Minggu, Oktober 30, 2011

Obrolan Pagi Setelah Ngaji


Suatu pagi di akhir Ramadhan dalam perjalanan pulang dari Ngaji, terjadi percakapan antara saya dan Panjul (bukan nama sebenarnya-kayak bunga) seputar ngaji-mengaji. diantara obrolan tersebut sampai pada pertanyaan "seandainya Syeikh Ali Jum'ah (mufty Mesir, super sibuk) ada waktu untuk mengajar langsung (sorogan), sepertihalnya Syeikh Yusri Rushdy di Masjid beliau. 'eman-eman' Ilmu beliau yang sudah sangat mapan kalau tidak ditularkan, karena beliau sibuk sebagai Mufty dan kesana-kemari memberi pengajian,"


Obrolan kami tersebut mungkin saja hanya harapan dan ada didalam angan saja, namun setelah Idul Fitri tahun ini, ada kabar mengejrutkan. karna ada pengumuman akan diadakan 'Ngaji Bareng Mufty di Masjid Azhar' tidak tanggung-tanggung, 3 hari dalam seminggu beliau akan menularkan ilmunya melalui 3 kitab yang akan beliau kaji. (Ghoyah al Wushul - Tamhid - Asbah wa Nadhoir). dalam jadwal yang di rilis juga Grand Syeikh Azhar, Syeikh Ahmad Thayyeb juga akan mengampu di Masjid Azhar, namun sampai sekarang belum pernah sekalipun terlaksana, mungkin karena kesibukan beliau yang ruar biasa.

Saya yakin, obrolan kami pagi itu mungkin saja hanya angan-angan, akan tetapi saya lebih yakin kalau yang berangan-angan seperti itu tidak hanya kami, bahkan lebih banyak dari pada angan kami yang hanya 'santri' -jarang- ngaji. hihi
saya ber-azam kali ini saya harus mengaji, mengangsu, menutup kebodohan-kebodohan. saya ndak mau menyesal seperti dulu ketika Syeikh Thantawi terlalu cepat meninggalkan kami, dan saya belum ikut mengaji meskipun sekali. hiks!

Tapi untuk kawan-kawan yang tidak sempat meluangkan waktunya, atau berada ditempat yang jauh, sekarang bisa mengikuti pengajian beliau via Youtube.

Semoga Berkah!

Baca Semuanya...

Minggu, September 25, 2011

Griya Jateng, Senyaman Rumah Sendiri


Ada banyak kenangan di Mesir, salah satunya tempat dan bangunan bernama Griya Jawa Tengah. Griya (begitu kita menyebutnya) diresmikan pada 25 September 2005 oleh Bapak Wakil Gubernur Jawa Tengah saat itu, Ali Mufiz, MPA.


Pada awalnya KSW (Kelompok Studi Walisongo) hanya menginginkan sebuah sekretariat permanen dari Pemda Jawa Tengah, ada tarik ulur alot disana, namun singkat cerita Pemda memberikan tiga buah flat yang difungsikan sebagai TIC (Trade & Information Centre), sekretariat KSW (lantai dasar), auditorium dan penginapan (dua flat pada lantai satu).

Para senior KSW yang terbentuk dalam PPRD (Panitia Pengadaan Rumah Daerah) tiap siang dan malam secara bergantian piket. kalau siang menjadi mandor kuli bangunan. dan ketika malam tiba menjaga barang-barang. bangunan tersebut belumlah tertutup rapat, jendela dan lain sebagainya belum ada, namun lucunya pihak 'pembo(h)rong' sudah membelikan 12 AC. jadi anggota KSW -termasuk saya (kadangkadang)- ketika malam tiba harus menyambangi tempat tersebut, kebetulan kediaman kami dekat dengan lokasi.

Acara peresmian dilangsungkan dengan meriah, Wagub dan rombongan disambut dengan rebana, dilanjutkan pemotongan pita dan rentetan acara lain kemudian kelantai dua memasuki wilayah penginapan lalu menuju auditorium untuk berdialog dengan mahasiswa. beritanya bisa dibaca di SuaraMerdeka, 28 Sept 2005.

Setelah itu, ditunjuk sebagai Direktur Griya saudara Rois Mahfudz, saya sendiri sejak itu didaulat sebagai Bagian Administrasi yang sekaligus OB hingga tahun 2008. Kami yang mahasiswa Al-Azhar tanpa basis manajemen dan lain sebagainya harus mengatur bagaimana memenej sebuah penginapan, bagaimana melayani tamu dengan baik dan lain-lain.

Dalam jangka waktu tersebut, Alhamdulillah -meski tak banyak- ada kenangan yang bisa saya berikan untuk Griya Jateng ini, diantaranya adalah logo Griya Jateng dan Slogannya, "Senyaman Rumah Sendiri...", disamping itu masih banyak lagi kenangan yang susah dijelaskan disini. *halah

Dan terakhir saya pribadi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Griya Jawa Tengah yang telah memberikan banyak pengalaman, banyak pelajaran berharga.
dan... Selamat Ulang Tahun Griya Jateng!! semoga tetap "Senyaman Rumah Sendiri...".
Baca Semuanya...

Selasa, Agustus 30, 2011

Diantara Malam-malam Ganjil



Setelah catatan Sepuluh hari pertama Ramadhan dan yang Sepuluh kedua, saya sengaja tidak menulis yang sepuluh hari ketiga, karena saya tidak banyak jalan ke masjid yang bermacam-macam. karna saya ke masjidnya hanya kadang-kadang saja, kadang semalaman dirumah, kadang menyambangi gus Ridwan, gus Falih dan beberapa kawan lain yang sedang I'tikaf di Masjid Al-Asyraf Muqottom, sedangkan saya numpang bikin Indomie, lalu pulang. hihi


Konon, di Masjid Al-Asyraf itu tarawihnya 20 rakaat, bahkan pernah 36 rakaat, dan bilangan bacaannya kurang lebih 4 juz setiap malam. Ramadhan tahun ini masjid tersebut menghatamkan Al-Qur'an sebanyak 5 kali, hal tersebut terlaksana dalam sholat Isya, Tarawih, Tahajud dan Witir kadang sama Subuh juga. jadi sepanjang malam terbentang masjid tersebut tak pernah sepi.

Diantara jeda antara 10 rakaat pertama, diselingi mengaji kita Bahjat el-Nufus, kemudian dilanjutkan kembali 10 rakaat kedua, kemudian istirahat sebentar. kadang diselingi bersenangdung Shalawat Nabi ataupun membaca Khizb Bahr. kemudian makan sahur sekitar pukul 2, lalu dilanjutkan sholat Tahajjud dan ditutup Witir sampai adzan Subuh berkumandang.

Pernah, suatu malam saya mengunjungi kawan-kawan yang sedang menikmati malam ganjil, saya melihat seorang bapak yang berumur 50an lebih, kata teman saya dari mulai sholat Isya' sampai Subuh bapak itu masih kuat berdiri (tanpa kursi) dan mengikuti setiap rakaat panjang sholat-sholat sunnah tersebut.
betapa hebatnya orang Mesir satu ini, meski umur sudah begitu senja, namun semangat beribadah tetap membara. saya hanya geleng kepala, Subhanallah! benar-benar Ramadhan Karim!! .

Saya lebih banyak menikmati malam-malam terakhir Ramadhan dirumah, bahkan pernah hampir tak sholat tarawih. hiks!

Akhirnya Ramadhan-pun pamit meninggalkan kita, akhir bulan datang dengan perbedaan yang sudah biasa terjadi, namun penentuan awal Syawal kali ini tetap menarik, ada ego yang terlihat tak mau mengalah demi maslahat. mungkin karena sudah terlanjur koar-koar menentukan tanggal 1 Syawwal duluan kali ya... tapi sudahlah kalo gak gitu, gak Indonesia namanya. #abaikan! :p

Semoga kita semua diberi keberkahan umur sehingga bisa bertemu Ramadhan ditahun berikutnya, amin..

Baca Semuanya...
baiknya anda menggunakan browser mozilla
makasih telah membuang waktu anda mampir kesini.. :)