Jumat, April 09, 2010

LongJurney; Terpanggang Diantara Aswan - Kairo (2-habis)



Ini kedua kalinya saya sampai kota Aswan, kotanya panas sepanas negara Sudan karena memang wilayah ini perbatasan Mesir - Sudan. kalau dulu saya ke Aswan bersama Nadi Wafidin dalam rangka wisata. sekarang saya ke Aswan dalam rangka berziarah.

Perjalanan dari Wadi Khumaytsara, Bahr al-Ahmar menghabiskan waktu hampir empat jam untuk sampai Aswan, tepat saat Adzan sholat Jum'at berkumandang, kami sampai pada tempat yang kami tuju, makam Syeikh Idris yang sekaligus pendiri Thoriqoh al-Idrisiyyah al-Hamidiyyah. makam ini terletak di markaz Thoriqoh Idrisiyyah, berada di daerah bernama Daraw. kompleks ini juga sebagai Masjid yang kemudian kami berjama'ah sholat Jum'at disini.




Sehabis Jama'ah Jum'at, kami berehat sejenak untuk melepas lelah selepas perjalanan yang cukup melelahkan, setelah duduk-duduk sebentar kemudian kami dipersilahkan ke tempat makan yang sangat luas. tak seberapa lama, kami sudah duduk menempati kursi yang tersedia, dan makanan satu persatu keluar. mulai dari roti 'isy, mahsyi, mulukiyyah, sayur kentang, daging kerbau, nasi, dan terakhir buah-buahan.


Bus yang kami tumpangi kebetulan AC-nya sedang tidak dalam keadaan baik, jadi sepanjang perjalanan kami serasa terpanggang kepanasan, ditambah cuaca kota Aswan yang sangat panas. para anggota bus kami yang sejak tadi pagi kepanasan, setelah mengetahui air disini tidak sesulit di Marsha Alam, langsung pada antri kamar mandi untuk mandi, keramas dan lain-lain, yang penting seger katanya.

Dari Idrisiyyah kami berangkat menuju kota Luxor, bertolak dari daerah Daraw pukul 15.30 dan mampir mengunjungi Makam kerabat-kerabat Syeikh Idris yang juga berada di daerah Daraw, kemudian menuju Luxor yang berjarak kira-kira 214 KM dari Aswan.

Luxor - Aswan merupakan dua tempat yang sangat banyak peninggalan zaman Fir'aun. ditempat ini merupakan pusat kerajaan-kerajaan Fir'aun, di sini juga banyak terdapat tempat beribadah (ma'bad) pada zaman fir'aun. tahun 2005 ketika saya mengikuti wisata musim dingin bersama Nadi Wafidin, saya mengunjungi semua tempat ini (peninggalan fir'aun).
Luxor merupakan pusat istana Fir'aun, di kota ini bekas-bekas tempat itu masih terawat dengan baik, bahkan sampai sekarang bekas-bekas kerajaan itu masih terus ditemukan dan digali.

Perjalanan sore ini terasa lumayan panas, dan seperti sebelumnya perjalanan ini juga masih dikawal oleh polisi. namun perjalanan ini berbeda dengan perjalanan berangkat yang melalui wilayah Bahr el-Ahmar, biasa dikenal dengan Sohrowi el-sharqy yang berpemandangan gunung batu dan pasir. Perjalanan menuju Luxor sore ini melewati Shohrowi el-Ghorby sepanjang jalan kami melewati daerah pertanian, menyusur pinggir sungai Nil, dan rumah-rumah penduduk.

Karena perjalanan ini sering berhenti, kami sampai tujuan kota Luxor pada pukul 19.35, waktu yang cukup lama untuk perjalanan Aswan - Luxor, rute ini biasanya hanya memakan waktu 3 jam.
Tepat saat panggilan Sholat Isya' berkumandang kami sampai di Sahah Thoriqoh Ridwaniyyah, tempatnya luas, resik dan rapi. disini terdapat makam Syeikh Ahmad Muhammad Ridwan, yaitu pendiri thoriqoh ini. disamping makam berdiri masjid yang bersih, satu kata untuk tempat ini, menyenangkan!.


Setelah sholat Isya', kami bersantai beberapa saat kemudian kami digiring kesuatu tempat karena malam sudah menunggu kami ditempat yang luas memanjang rapi. makanan ala thoriqoh-pun sudah siap tersaji. ada satu yang lucu disini, saat makan salah satu teman kita mengeluarkan sebotol sambel trasi yang dibawa untuk bekal perjalanan, kontan saja membuat heran para jamaah lainnya.

Setelah makan malam selesai, kami sudah ditunggu segelas teh hangat, dan pelataran tempat ini yang sudah siap memanjakan para jamaah untuk tidur-tiduran sambil mengobrol kesana-kemari, charge batere kamera dan hp hingga sebagian dari kami tertidur dalam kenikmatan.

Orang-orang disini sangat ramah dan nyaman untuk diajak mengobrol, setiap kali melewati kami yang sedang mengobrol selalu saja menawarkan sesuatu, entah teh maupun lainnya. terakhir kami disodori bantal untuk memanjakan kami agar bisa terlelap dengan nyaman.

Kami terbangun dan dibangunkan pukul 01.30 dini hari, guna melanjutkan perjalanan menuju Luxor. tak berapa lama sambil menunggu rombongan mempersiapkan diri, kami sempat minum-minum teh hangat yang disediakan. Rombongan berangkat dari Ridwaniyyah pukul 02.30 menuju Makam Syaikh Yusuf Abu al-Hajjaj al-Aqsory.


Makam Syaikh Abu al-Hajjaj al-Aqsory berada pada sebuah masjid kecil yang posisinya tepat diatas Ma'bad Luxor atau Luxor Temple. jika dahulu ketika saya ke Luxor hanya melihat dan berfoto-foto di Temple-nya, tahun ini saya bisa mengunjungi makam dan masjid di-atasnya. dulu saya hanya mengetahui dan melihat ada sebuah masjid diatas, namun saya tidak mengetahui masjid apa, dan saat itu masjid tidak semegah seperti sekarang. Alhamdulillah dengan ziarah ini saya sudah pernah mengunjungi kedua-duanya.

Rombongan sampai di Masjid dan Makam al-Aqsory pukul 02.30, terlalu pagi untuk berziarah. disamping makam al-Aqsory, disini juga ada beberapa makam lain. beberapa tiang dan ruangan makam merupakan bagian dari luxor temple, itu terlihat dari relief gambar dan tulisan saman fir'aun pada dinding dan tiang yang masih terawat dengan baik. waktu kami disini sangat terbatas, karena perjalanan yang masih panjang dan berharap bisa sampai kota Qina waktu Sholat Subuh.
tak berapa lama kami disini, rombongan sudah disuruh cepat bergegas untuk kembali ke bus masing-masing. dan pastinya waktu kami tak banyak untuk berfoto-foto.


Kemudian kelima bus itu sudah berjalan beriringan menuju Kota Qina, setelah berjalan dan berputar-putar hingga sempat salah jalan, akhirnya kami berhenti pada sebuah masjid entah di kota mana, untuk melakukan Sholat Subuh. tidak seperti rencana semula sholat subuh di Qina.

Kami sampai kota Qina pukul 06.30 kemudian berziarah makam Sayyid Abdurrahim al-Qinawy di dalam Masjid yang cukup megah dan besar. disamping makam al-Qinawy ada makam yang tertulis Alim al-Dien al-Manfaluthy dan Abu el-Hasan el-Sibaghy. sebelum makam-makam ini, di pelataran masjid juga terdapat sebuah makam Abu Abdullah al-Qursy. setelah berziarah dan mendoakan beliau-beliau, kami sarapan makanan ala mesir di luar pagar masjid.



Perjalanan selanjutnya adalah pulang menuju Kairo. jarak Qina - Kairo sekitar 600 kilometer, jarak yang cukup panjang untuk perjalanan panas tanpa AC. kami bertolak dari Qina pukul 07.15 bersiap menikmati pemandangan kota Qina diwaktu pagi. sebagian kawan melanjutkan istirahatnya, sebagian lagi mengobrol satu sama lain.
perjalanan ini sangat melelahkan, disamping jarak tempuh yang sangat jauh, daerah yang kami lewatipun gurun pasir di kanan-kiri. meskipun sebelumnya melewati beberapa kota dan yang kadang ber-area persawahan yang kering.


Saat sampai di tengah-tengah gurun yang panas nan menyengat, tiba-tiba beberapa mobil polisi memberhentikan kami, mengarah pada gelagat yang kurang enak karena kami sudah tak berdaya terpanggang sengatan mentari. tak berapa lama bus kami putar arah, kembali ke jalan sebelumnya.
setelah berjalan puluhan kilo, barulah kami mengetahui penyebabnya. sebuah bus merah yang ditumpangi rombongan Syeikh Yusri macet dipinggir jalan KM 75 dari kota Asyut.
kemudian rombongan bus tersebut dipecah dan bergabung dalam dua bus yang menghampiri.

Perjalanan kembali berlanjut dengan meninggalkan bus 1 dalam keadaan kosong, sedangkan pak sopir dan seorang kawannya berusaha memperbaiki kerusakan pada mesin. kami terus berjalan dan setiap empat jam sekali berhenti untuk sekedar berganti angin, buang hajat dan kebutuhan lainnya. hingga akhirnya kami berhenti beristirahat di sebuah cafetaria samping sebelah kiri pintu gerbang perbatasan kota Almenia ketika sore sudah menjelang, barulah bus merah yang tadinya rusak menyusul kami, dan rombongan yang tadinya ikut dalam bus kami sudah kembali ke bus masing-masing.

Kami meneruskan perjalanan lagi dengan perasaan yang lega karena waktu yang semakin sore, itu berarti terik matahari sudah tak panas lagi, dan kami mencoba menikmati perjalanan petang ini dengan berkemas-kemas berisiap menuju Kairo.

Alhamdulillah, akhirnya kami turun dari bus pukul 20.40 dengan perasaan yang plong dan puas!. perjalanan panjang yang penuh pengalaman spiritual ini sangat berkesan dihati kami. semoga membawa berkah bagi semuanya. amin.

6 Komentar:

Anonim mengatakan...

Manteb bro.....

Jepara Furnicraft mengatakan...

trimakasih mas, mohon bimbingan.. ;)

Yulian M mengatakan...

suhu kupretist ternyata nyampe ke asyut juga :)

Jepara Furnicraft mengatakan...

@Yulian, wahahhaa...
iya.. skalikali ngupretnya ke Asyut.. wkwkkw

neilhoja mengatakan...

weks.... ra ngajak2 ik. :D

Jepara Furnicraft mengatakan...

am... salae ga gelem melu.. wahahhah

Posting Komentar

baiknya anda menggunakan browser mozilla
makasih telah membuang waktu anda mampir kesini.. :)