Jum'at kemaren, seorang temen kuliah mengadakan acara khitbah nikah, saya dan seorang kawan diundang untuk menghadiri acara tersebut. awalnya saya kira ini sebuah acara pernikahan. tapi setelah sampai sana, diberitahu bahwa acara malam ini hanyalah khitbah, dan nikahnya masih nanti tahun 2010.
Saya berangkat dari rumah pukul 10.30 pagi dan sampai rumah kembali pukul 10.30 dipagi berikutnya, awalnya memang tak ada rencana menginap disana, setelah melalui proses yang cukup alot, akhirnya kami terpaksa menginap juga.
Banha, sebuah kecamatan dari kota Qalyubeyya. perjalanan dari Kairo dengan menaiki kereta dan kendaraan umum menghabiskan waktu sekitar 2 - 3 jam. setelah Shalat Jum'at disebuah masjid samping stasiun, sampailah kami kesebuah desa yang bernama "Nuqbas" atau biasa dibaca "Nu'bas". desa ini sama seperti sebuah desa di Indonesia, hanya saja bau kotoran hewan sangat menyengat ada dimanamana. kotor kotor.. uhh!
kebetulan cuaca hari itu relatif hangat, 15 - 24 derajat. saya yang semula tak ada rencana menginap didesa itu, tanpa membawa perlengkapan yang cukup, bahkan baju tebal. karena memang dari awal tak ada rencana menginap, malam harinya kami kedinginan! adududu.
acaranya khitbah, bisa dikatakan juga tunangan, acara dimulai setelah maghrib, diawali dengan menjemput pengantin wanita dari tempat tatarias, kemudian diarak keliling desa, berputar beberapa kali, lalu kedua mempelai didudukkan disebuah kursi diatas panggung, dan.. The Party!!
haiyah, party, bukan party ah, sebuah rutinitas orang mesir melakukan pesta. dengan sound system berjajar disebelah panggung dan musik yang mendentum kencang diiringi hingar bingar lampu berwarna-warni dan kegembiraan warga desa. dalam setiap rutinitas acara seperti ini, tak lewat dari telinga kita suara perempuan mesir yang sedang dilanda bahagia... "alululululuiiii" ah, ga tau nulisnya gimana.
musik khas perkawinan yang kami rasa monoton itu dapat membius ratusan orang yang hadir, tua, muda, laki, perempuan, kanak-kanak maupun dewasa. malam itu semua bergembira. berjoged, bergoyang, tapi bukan goyang duyu. hehe.
khitbah saja seperti ini, kalo udah nikah gimana hebohnya yah?
pertanyaan berikutnya; orang desa saja hebohnya seperti ini, apalagi kalo orang kota?!
Saya berangkat dari rumah pukul 10.30 pagi dan sampai rumah kembali pukul 10.30 dipagi berikutnya, awalnya memang tak ada rencana menginap disana, setelah melalui proses yang cukup alot, akhirnya kami terpaksa menginap juga.
Banha, sebuah kecamatan dari kota Qalyubeyya. perjalanan dari Kairo dengan menaiki kereta dan kendaraan umum menghabiskan waktu sekitar 2 - 3 jam. setelah Shalat Jum'at disebuah masjid samping stasiun, sampailah kami kesebuah desa yang bernama "Nuqbas" atau biasa dibaca "Nu'bas". desa ini sama seperti sebuah desa di Indonesia, hanya saja bau kotoran hewan sangat menyengat ada dimanamana. kotor kotor.. uhh!
kebetulan cuaca hari itu relatif hangat, 15 - 24 derajat. saya yang semula tak ada rencana menginap didesa itu, tanpa membawa perlengkapan yang cukup, bahkan baju tebal. karena memang dari awal tak ada rencana menginap, malam harinya kami kedinginan! adududu.
acaranya khitbah, bisa dikatakan juga tunangan, acara dimulai setelah maghrib, diawali dengan menjemput pengantin wanita dari tempat tatarias, kemudian diarak keliling desa, berputar beberapa kali, lalu kedua mempelai didudukkan disebuah kursi diatas panggung, dan.. The Party!!
haiyah, party, bukan party ah, sebuah rutinitas orang mesir melakukan pesta. dengan sound system berjajar disebelah panggung dan musik yang mendentum kencang diiringi hingar bingar lampu berwarna-warni dan kegembiraan warga desa. dalam setiap rutinitas acara seperti ini, tak lewat dari telinga kita suara perempuan mesir yang sedang dilanda bahagia... "alululululuiiii" ah, ga tau nulisnya gimana.
musik khas perkawinan yang kami rasa monoton itu dapat membius ratusan orang yang hadir, tua, muda, laki, perempuan, kanak-kanak maupun dewasa. malam itu semua bergembira. berjoged, bergoyang, tapi bukan goyang duyu. hehe.
khitbah saja seperti ini, kalo udah nikah gimana hebohnya yah?
pertanyaan berikutnya; orang desa saja hebohnya seperti ini, apalagi kalo orang kota?!
0 Komentar:
Posting Komentar