Selasa, Februari 02, 2010

Ujian dalam Ujian

KetikaKubertapa (2)


gambare rajelas....
wes ben!

Ujian adalah salah satu menu wajib dalam setiap kehidupan, tak terkecuali sekolah, kuliah, dan cinta (lho kok cinta?). apapun itu untuk lolos menuju jenjang yang lebih tinggi, harus melalui ujian, entah ujian fisik, mental, psikis, maupun uji nyali.

Pertengahan Januari hingga awal Februari merupakan hari-hari ujian 'Musim Dingin' bagi Mahasiswa Al-Azhar, saat ujian seperti ini biasanya semua kegiatan non akademis dihentikan. kecuali pembagian bantuan tentunya. karena semuanya lagi ujian, bahkan warung-warung Indonesia-pun lebih terlihat sepi, bahkan ada yang tutup, karena koki atau tukang masaknya lagi ujian.


ujian disini memang terasa seperti momok yang menakutkan, meskipun sebenarnya itu hanya semacam rumor yang bisa benar bisa salah. waktu ujian biasanya seminggu dua kali, kadang ada yang seminggu tiga kali. tergantung item pelajaran yang diujikan.

Saya sendiri menyiapkan ujian akhir ini dengan memilih masuk asrama (Buuts), disamping lokasi yang dekat dengan kampus, kitapun tak perlu memikirkan hari ini masak apa, besok makan apa. semuanya sudah ada yang masak, tugas kita hanya belajar, belajar, sabar, belajar dan belajar.

lokasi yang dekat dengan kampus, sangat mengkondisikan kita untuk lebih konsentrasi saat berangkat ujian, kita tidak perlu 'uyel-uyelan' dan berdesakan sambil mengumpat, atau resiko kecopetan saat berangkat. atau malah terjebak dalam kemacetan? dan harus berdiri sepanjang perjalanan, jangankan membaca diktat yang mau diujikan, bernafas saja kadang susah, karena diantara desakan orang asing yang notabene badannya lebih gede daripada kita orang asia.

saya masuk buust bukan saja karena ingin menyukseskan proyek 2010, melaikan ini merupakan langkah praktis, ekonomis, higienis, untuk mencapai garis finish, dan semoga tahun ini luluis. :)

Kemalingan
malang tak bisa ditolak, mujur tak dapat diraih, ketika suatu malam kulihat kamar saya dari jauh terlihat jendelanya terbuka lebar, ada firasat buruk menyelinap dalam hati, dengan gesit dan sigap langsung saja aku melompat, chiaaatt! (sinetron banget sih?!)
dan setibanya didepan kamar tubuhku lemas, terkulai seperti tak bertulang, perasaanku campur aduk, kudapati pintu kamarku terbuka tanpa ada gemboknya!

dengan pelan-pelan sertamerta saya memasuki kamar sambil meraih handphone dikantong, dan menghubungi teman sekamar. kulihat seluruh isi kamar berantakan, amburadul, acakadut, morat-marit, dan semua semua isi lemari berada diluar, pakaian barang-barang semuanya bercampur, berhambur.

dan secepat kilat pandangan saya menuju suatu pojok yang disana biasa tertata rapi sebuah Laptop merek Toshiba. dan ternyata raib! lenyap! hilang! ga ada! ora ono! laptop itu lenyap beserta charger, cooler, dan sambungan kabelnya. gebleg tenan, nyolong kok komplitt!!.

meskipun itu bukan laptop saya, tapi itu adalah satu-satunya sumber suara yang ada dalam kamar kami. selain laptop tak ada yang hilang dari kamar kami, hanya tas ransel saya yang sepertinya hampir saja diambil, mungkin karena tidak layak colong, sepertinya si maling mengurungkan niatnya.
si empunya laptop hanya pasrah, dan menyerahkan semuanya pada Allah, dan melaporkannya pada pihak keamanan tentunya.

Flu
Kesehatan adalah aset penting dalam kehidupan, itulah sebabnya kenapa kita selalu berdoa kepada Allah agar supaya diberi kesehatan lahir dan bathin, akan tetapi pertengahan musim ujian ini, dingin Kairo melebihi biasanya, ada yang bilang 8°, ada yang bilang sekitar 10°. yang jelas beberapa hari itu dinginnya tak tertahankan.

tiba-tiba irungku buntu, ra iso turu, sirae ngelu, kudu turu, ra iso turu, sinau ra mlebu-mlebu....
dan sejak itu hidung saya selalu terasa mampet satu, kadang kanan, kadang kiri, bahkan kadang berbarengan jadi terpaksa bernafas lewat mulut, susah kan?.
hingga beberapa hari, akhirnya saya terserang demam dan meriang!

berbagai macam usaha sudah saya coba, mulai mengunakan balsem, minyak kapak, minyak angin, neozep forte, panadol, dan terakhir saya dikasih permen oleh pengawas ujian saya, yang kebetulan sama-sama mengalami infuenza.
namun tetap saja tidak membuat flu saya hilang, dan bahkan hingga tulisan ini diketik, hidung saya tetap saja ada yang terasa mengganjal. aduhh!

ujian kali ini memang terasa berbeda, saya di Buuts, kamar dibobol maling, dan terserang flu! semua itu ujian, ujian harus dihadapi!

apapun bentuk ujian itu, semoga saya lulus tahun ini, amin.

0 Komentar:

Posting Komentar

baiknya anda menggunakan browser mozilla
makasih telah membuang waktu anda mampir kesini.. :)