaannya kepada Amir yang lain. karena konon pada saat Amir Taz berkuasa, saat itu ada tiga Amir yang sama-sama berkuasa yaitu Amir Saikhu, Amir Sarghatmist dan Amir Taz sendiri. masing-masing dari para Amir ini saling bersaing dalam membangun istana.<br /><br />Setelah dari Amir Taz, kami menyebrang jalan setelah melewati sebuah Sabil 'Ummu Abbas' yang terlihat masih sangat bagus karna dibangun pada tahun 1900an. lalu kami istirahat sejenak, berteduh dibawah pohon rindang didepan sebuah toko asyir ashob. <br /><br />Kami melanjutkan perjalanan kembali setelah melewati beberapa bangunan kuno kemudian kami sampai pada Masjid dan Makam Sayyidah Sukainah (kubro), yaitu putri dari Sayyidina Husein, yang bernama asli Aminah lahir pada 47 Hijriyyah. seorang keturunan Sayyidina Ali R.A. yang pertama kali masuk Mesir. Masjid yang teduh dan nyaman membuat para anggota Kupretist kembali tersenyum lega karena kami mempunyai waktu lumayan longgar untuk istirahat beberapa saat setelah selama perjalanan kami terpanggang oleh terik matahari dengan kadar panas 35 derajat.<br /><br />Makam Sayyidah Sukainah terletak disebelah kanan Masjid, makamnya bersih dan terlihat sangat terawat, beberapa peziarah terlihat membaca do'a-do'a. tak terkecuali beberapa anggota Kupretist yang juga berziarah. sedangkan sebagian yang lain Sholat Dhuhur dan beristirahat.<br /><br /><div class="imgcontainer"><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYHI8jNFJ_It3hd5FyQVCM1ijyb4V6N_55ieORudlkyqZMlBVB4MoOUzjenpe8OnlVBqKcf-HPmP-U77Eb9ulB-3z6Fa77tdJHoh1B3NUnDMh4ii09y04gVH70noJ4OzPp5fxQ2g/s1600/ngubret_2.jpg"/><br /><div class="caption">Sebuah Bangunan Sabil</div></div><br />Pukul 14.30 kami keluar dari Masjid Sayyidah Sukainah, sekitar 30an anggota <i>hang out</i> kali ini cukup sigap. meski ada beberapa yang selalu tertinggal rombongan karena kelamaan saat foto-foto.<br />selanjutnya, kami meneruskan perjalanan dengan terik yang semakin memanas, kami melalui makam dari Syajarotuddur, seorang penguasa zaman Ayyubiyah kemudian diseberang jalan terdapat Makam Sayyidah Ruqoyyah binti Imam Aly R.A., juga beberapa makam lain.<br /><br />Selanjutnya kami terus menyusuri jalan, beberapa saat kemudian kami menjumpai Makam Imam Syirin, yaitu seorang alim ahli hadits yang juga pengarang kitab Tafsir Ahlam.<br /><br />Hawa panas semakin menggerogoti semangat kami, sisa-sisa tenaga yang terus terkikis oleh peluh, panas dan debu membuat kami berjalan sedikit melambat, hingga sampai pada sebuah bangunan besar yang bisa kami kenali bahwa bangunan tersebuat adalah sebuah makam karena sisa - sisa kubah yang ada menandakan demikian.<br />sayang memang jika melihat bangunan tersebut, bangunan besar itu dipenuhi sampah dan terkesan kumuh dan sangat tak terawat.<br /><br />Perjalanan kemudian dilanjutkan kembali menuju pada agenda akhir kami, Masjid dan Makam Sayyidah Nafisah. Sayyidah Nafisah merupakan cicit Kangjeng Nabi, cucu dari Sayyidina Ali RA. keturunan dari Sayyidina Hasan. lahir pada 145 Hijriyyah di Makkah.<br />datang ke Mesir pada Bulan Ramadhan 193 H. bersama sanak keluarganya untuk mengunjungi para saudara Alhul Bait di Mesir.<br /><br />Beliau wafat dirumahnya sendiri, rumah pemberian dari penguasa Mesir saat itu, konon beliau menggali liang lahatnya sendiri di kamarnya. pada Jum'at 15 Ramadhan 208 Hijriyyah beliau wafat karena penyakit yang dideritanya. konon sewaktu wafat beliau sedang membaca Surat Al-An'am pada ayat <i>"Lahum Daarussalaami 'Ingda Robbihim.."</i><br /><br />Masjid Sayyidah Nafisah dibangun oleh penguasa Mesir, Masjid ini dibangun ditempat dimana Sayyidah Nafisah tinggal dan wafat, dalam perkembangannya masjid ini mengalami beberapa kali perluasan. makam Sayyidah Nafisah sendiri berada didalam masjid, yaitu arah sebelah kiri jika kita masuk dari pintu utama.<br /><br />Setelah dijelaskan apa dan bagaimana masjid dan makam ini, dan tentunya foto keluarga <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=10150118297125501">Kupretist du Caire</a>, kemudian membubarkan diri menuju jalan masing-masing. ada yang berziarah dahulu sebelum pulang, ada juga yang langsung menuju terminal bus.<br /><br />Perjalanan kali ini memang sangat panjang, ada banyak monumen yang tak sempat saya sebutkan karena <i>saking</i> banyaknya. diiringi udara panas yang membakar namun semangat Kupretist tetap membara, mengekplorasi sisi lain Kairo. <br />Peserta kali ini <i>membludak</i>, 30 orang lebih, terdiri dari anggota <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=10150118297125501">Kupretist du Caire</a>, <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=71593280725">Indonesian Photographic Society in Cairo</a> dan beberapa teman dari negeri tetangga, Malaysia.<br /><br /><i>over all</i>, agenda kali ini berjalan dengan lancar dan sukses juga memuaskan peserta! Sampai jumpa pada agenda "Ngupret" lain, yang lebih asik lebih seru! <br /><br />ps: sebagian foto dari IPSC<br /></div>Jepara Furnicrafthttp://www.blogger.com/profile/16071079211171441442noreply@blogger.com0