Senin, Desember 01, 2008

Welkambek Cairo

finally, sampe juga dikairo dengan berbagai macam selukbeluknya. setelah melakukan perjalanan panjang selama kurang lebih 3 bulan, akhirnya balik juga ke Kairo.
perjalanan yang benarbenar menguras baik tenaga, otak maupun kantong orang tua.hiks..

perjalanan dimulai ketika suatu hari dimana hati tak lagi mampu menahan pilu sakit tak tertahankan ketika harus jatuh dilubang yang sama, rasib pada 7 agustus silam. namun bukan karena itu masalah sebenarnya, ada satu hal penting dalam perjalanan hidup ini, kontak bathin.
rasa kaget, shock dan lain sbagainya menghinggapi kedatanganku dirumah, Jepara Bumi Kartini yang slalu kurindukan. keadaan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. menjadikan batinku tergoyang, banyak hal besar yang disembunyikan keluarga selama kepergianku.

Ibu yang selama itu tak pernah ada kata mengeluh apapun tentang keadaannya, tiap kali aku bertanya tentang kabar, selalu saja dijawab dengan baikbaik saja. meskipun kenyataan berkata lain. Ibu yang sangat menyayangiku ternyata mengidap kompilasi dan yang paling dominan adalah diabetes alias gula. selain ginjal dan lain lain. ironisnya, hal ini sudah setahun yang lalu dan tak ada sedikit kabarpun yang kudengar tentang hal ini selama itu.
aku shock setengah mati, hatiku sakit tak tertahankan, melihat kenyataan yang begitu pedih. belum lagi kabar bapak yang mengalami Stroke dua tahun yang lalu. sepertihalnya kabar ibu yang tak terdengarkan sampai telingaku begitu juga kabar bapak. meskipun bapak sekarang sudah sehat wal afiat. hanya saja tangan kirinya belum bisa berfungsi secara maksimal.
hacur rasanya hidup ini ketika tak bisa ikut membantu orang tua disaatsaat kritis seperti ini. beberapa hari dirumah terasa pilu. meskipun mereka masih utuh, kecuali jempol kaki kiri ibu yang telah diamputasi setahun yang lalu garagara kencingmanis. duh, sakit rasanya melihat kesediahan ibu..
Dengan kehadiranku semoga ibu bisa cepet pulih dari berbagai penyakit yang menyiksanya. amin!. harapku saat itu. melihat kondisi ibu yang seperti ini, tak ingin rasanya aku meninggalkannya lagi untuk waktu yang sangat lama. juga tidak ada alasan lain untuk meninggalkan bapak dalam kondisi seperti ini!
harapku sia-sia, setelah beberapa hari dirumah ibu menceritakan segala keluhkesah, semua kegundahan hatinya, smua suka dukanya..


She Is Gone..

Senin, 25 Agustus 2008 Ibu pergi tanpa siapapun yang dipamiti. sebuah sore yang penuh duka menyelimuti seisi bumi pertiwi. Ibu pergi untuk selamanya dalam keadaan yang tak terbayangkan sebelumnya. siang itu, setelah ibu banyak mengeluarkan keluhkesah tentang adikku satusatunya, aku meminta pada ibu untuk mengikhlaskan segala keluhkesah juga rasa ikhlas dalam membesarkan dan mendidik kami putra-putrinya. tak lama setelah itu, aku memohon ibu untuk istirahat untuk menenangkan pikiranpikiran yang hanya akan menambah penyakit ibu.. kemudian kutinggalkan ibu sendirian dikamar pojok, agar tak ada siapapun yang mengganggunya. aku keluar rumah sebentar sekedar mencari angin untuk mencari suasana nyaman. setelah adzan Ashar dikumandangkan, aku kembali kerumah untuk melaksanakan Sholat Ashar, lalu menjenguk keadaan ibu. namun beliau masih tertidur pulas dan akupun kembali keluar rumah karena melihat ibu dalam keadaan tentram tanpa beban dan terlihat olehku senyum ibu dalam tidurnya. tak lama setelah aku keluar, Pukul 16.15 kakak perempuanku telfon, .."Ud, pulanglah Ibu pergi..."... tak ada kata lagi yang bisa kudengarkan dari telpon itu, aku bergegas pulang dan kulihat dirumah keluarga sanak saudara sebagian sudah berkumpul. bagaikan petir benarbenar menyambar kepalaku saat itu, tak ada lagi kata yang bisa terucap kecuali penyesalan, kenapa aku harus membiarkannya pergi tanpa aku disampingya.
mengapa ibu begitu cepat meninggalkanku, aku belum banyak cerita padanya tentang dunia yang baru saja aku singgahi, tentang kehidupan kedepan yang akan aku hadapi, tentang berbagai halangan rintangan ujian dan pujian yang menderaku, aku belum sempat membahagiakannya dengan ceritacerita ringan yang kudapat dari petualangan yang belum selesai. aku ingin lebih lama bersamamu..masih ingin dan terus ingin...
Selamat Jalan Ibuku Sayang.. Semoga kau tenang bersama-Nya..
doakan anakmu, semoga Sukses!!

Amin


2 Komentar:

Mokhamad Rifqie mengatakan...

wah...turut berduka cita sedalam dalamnya poet...

Anonim mengatakan...


iya ki.. makasih :)

Posting Komentar

baiknya anda menggunakan browser mozilla
makasih telah membuang waktu anda mampir kesini.. :)