Selasa, Februari 10, 2009

Kepuasan Membuat Tempe


setelah ujian selesai, nampaknya liburan mau ga mau harus dijalani dan dihadapi, meskipun kebanyakan waktu yang biasa ada juga serasa liburan. beberapa agenda sampai saat ini belum juga terlaksana, terkendala agendaagenda yang lebih ga penting dari semuanya. salahsatu agenda ga penting tersebut adalah membuat tempe. tempe dari kedele? sumpe lo?.
kedengarannya emang ngaco dan terkesan ga mungkin banget, secara saya masih mampu membeli tahu dan tempe dari loper-loper tempe yang ada. dan saya ga mungkin menyaingi mereka yang notabene lebih ahli dalam bidang per-tempe-an. hoex..pret!

Berawal dari sebuah malam ketika seorang pembuat tempe handal dari kota Jepara yang sama-sama berdomisili di Kairo, Cak Kom begitu ia biasa disapa, datang kerumah untuk mengambil titipan beberapa bungkus krupuk dan dua bungkus ragi tempe. sepanjang percakapan kami memang tak ada yang mengarah pada agenda kursus bikin tempe, namun tiba-tiba saja Cak Kom memberikan sebungkus raginya, dan saya dengan santainya menerima pemberian tersebut, menolak pemberian adalah sebuah aib. halah!
mumpung nganggur dan pengen refreshing setelah ujian, juga karena tempe merupakan salah satu makanan favorit saya, akhirnya malam itu saya memutuskan untuk mendengarkan Cak Kom berkelakar tentang how to make a tempe! beruntung saat itu didapur ada FullSoya alias kedelai. jadi keisengan saya semakin bertambah menjadijadi. hingga jadi lebay deh bahasanya!

Maka, malam itu juga saya memulai satu pelajaran baru, menjadi pembuat tempe!. tidak terbersit sedikitpun keinginan dari lubuk hati saya yang paling dalam, bahwa saya akan mengkomersilkan tempe saya! haha, ngayal kali bikin aja belom, pikiran udah kemanamana!

Setelah melalui proses sesuai yang diwejangkan oleh Cak Kom, kemudian menunggu beberapa hari akhirnya pada hari ketiga, jadilah kedelai yang saya bungkus plastik memanjang itu menjadi sesuatu yang menyerupai tempe. ya, beberapa bungkus plastik berisi kedelai njamur berwarna putih dan biasa disebut TEMPE. haha.. meskipun hasilnya kurang memuaskan, tapi dalam hati saya sudah sangat puas. secara saya hanya mendengarkan petuah Cak Kom dengan sangat tidak konsentrasi. dan sedikit membuka kitab suci google tentunya. hehe. tempe itu langsung digoreng.

Belum puas dengan hasil tempe yang pertama, maka terbersit dalam pikiran saya, untuk kembali memulai aksi menghabiskan kedelai yang sudah diberi merk ISIS berukuran setengah kilogram itu. beberapa hari kemudian, jadilah beberapa tempe belum seperti yang diharapkan. dan sangat menyerupai hasil produksi pertama. nilainya : TIDAK MEMUASKAN! meskipun sore itu juga tempe langsung dieksekusi, menjadi kering tempe!
saya sempat putus asa karena hasil dari usaha saya belum maksimal seperti yang diharapkan, wajar saja saya putus asa.


Dan sampai beberapa hari kemudian saya melewati toko yang menjual kedelai, iseng saya pun kumat dengan membeli kedelai lagi. langsung saja siang itu kedelai diperlakukan sebagai mana mestinya, dicuci digodok dan bla bla bla.. maka, pada hari ketiga, jadilah lima bungkus tempe unik dengan bentuk yang nyentrik dan tentunya lebih baik dari sebelumnya, dan langsung saja eksekutor handal dari Purwodadi, untuk dijadikan tempe mendowan! alias tempe berbaju tepung.. haha

Alhamdulillah, akhirnya jadi juga tempe seperti yang diharapkan, lonjong panjang aga lempeng berbulu lebat warna putih dengan aroma khas tempe yang biasa dijajakan, dan dengan desain sesuai yang diharapkan. kali ini, tempe ketiga buatan saya dapat nilai : MEMUASKAN! hahaha.
sampai saat ini saya belum ada rencana lagi untuk lebih mengasah keahliah dalam bidang per-tempe-an. karena banyak tugas ga penting yang kudu didahulukan. :)

0 Komentar:

Posting Komentar

baiknya anda menggunakan browser mozilla
makasih telah membuang waktu anda mampir kesini.. :)