Selasa, Agustus 30, 2011

Diantara Malam-malam Ganjil



Setelah catatan Sepuluh hari pertama Ramadhan dan yang Sepuluh kedua, saya sengaja tidak menulis yang sepuluh hari ketiga, karena saya tidak banyak jalan ke masjid yang bermacam-macam. karna saya ke masjidnya hanya kadang-kadang saja, kadang semalaman dirumah, kadang menyambangi gus Ridwan, gus Falih dan beberapa kawan lain yang sedang I'tikaf di Masjid Al-Asyraf Muqottom, sedangkan saya numpang bikin Indomie, lalu pulang. hihi



Konon, di Masjid Al-Asyraf itu tarawihnya 20 rakaat, bahkan pernah 36 rakaat, dan bilangan bacaannya kurang lebih 4 juz setiap malam. Ramadhan tahun ini masjid tersebut menghatamkan Al-Qur'an sebanyak 5 kali, hal tersebut terlaksana dalam sholat Isya, Tarawih, Tahajud dan Witir kadang sama Subuh juga. jadi sepanjang malam terbentang masjid tersebut tak pernah sepi.

Diantara jeda antara 10 rakaat pertama, diselingi mengaji kita Bahjat el-Nufus, kemudian dilanjutkan kembali 10 rakaat kedua, kemudian istirahat sebentar. kadang diselingi bersenangdung Shalawat Nabi ataupun membaca Khizb Bahr. kemudian makan sahur sekitar pukul 2, lalu dilanjutkan sholat Tahajjud dan ditutup Witir sampai adzan Subuh berkumandang.

Pernah, suatu malam saya mengunjungi kawan-kawan yang sedang menikmati malam ganjil, saya melihat seorang bapak yang berumur 50an lebih, kata teman saya dari mulai sholat Isya' sampai Subuh bapak itu masih kuat berdiri (tanpa kursi) dan mengikuti setiap rakaat panjang sholat-sholat sunnah tersebut.
betapa hebatnya orang Mesir satu ini, meski umur sudah begitu senja, namun semangat beribadah tetap membara. saya hanya geleng kepala, Subhanallah! benar-benar Ramadhan Karim!! .

Saya lebih banyak menikmati malam-malam terakhir Ramadhan dirumah, bahkan pernah hampir tak sholat tarawih. hiks!

Akhirnya Ramadhan-pun pamit meninggalkan kita, akhir bulan datang dengan perbedaan yang sudah biasa terjadi, namun penentuan awal Syawal kali ini tetap menarik, ada ego yang terlihat tak mau mengalah demi maslahat. mungkin karena sudah terlanjur koar-koar menentukan tanggal 1 Syawwal duluan kali ya... tapi sudahlah kalo gak gitu, gak Indonesia namanya. #abaikan! :p

Semoga kita semua diberi keberkahan umur sehingga bisa bertemu Ramadhan ditahun berikutnya, amin..

0 Komentar:

Posting Komentar

baiknya anda menggunakan browser mozilla
makasih telah membuang waktu anda mampir kesini.. :)