Senin, Mei 11, 2009

Si Om Girang dan Daging Kenyal

suatu hari, si Girang sedang termangu didepan cermin kamarmandinya. sambil meringis memamerkan giginya, si Girang memegang tusuk gigi mencongkel giginya satu persatu, mencari segumpal daging yang 'nyungsep' diantara giginya, kiri dan kanan.

hingga berdarah-darah si Girang masih saja menusuki gigi dan gusinya, tak jarang hingga mengeluarkan air mata, karena saking sakitnya.

si Girang tak tau harus bagaimana, setiap selesai makan daging, si Girang slalu kesakitan. berlari mencari tusuk gigi, lalu mencongkeli.

si Girang tak ingin seperti ini terus menerus setelah makan 'daging merah' kesukaannya, atau bahkan 'ayam bakar'kegemarannyapun kadang membuat si Girang mengerang kesakitan.



si Girang berpikir keras, apa ini cobaan yang harus diterimanya? apa ini ujian agar dia tidak mendekati daging kenyal?, apakah ini...? apakah ini...?
dia terus saja berpikir untuk mendekati daging kenyal berikutnya.

si Girang baru saja makan 'tongseng daging' dari dapur. belum habis nasi secentong, si Girang sudah meringis sambil menarik nafas lewat gigi sebelah kirinya, stttt.. sakit.

si Girang kesakitan, keranjingan, mengerang, meradang.

si Girang takut Daging Kenyal, si Girang menghibur diri dengan makan Tempe buatannya sendiri.

si Girang suka 'daging', tapi yang empuk dan tidak kenyal.




--------
apes juga jadi orang Girang (ber-GIgi jaRANG), mo makan daging aja susah. padahal setiap jalan liat daging seger matanya suka berfantasi kemanamana (diatas meja makan aja kok, sumpah!).

malang tenan nasipku cah... loro tenan untuku... hik hik..


0 Komentar:

Posting Komentar

baiknya anda menggunakan browser mozilla
makasih telah membuang waktu anda mampir kesini.. :)