Sabtu, Mei 06, 2006

kairo hujan debu



Aku terperanjak, kaget. Ketika tibatiba kuterbangun dari tidur siangku, dan mendapati luar kamar berwarna kuning, semua serba kuning. Angin beterbangan mengacak-acak seluruh balkon rumahku. lemari bekas, karpet-karpet kumal itu berjatuhan berjuntai tak karuan. Debu-debu beterbangan bermain-main bersama udara yang teraduk-aduk oleh angin liar. Semua serba kuning. Aku tak lagi bisa menghirup udara segar dikamar ini, semua hanya bau debu bercampur pasir yang selalu kudapati disetiap sudut ruangan didalam rumahku. debudebu itu semakin menusuk hidung dan mencoba untuk memenuhi seisi dadaku.
Sebelumnya, siang tadi udara diluar memang terasa sangat berbeda. Angin yang berusaha menyelusup lewat sela-sela jendela terasa panas sekali, tidak seperti biasanya. Akupun berusaha menganggap biasa panas ini, karena pemutaran jam sudah dilakukan seminggu yang lalu, sebagai tanda musim panas sudah menjemput.
Namun, ketika kudapati sore yang tak bersahabat untuk sekedar "Je-Je-eS" akupun mengurungkan niat untuk keluar rumah sore ini.
Saat aku mencoba keluar rumah, kulihat kuning masih saja mewarnai angkasa. Namun demikian, aktifitas diluar tetap berjalan seperti biasanya. Klakson-klakson mobil, suara-suara bentakan orang Mesir masih terdengar dari dalam rumah. Akupun mencoba berlari kepinggir jalan mencoba mencari sesuatu yang berbeda dari kejadian ini. Namun, hanya kuning yang kudapati. Klakson-klakson itu masih terus saja di bunyikan dengan keras, juga lampu-lampu mobil yang dinyalakan, makin mewarnai sore ini.

Hayy el-Asyir, 06/05/2006 18:46:57

1 Komentar:

Anonim mengatakan...

Very nice site! » »

Posting Komentar

baiknya anda menggunakan browser mozilla
makasih telah membuang waktu anda mampir kesini.. :)