Kamis, Juni 08, 2006

kuperkenalkan diri skali laghi

Hari ini aku ingin merasakan aku yang tidak biasa, aku ingin merasakan aku yang berbeda dari kemaren, bukan hanya karena hari ini hari jadiku. Tapi aku ingin hari ini aku tak lagi menjadi lelaki menyebalkan dalam kehidupan oranglain. Aku tak ingin merepoti orang lain hanya karena kekuranganku. Aku ingin menjadi diriku sendiri seutuhnya. Aku ingin memperkenalkan diri sekalilagi.

Aku hanyalah lelaki iseng yang tak ingin tersakiti oleh siapapun, mencoba tuk membuka diri lewat selisik delik kepenatan yang menghimpit, mencoba menerka alur jalan yang tak lagi berwarna. Sesekali mencoba tuk lebarkan sayap lewat kekuatan yang ada, namun hanya hampa yang selalu dirasa, kering dan tawar.

Aku sering merasakan bahwa aku bukanlah sesuatu yang bisa dan perlu dibanggakan, tak ada sesuatupun yang bisa kubanggakan dengan dosadosa yang terlalu sering kulakukan. Tak ada yang patut ku tawarkan kepada semua untuk belajar bersama, kadang aku hanya merasakan bahwa aku selalu menjadi benalu dalam lingkup sederhanaku. Melakukan hal yang sedarhana saja kadang aku tak bisa, apalagi yang lebih.

Aku terlalu malu dengan usia yang kesekian. Kepala dua telah kujalani dua tahun lamanya, tapi kadang dalam situasi tertentu aku merasakan dewasa itu tak ada, kata 'baik' pun demikian. Aku masih sering merasa kecewa dengan diriku yang sekarang. Aku ingin berubah. Menjadi aku yang belum pernah kurasakan selama ini.

Ketika ku tak mendapati jawaban atas kata, aku slalu berharap pagi tak lagi menyapaku dengan sengatan silaunya. Mengingatkanku akan terik siang yang memanja disuatu kota lama. Aku tak ingin mengingat siang yang menyembulkan senyum malu tertunda karena aturan yang ada.

Ketika siang kudapati diriku bergumul peluh penat. Aku tak lagi mengingat siapapun, bahkan orangorang yang selalu melintas di alam bawah sadarku juga sekeliling nyataku, aku tak ingin menerima senyum yang ditawarkan oleh sekitarku, senyum palsu yang menyeretku pada penderitaan baru.

Aku tak ingin merasakan sakit yang belum prenah kurasakan, toh sakit yang kurasakan kukira belum pernah kurasakan, aku tak ingin terbuang dari komunitasku sendiri, melarikan diri dari kenyatan yang mempermalukanku. Aku ingin tegar atas perlakuan keadaan yang meyengsarakanku. Aku ingin terus berbuat sesuai dengan kekuatan yang ada juga atas seijin Tuhan.

Aku mencoba sadar diri atas alpa yang mengharuskanku melupakan masa lalu, berpuasa mutih seribu tahun dengan tanpa mengingat masa itu. Sakit, batok kepalaku tercucuk-cucuk duri yang menyempit. meng-adzabku lewat penderitaan tak tertahankan tanpa seorangpun disekitarku tahu.

Sudahlah.. hanya kata itu yang berkalikali kukatakan pada darah yang mengaliriku. Mencoba bertahan atas kesengajaan yang kusesalkan. Lari dari deritderit mimpi yang membuai nyenyakku. Aku sadar berat akan itu, namun slalu kucoba untuk terus perpacu dengan padu yang menemaniku.

Aku hanya menjalani kehidupan ini, mencoba memecahkan teka-teki Tuhan dengan kekuatan yang ada. mencoba melupakan getir yang sempat menemani langkah, menghalau kepedihan yang selalu menjemputku dalam setiap kesempatan.

Aku berusaha untuk menjauhi puji-pujian dan sanjungan yang melenakan. Karena itu adalah mengumpat seseorang dengan apa yang dilihat dari kasat mata sadarnya. Mengakui kekuatan lawan dengan tanpa menolak bantuan 'Tangan Tuhan' juga siapapun yang berkenan.

Aku ingin segera menemukan hidupku dengan dan tanpa bantuan orang lain yang mau mengerti bahwa aku masih berharap jalanku masih panjang, juga ingin selalu mendapatkan ampunan Tuhan atas dosadosa yang kulakukan. dan aku masih beharap kebahagiaan selalu menungguku disuatu tempat terindah dalam hidupku.



0 Komentar:

Posting Komentar

baiknya anda menggunakan browser mozilla
makasih telah membuang waktu anda mampir kesini.. :)